PEMANFAATAN TUMBUHAN IRIS AIR (Neomarica gracillis) SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA

PEMANFAATAN TUMBUHAN IRIS AIR (Neomarica gracillis) SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA
14 June 2015
2726
0

 

PEMANFAATAN TUMBUHAN IRIS AIR (Neomarica gracillis) SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA

Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat pokok bagi semua makhluk hidup. Air digunakan sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan semua makhluk hidup, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak tergantung dari kebutuhan hidupnya. Apabila terjadi pencemaran air, maka lngkungan sekitar juga akan terkena dampak dari pencemaran tersebut. Pencemaran ini dapat menyebabkan menurunnya nilai guna perairan. Permasalahan lain yang muncul adalah meningkatnya jumlah penduduk Indonesia sehingga limbah rumah tangga yang dihasilkan pun semakin bertambah. Limbah yang dihasilkan tersebut dapat berasal dari limbah cucian, dapur, kamar mandi, industri rumah tangga, dan kotoran manusia.

Air limbah yang dihasilkan mengandung bahan kimia yang berbahaya dan sukar untuk dihilangkan. Bahan-bahan kimia tersebut menjadi media pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit, seperti disentri, tifus, dan kolera (Irma 2012). Karakteristik limbah di Indonesia menurut Guntur (2008) adalah TS (Total Solute) 350-1200 mg/l, TDS (Total Dissolved Solid) 200-850 mg/l, TSS (Total Suspended Solid) 100-350 mg/l, BOD (Biochemical Oxygen Demand) 40-400 mg/l, COD (Chemichal Oxygen Demand) 250-100 mg/l, N total 20-85 mg/l, P total 4-15 mg/l, dan lemak 50-150 mg/l.

Bioremediasi merupakan penggunaan makhluk hidup yang telah dipilih untuk ditumbuhkan pada polutan tertentu sebagai upaya untuk menurunkan kadar polutan tersebut (Priadie 2012). Pemurnian air secara biologis dapat menggunakan tumbuhan air karena tumbuhan air dapat menyerap unsur hara yang berlebihan. Nitrogen yang masuk ke air limbah umumnya terdiri dari amonia (dalam bentuk NH4+ dan NH4OH). Tingginya kadar amonia di dalam air dapat menyebabkan racun bagi hewan, tetapi amonia tersebut dapat digunakan sebagai sumber nitrogen untuk pertumbuhan tumbuhan air seperti Neomarica gracillis. Tumbuhan air ini mampu menyerap unsur hara dan dapat menghasilkan oksigen dari proses fotosintesis sehingga dapat digunakan sebagai pembersih air (Guntur 2008). Neomarica gracillis mampu mendegradasi amonia menjadi nitrogen. Nitrogen dapat digunakan untuk pertumbuhan Neomarica gracillis. Kemampuan ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah lingkungan berupa pencemaran air oleh limbah rumah tangga.

Tumbuhan memiliki tiga mekanisme dalam bioremediasi air limbah rumah tangga. Mekanisme pertama yaitu fitostabilisasi sebagai proses imobilisasi kontaminan dalam air. Kenaikan kontaminan disebabkan oleh terbawa aliran air tanah melalui pori kapiler. Selain itu, kontaminan naik menuju zona akar disebabkan oleh proses transpirasi tumbuhan sehingga kontaminan terakumulasi dan tidak bergerak keluar dari zona akar. Mekanisme kedua yaitu rizofiltrasi yang berhubungan dengan adsorpsi atau presipitasi kontaminan yang ada di akar. Proses tersebut terjadi karena adanya perbedaan muatan ion pada air dan ion pada akar. Salah satu senyawa yang diadsorpsi yaitu bikarbonat (CO32-) akan mengikat kation kontaminan misalnya logam-logam atau garam mineral pada perairan. Proses tersebut dipengaruhi oleh pH perairan (Mangkoedihardjo 2010).
Mekanisme ketiga tumbuhan dalam bioremediasi air limbah rumah tangga, yaitu rizodegradasi dimana terjadi penguraian kontaminan dalam air oleh aktivitas mikroba pada perakaran tanaman air. Mikroba dapat hidup dari pasokan sumber karbon organik dari tumbuhan, asam amino, protein, alkohol, dan vitamin. Zat-zat yang dapat terurai oleh mikroba yang terdapat didalam akar tanaman berupa zat organik. Zat organik yang terurai tersebut dapat terukur sebagai BOD. Kontaminan yang terserap oleh tumbuhan akan dilanjutkan dan terdistribusi ke dalam berbagai organ tumbuhan.proses penyerapan kontaminan pada air limbah berlangsung sejalan dengan aliran transpirasi saat kejadian proses transpirasi (Mangkoedihardjo 2010).

Pada tumbuhan tanaman iris air ini mampu menurunkan kadar CO2 dan menaikkan kadar O2 terlarut dalam air. CO2 yang tinggi akan membahayakan biota air bahkan meracuni organisme perairan. Sedangkan O2 berperan penting dalam indikator kualitas air. Oleh karena itu, air yang kualitas baik adalah air dengan kadar oksigen yang cukup. 

Kualitas air limbah rumah tangga meningkat dengan penggunaan Neomarica gracillis sebagai agen bioremediasi air limbah rumah tangga. Hal tersebut dapat diketahui dengan kemampuan tanaman iris air yang dapat menaikkan DO pada perairan, menurunkan BOD, menurunkan kadar CO2 bebas, menurunkan kesadahan tota. Selain itu, tanaman iris air dapat meningkatkan pH sampai terbentuk pH netral dan menurunkan suhu. Pertumbuhan tanaman iris air mengalami peningkatan dengan adanya limbah rumah tangga.

Daftar Pustaka

Guntur Y. 2008. Bioremediasi limbah rumah tangga dengan sistem simulasi tanaman air. Jurnal Bumi Lestari 8 (2): 136-144.

Mangkoedihardjo S, Ganjar S. 2010. Fitoteknologi Terapan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
P

riadie B. 2012. Teknik bioremediasi sebagai alternatif dalam upay pengendalian pencemaran air. Jurnal Ilmu Lingkungan 10 (1): 39-49.

Tentang Penulis
niken ratna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2015-06-14
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *