Pemanfaatan Tumbuhan Hutan, Oleh masyarakat Desa Sekida Kabupaten Bengkayang
Masyarakat di Desa Sekida, Kabupaten Bengkayang merupakan salah contoh masyarakat yang masih memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan kerajinan yang digunakan membuat berbagai macam jenis kerajinan anyaman untuk kebutuhan akan sandang dan perlengkapan pendukung sehari-hari. Penggunaan tumbuhan hutan yang dimanfaatkan untuk kerajinan secara tradisional dilatarbelakangi oleh kekayaan budaya serta pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan hutan sebagai bahan kerajinan yang secara turun-termurun diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.
Kegiatan membuat berbagai macam kerajinan dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk meningkatkan industri ekonomi di Desa Sekida Kabupaten Bengkayang. Kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat di Desa Sekida sangat menarik, dengan berbagai variasi jenis kerajinan anyaman yang dihasilkan. Sehingga banyak menarik minat masyarakat khususnya di Kabupaten Bengkayang maupun diluar Kabupaten Bengkayang untuk membeli kerajinan tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi masyarakat Desa Sekida, Kabupaten Bengkayang ditetapkan sebagai kampung kreatif pada tanggal 3 Juni 2017. Ditetapkan berdasarkan keputusan Bupati dengan pertimbangan untuk pengembangan industri ekonomi kreatif di Desa Sekida, Kabupaten Bengkayang (Arsip Desa Sekida 2021).
Pemanfaatan tumbuhan khususnya rotan yang dilakukan di Desa Sekida saat ini merupakan pengetahuan turun temurun dari nenek moyang mereka yang berasal dari hasil interaksi masyarakat dengan alam sekitarnya. Pada umumnya pewarisan pengetahuan tradisional dilakukan secara lisan dari generasi kegenerasi (Soekarman dan Riswan, 1992). Saat ini bentuk kearifan tradisional yang masih ada di Desa Sekida khususnya pemanfaatan rotan adalah pemanfaatan tumbuhan dengan disertai kesadaran untuk menjaga kelestarian spesies tumbuhan rotan yang digunakan.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat memanfaatkan sebanyak 4 jenis rotan yang digunakan untuk membuat anyaman dan sebanyak 12 jenis anyaman yang dihasilkan. Ada 4 jenis tumbuhan dari 1 famili yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Sekida Kabupaten Bengkayang. Pemanfaatan tumbuhan sebagai kerajinan diperoleh sebanyak 4 jenis.
Rotan adalah salah satu tumbuhan yang secara alami tumbuh pada hutan primer maupun hutan sekunder termasuk di kawasan bekas perladangan berpindah dan semak belukar. Rotan tergolong dalam jenis tumbuhan pemanjat yang memerlukan pohon inang untuk proses pertumbuhanya (Drafsfield & Manokaean, 1996). Jenis palem berduri ini ditemukan di daerah tropis hingga sub-tropis (Sunderland & Dransfield, 2002). Rotan banyak dimanfaakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kerajinan anyaman di Indonesia salah satunya di Desa Sekida khususnya di Kabupaten Bengkayang.
Proses pengolahan rotan yang ada di Desa Sekida termasuk proses pengolahan rotan rumahan secara tradisional. Cara pengolahan pada masyarakat tersebut yaitu, rotan diambil di hutan atau kebun dipilih rotan yang sudah masak tebang. Cara membedakan rotan yang siapa dipanen dengan rotan yang masih muda biasanya masyarakat setempat melihat langsung dari warna daun rotan. Warna daun rotan yang sudah masak tebang biasanya mulai mengering dengan berwarna keabu-abuan, kekuning- kuningan dan sudah banyak daun dan duri yang gugur. Setelah mendapatkan rotan yang siap dipanen, cara pengambilannya yaitu dengan memotong bagian pangkal pohon rotan, ditarik sampai seluruh bagian rotan terlihat, kemudian rotan digosokkan pada batang pohon atau kayu kemudian memotong bagian ujung rotan, rotan tersebut digulung.
Adapun cara pengolahan rotan segar yang baru diambil dari hutan, biasanya setelah rotan di belah-belah sesuai keinginan dan bentuk anyaman yang akan dibuat selanjutnya rotan diraut. Proses perautan berfungsi untuk menghaluskan dan menipiskan bagian-bagian rotan yang telah dibelah tadi agar rotan mudah dianyam. Proses perautan ini juga berfungsi supaya ukuran rotan yang dibelah tadi sama dan rapi bentuknya. Setelah rotan diraut barulah dianyam sesuai dengan jenis kerajinan yang diinginkan.
Bentuk Anyaman Yang dihasilkan
Bentuk anyaman yang dihasilkan yaitu sebanyak 12 jenis anyaman. Anyaman tesebut mempunyai nilai kearifan lokal tesendiri bagi masyarakat sekitar dan jenis anyaman tersebut berasal dari rotan yang berbeda, kelapa sawit dan pandan berduri. Jenis-jenis anyaman tersebut adalah sebagai berikut :
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait