Archives: Artikel

Hapus Zat Beracun Arsenik di Tanah dengan Paku

Zat arsenik merupakan jenis logam berat yang alami terkandung dalam tanah, air dan udara. Sifatnya beracun dan karsinogenik (bisa memicu kanker). Berdasarkan ikatan kimianya terdapat dua bentuk arsenik yaitu organik dan an organik. Jenis anorganik adalah yang dinilai berbahaya bagi kesehatan. Selain alami, arsenik juga dihasilkan sebagai produk sampingan dalam pertambangan emas, perak, atau perunggu. Hapus Zat Beracun Arsenik di Tanah dengan Paku

Si Gesit Capung Bermata Tajam

Ada yang masa kecilnya suka balap tangkap capung? Kalian pasti ingat betapa sulitnya menangkap serangga kecil ini. Padahal capung tidak terlihat cepat ketika terbang, tetapi saat mau ditangkap mereka selalu gesit menghindar. Alasannya adalah karena capung termasuk salah satu serangga tercepat dengan penglihatan terbaik. Capung bisa terbang dengan kecepatan mendekati 97 km/jam dan mampu melihat Si Gesit Capung Bermata Tajam

Persiapan Burung Menghadapi Migrasi

Jarak ribuan kilometer melintasi benua dan samudera harus ditempuh burung-burung migrasi. Meskipun migrasi merupakan ritual tahunan dan merupakan proses yang diturunkan antar generasi, tetapi burung tidak bisa begitu saja langsung terbang memulai migrasinya. Tentu diperlukan persiapan khusus agar kuat dan selamat sampai ke tempat hangat yang mereka tuju dan bisa kembali lagi ke rumah. Berikut Persiapan Burung Menghadapi Migrasi

Garangan, Karnivora Kecil yang Tidak Pilih-pilih Makanan

Karnivora kecil mirip musang ini adalah garangan, dia memiliki nama ilmiah Herpestes javanicus. Sesuai namanya, habitat garangan di Indonesia meliputi seluruh Pulau Jawa dan juga bagian utara Pulau Sumatera. Meskipun penduduk di Pulau Jawa sangat padat dan sebagian besar area hutan telah beralih fungsi, tetapi garangan masih cukup mudah dijumpai. Sebab si karnivora kecil ini Garangan, Karnivora Kecil yang Tidak Pilih-pilih Makanan

Faktanya Kelelawar Tidak Buta

Kelelawar memiliki pendengaran yang tajam, spesies tertentu bahkan bisa mendengar hingga frekuensi 200 kHz. Jauh lebih tajam bila dibandingkan dengan manusia yang hanya bisa mendengar pada rentang suara 20 Hz sampai 20 kHz. Sayangnya, ketajaman pendengaran kelelawar dan kemampuan ekolokasi mereka sering disalah artikan orang dengan kebutaan mata. Padahal, kelelawar tidak buta. Ekolokasi merupakan cara Faktanya Kelelawar Tidak Buta

Puasa tetap Sehat Bersama Timun Suri

Tidak hanya masyarakat muslim yang sibuk menyambut bulan ramadhan. Para petani timun suri juga sibuk memanen buah yang jadi salah satu ikon bulan puasa. Timun suri bukan tanaman musiman sehingga bisa ditanam dan panen sepanjang tahun. Tetapi karena sebagian besar masyarakat mengonsumsi timun suri sebagai takjil ketika berbuka puasa saja. Maka petani menanam timun suri Puasa tetap Sehat Bersama Timun Suri

Camilan Sehat dan Enak Si Biji Nangka

Buah nangka memang enak dengan rasa segar dan manis legitnya. Tidak berhenti pada buah, masyarakat di berbagai daerah juga gemar mengkonsumsi biji nangka sebagai camilan. Kalau masyarakat Jawa menyebut biji nangka dengan nama beton. Biasanya beton direbus sampai empuk sebelum dimakan. Rasanya sedikit gurih manis seperti talas. Rasa biji nangka yang enak juga didukung oleh Camilan Sehat dan Enak Si Biji Nangka

Tanpa Rekayasa Genetik, Buah Tanpa Biji Ada yang Alami

Makan buah yang memiliki banyak biji bisa merepotkan dan tidak nyaman. Tidak di sembarang tempat kita bisa makan semangka sambil sesekali meludahkan bijinya bukan? Sehingga para peneliti dan petani mengembangkan budidaya buah tanpa biji. Meski sebenarnya secara alami buah tanpa biji itu sudah ada, namanya partenokarpi. Istilah partenokarpi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti buah Tanpa Rekayasa Genetik, Buah Tanpa Biji Ada yang Alami

Kelinci Memakan Anaknya bukan karena Lapar

Kanibalisme menjadi perilaku tidak biasa jika terjadi pada induk ke anak-anaknya. Sebab proses menjaga dan membesarkan anak lekat dengan kasih sayang, perhatian dan perlindungan. Tetapi pada hewan seperti serangga, amfibi, ikan, kelinci hingga burung ditemukan perilaku kanibalisme. Apa alasan mereka? Dugaan awal para peneliti, perilaku tersebut terjadi ketika ketersediaan makanan di lingkungan sangat terbatas. Namun Kelinci Memakan Anaknya bukan karena Lapar