Sewaktu saya birdwatching di salah satu kawasan pegunungan di Bali, saya terkaget dengan suara “Hoo oh”. Suaranya menghentakan langkah saya untuk mengetetahui jenis burung apakah ini. Sembari meraba-raba kanopi hutan, saya melihat bayangan besar terbang melewati kanopi hutan. Bergegas saya amati burung tersebut menggunakan binokuler yang saya pegang. Pelan-pelan saya mengamati dan ternyata “waoo” ternayata suara yang membingungkan saya tersebut adalah burung Pergam punggung hitam (Ducula lacernulata). Badanya berukuran besar melebehi dari kerabatnya yaitu tekukur , uncal maupun delimukan. Warna badanya gelap, dari kepala hingga perut berwarna abu-abu. Paruh berwarna abu-abu buram. Burung ini memang habitatnya berada di hutan pegunungan yang mencapai 1.500 m.
Setelah menelusuri di internet, burung ini ternyata merupakan burung endemik Jawa, Bali, Lombok, dan Flores. Sungguh senang karena burung endemik ini masi bisa ditemukan. Burung ini aktif pada pagi dan sore hari saja. Ternyata jumlah yang saya temukan hanya beberapa ekor saja, ini membuat saya khawatir apakah kelak akan bisa ditemukan burung ini di tempat ini atau tidak. Untungnya jenis ini masuk daftar merah IUCN dengan katagori resiko rendah. Sungguh burung yang menabjukan di dalam benak saya beruntung melihat burung yang endemiK.
wikipedia (foto)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Article