Patah Tulang

Flora
Patah Tulang
6 Januari 2015
7076

Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Pedilanthus
Spesies: Pedilanthus pringlei

Perdu yang tumbuh tegak ini mempunyai tinggi 2-6 m dengan pangkal berkayu, bercabang banyak, dan bergetah seperti susu yang beracun. Patah tulang mempunyai ranting yang bulat silindris berbentuk pensil, beralur halus membujur, dan berwarna hijau. Rantingnya setelah tumbuh sekitar satu jengkal akan segera bercabang dua yang letaknya melintang, demikian seterusnya sehingga tampak seperti percabangan yang terpatah-patah.

Daunnya jarang, terdapat pada ujung ranting yang masih muda, kecil-kecil, bentuknya lanset, panjang 7-25 mm, dan cepat rontok. Bunga majemuk, tersusun seperti mangkuk, warnanya kuning kehijauan seperti ranting. Jika masak, buahnya akan pecah dan melemparkan biji-bijinya. Jika dibakar, ranting patah tulang yang telah kering dapat mengusir nyamuk.

Getahnya dipakai sebagai untuk meracuni ikan sehingga mudah ditangkap. Di Jawa, tanaman ini jarang berbunga. Ciri khas tumbuhan Patah Tulang adalah tidak memiliki daun dan hanya tersusun atas batang-batang yang mirip tulang belulang. Getah yang dikandung Patah Tulang terbukti secara empiris mengobati tulang patah.

Cara Pembudidayaan Tumbuhan ini dapat dikembangbiangkan dengan menggunakan batangnya. Meski batang sudah dipotong, tumbuhan ini bisa hidup jika hanya diletakkan diatas permukaan tanah. Perbanyakannya dilakukan dengan cara stek batang.

Khasiat

Bagian yang di gunakan: Akar, batang kayu, ranting, getah.

Kandungan Kimia Getah sifatnya asam (acrid latex), mengandung senyawa euphorbone, taraksasterol, laktucerol, euphol, senyawa damar yang menyebabkan rasa tajam ataupun kerusakan pada selaput lendir, kautschuk (zat karet), dan zat pahit. Herba patah tulang mengandung glikosid, sapogenin, dan asam ellaf. Sifat dan Khasiat Bau lemah, rasa mula-mula tawar, lama kelamaan timbul rasa tebal di lidah.

Getah beracun (toksik), perangsang muntah.

Khasiat tanaman herbal patah tulang untuk dalam.

Akar dan ranting digunakan untuk :

  • Sakit lambung (gastristis).
  • Rematik / tulang sakit.
  • Sifilis.
  • Wasir.
  • Tukak rongga hidung.
  • Nyeri syaraf

Batang kayu digunakan untuk

  • Penyakit kulit, Kusta (Morbus Hansen).
  • Kaki dan tangan baal.

Khasiat tanaman herbal patah tulang untuk luar.

  • Penyakit gatal, kudis, bisul.
  • Tahi lalat membesar dan gatal.
  • Herpes zooster, penyakit kulit menahun.
  • Frambusia.
  • Sakit gigi
  • Radang telinga
  • Rematik
  • Keseleo
  • Kapalan (clavus), kutil.
  • Patah tulang (fraktur).
  • Tertusuk duri, pecahan kaca, tulang ikan, dsb.

Pemakaian tanaman obat herbal patah tulang.

  1. Untuk minum: Akar & ranting dikeringkan, ditumbuk menjadi bubuk. Campur dengan lontong beras sampai merata, lalu dibuat pil kecil-kecil sebesar telur cecak, jemur sampai menggering. Dimakan bila perlu.
  2. Pemakaian luar: Herba ditumbuk halus, diturapkan ketempat yang sakit seperti bisul, kurap, keseleo terkilir, patah tulang, luka. Herba ditumbuk halus, campur dengan susu untuk penyakit gatal-gatal, penyakit kulit, kurap, tumor, kutil, clavus.

Sumber: http://dian-olive.blogspot.com/2012/05/tanaman-patah-tulang.html

 

Tentang Penulis
Nadia Putri Rachma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-03-04
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *