Pelahlar

Flora
Pelahlar
1 April 2015
1847

Perawakan: Pohon besar tinggi mencapai 50 m atau lebih dengan diameter batang hingga 150 cm. Batang lurus, silindris berbanir hingga 1,5 m. Kulit luar abu-abu mengelupas tebal dan mengeluarkan resin bila terluka. Sistem percabangan jauh dari pangkal batang dan sedikit sehingga membentuk tajuk yang terbuka dan tidak beraturan. Daun tunggal, membundar telur, ujung lancip, lebar, tersusun dalam spiral mengelompok di ujung ranting; tulang daun sangat menonjol. Kuncup daun diliputi oleh seludang warna merah dan berbulu kasar. Perbungaan dalam malai, kekuningan hingga krem, muncul pada ketiak daun di bagian ujung ranting. Bunga krem hingga cokelat kemerahan. Buah pelok dengan dua sayap sama panjang dan berwarna cokelat kemerahan hingga kuning kecokelatan setelah masak.

Biologi: Berbunga empat tahun sekali pada awal musim kemarau dan buah masak pada awal musim hujan. Perbanyakan dengan biji. Pemencaran ke tempat lebih jauh dibantu tiupan angin.

Status konservasi: Populasi di alam terus menurun akibat penebangan. Sebagai jenis endemik Nusakambangan dan banyak ditebang, pelahlar termasuk jenis dilindungi PP, No. 54/Kpts/Um/2/1972

Tentang Penulis
widodo setyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2015-05-27
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *