PALUNG MARIANA: ADA APA DI SANA?

Palung Mariana merupakan palung terdalam di bumi yang diketahui terletak di barat daya Samudera Pasifik, dasar laut sebelah timur kepulauan Mariana barat Samudra Pasifik. Palung Mariana ini adalah tempat bertemunya dua lempeng teknonik yakni zona subduksi antara lempeng Pasifik dan lempeng Filipina. Diketahui, kedalamannya melebihi tinggi dari Gunung Everest yakni berkisar 10.911 meter di bawah permukaan laut. Palung ini berada di 6.366,4 km dari pusat bumi. Berdasarkan penelitian, Palung tersebut sudah terbentuk sejak 180juta tahun yang lalu. Adapun tekanan air di dasar Palung Mariana 1.000 kali lebih kuat daripada tekanan air di dasar laut. Oleh karena itu, para peneliti memerlukan kapal khusus seperti Falkohr dan The Deepsea Challenger. Selain itu, di sekitar palung mariana juga terdapat gundukan-gundukan yang menyemburkan berbagai zat kimia. Contohnya, metana dan sulfur yang sangat beracun.  Tempat tersebut juga sama sekali tidak terdapat cahaya. Berdasarkan kondisi ekstrim di palung tersebut menjadikan tidak sembarang makhluk laut yang dapat hidup di sana.

Mengenai hewan yang mendiami area tersebut, ditemukan hanya makhluk langka dan aneh yang menempatinya, seperti Hiu Berjumbai/ Frilled Shark Chlamydoselachus anguineus merupakan salah satu dari dua spesies ikan hiu yang masih ada di keluarga Chlamydoselachidae dengan bentuk tubuh menyerupai ular atau belut. Dikatakan berjumbai karena memiliki enam baris insang yang berjumbai. Berdasarkan penelitian sebelumnya, hewan ovovivipar ini sudah ada sejak 80 juta tahun yang lalu. Panjang tubuhnya bisa mencapai 1,8 m. Selanjutnya ialah hiu Goblin Mitsukurina owstoni merupakan spesies hiu yang kurang dipahami, terkadang hiu tersebut disebut dengan fosil hidup karena ia merupakan satu-satunya hiu yang masih ada dalam keluarga Mitsukurinidae, garis keturunan tua sekitar 125 juta tahun. Hiu ini memiliki panjangg rata-rata 3 – 4 meter saat dewasa. Ciri khasnya berwarna merah muda dengan moncong pipih yang panjang. Selain itu, rahangnya memiliki gigi seperti kuku yang dapat menonjol keluar. Hiu ini tidak berbahaya bagi manusia. Spesies selanjutnya ialah Anglerfish/ Monkfish, Goosefish Lophiiformes  merupakan ikan karnivora yang terdiri dari banyak spesies dengan ukuran yang beragam, mulai dari 20 cm – 1 m. Di kepalanya terdapat antena yang bisa digerakkan untuk menarik perhatian mangsanya. Organ bercahaya ini digunakan saat naik ke permukaan laut untuk memangsa burung laut. Ikan ini memiliki gigi yang tajam dan tidak memiliki racun yang berbahaya. Habitatnya di Palung Mariana membuat anglerfish sangat jarang ditemui manusia. Selanjutnya, Snailfish Pseudoliparis swirei  merupakan spesies ikan baru yang ditemukan oleh para ilmuwan di dalam Palung Mariana dengan kulit yang tembus pandang hingga organ dalam tubuhnya nampak dari luar. Selain  itu, hewan ini dapat menyelam hingga 8.200 meter di bawah permukaan laut. Hewan ini hidup secara berkoloni dan memakan udang dan krustasea kecil. Ikan ini dikenal sebagai predator kecil dengan ukuran kurang dari 20 cm. Terakhir, gurita dumbo merupakan salah satu jenis dari gurita berpayung dengan nama genus Grimpoteuthis. Ciri khas hewan ini ialah memiliki sirip yang menonjol di atas kedua mata dan terlihat seperti telinga. Rata-rata umur spesies ini adalah 3-5 tahun. Hewan ini memakan krustasea, bivalvia, dan copepoda.

Sebagai kesimpulan, kehidupan di titik terdalam memanglah unik dan misterius. Para ilmuan pun masih kesulitan untuk meneliti Palung Mariana karena kondisi ekstrem di dalamnya. Hanya makhluk unik, aneh, langka, dan yang paling kuat yang bisa hidup di dasar perairan tersebut. Beberapa di antaranya yang telahh mampu terekam oleh kamera yaitu hiu berjumbai, hiu goblin, anglerfish, snailfish, dan gurita dumbo.

Snailfish, kelautan, palung mariana