Archives: Artikel

Rumah Rakit Media Komunikasi di Sungai Musi yang Mulai Tergerus

Rumah Rakit yang Masih Bertahan Dari banyak yang meninggalkan sungai untuk aktvitas mencuci, mandi dan tempat tinggal. Hasbullah [52] memilih untuk tetap berada diatas rumah rakit. “Saya sudah terbiasa tinggal disini, rumah rakit ini adalah bagian dari kehidupanku dan istriku.” Jelas Hasbullah Selain untuk tempat tinggal, masyarakat yang masih mendiami rumah rakit juga menggunakan rumah Rumah Rakit Media Komunikasi di Sungai Musi yang Mulai Tergerus

Gulo Puan Turut Menjaga Lahan Basah di Sumatera Selatan, Mengapa?

Matahari beranjak dari sarangnya memanggang separuh tubuh Muhammad [62] yang melaju menggunakan perahu keteknya menuju kandang kerbau yang berada di seberang sungai yang membelah antara Lebak Tapus dan Ulak Kuto. Di Lebak Tapus, desa Bangsal, Pampangan, Ogan Komering Ilir. Muhammad memelihara 68 ekor kerbau yang dimanfaatkan olahan susunya menjadi gulo puan. Gulo puan merupakan olahan Gulo Puan Turut Menjaga Lahan Basah di Sumatera Selatan, Mengapa?

Perahu Ketek yang Masih Bertahan di Sungai Musi

Kehadiran jembatan tidak selalu berkah, bagi masyarakat yang hidup mengandalkan transportasi air di Sungai Musi jembatan justru perlahan membuat beberapa serang ketek beralih profesi. Sore itu belasan perahu ketek bersandar di terminal Sungai Musi, tepatnya di pelataran pasar 16 Ilir Palembang. “Sebelum adanya Jembatan Ampera masyarakat menggunakan perahu ketek untuk menyeberangi Sungai Musi.” Ucap Yusuf Perahu Ketek yang Masih Bertahan di Sungai Musi

PNBP Pascaproduksi: Efektif atau Kontradiktif?

Ditetapkannya Permen KP No. 2 Tahun 2023 pada bulan Januari tahun 2023 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengenaan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang Berasal dari Pemanfaatan Sumber Daya Alam Perikanan, memiliki kesesuai dengan prinsip ekonomi biru (blue economy) yang bertujuan agar sumber daya ikan dan ekosistem laut PNBP Pascaproduksi: Efektif atau Kontradiktif?

Menggali Kekayaan Serelia di NTT

Dalam sidang ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tahun 2023 sebagai International Years of Millet (IYM2023). Milet mendapatkan perhatian yang cukup besar karena disebut sebagai ‘tanaman masa depan’. Tanaman milet dapat beradaptasi dengan lahan kering dan dapat tumbuh dalam kondisi yang sangat sulit. Selain itu, milet merupakan pangan bebas gluten dengan Menggali Kekayaan Serelia di NTT

Klasifikasi Kelelawar: Mega-Micro Hingga Yin-Yang

Kelelawar memiliki nama latin “Chiroptera” yang memiliki arti “Sayap tangan”. Sesuai dengan arti namanya, kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang menggunakan sayap yang terbentang oleh jari-jari tangannya. Tidak seperti bajing terbang atau pun kubung yang bergerak dengan cara meluncur seperti parasut menggunakan membran patagium di tubuhnya. Kelelawar dapat dengan bebas mengepakan kedua sayap pada Klasifikasi Kelelawar: Mega-Micro Hingga Yin-Yang

Ekosistem Buatan: Penopang Kehidupan Manusia

Ekosistem buatan, berbeda dengan ekosistem alami, merupakan habitat yang diciptakan dan dikelola manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti pangan, energi, dan rekreasi. Keberadaan ekosistem buatan berperan penting dalam menyokong kehidupan manusia dan menjaga keseimbangan lingkungan. Mengapa Ekosistem Buatan Itu Penting Ekosistem buatan seperti pertanian menjadi penopang utama produksi pangan manusia. Melalui penanaman tanaman pangan seperti Ekosistem Buatan: Penopang Kehidupan Manusia

Bunga Rafflesia Arnoldi Mekar di Cilodong, Depok

Cilodong, Depok – Bunga Rafflesia Arnoldi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga bangkai, ditemukan mekar di kebun milik Suhadi, warga RT 04/RW 08, Kelurahan Cilodong, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (11/2/2023). Bunga tersebut memiliki diameter sekitar 60 sentimeter dan tinggi sekitar 50 sentimeter. Bunga ini mengeluarkan bau busuk yang menyengat, seperti bangkai. Bunga Rafflesia Arnoldi Mekar di Cilodong, Depok

Semangat Tirtawatch Eksplorasi dan Lestarikan Ikan Air Tawar Banten

Berawal dari pengetahuan yang dimiliki dan keperdulian terhadap satwa yang ada di Banten, sekelompok mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang tergabung dalam Tirthawatch melakukan kegiatan eksplorasi dan pelestarian ikan asli air tawar di Banten. Kegiatan ini dilakukan dengan dukungan pendanaan sponsorhip program BW KEHATI di Termin I 2023. Hal tersebut juga didorong akan maraknya pemanfaatan Semangat Tirtawatch Eksplorasi dan Lestarikan Ikan Air Tawar Banten

Langsat Balap

Langsat Balap merupakan aktivitas pengiriman buah langsat lintas provinsi yang akan melaju kencang dalam konvoi mobil bak terbuka. Buah langsat dikemas rapi dalam keranjang plastik. Mereka akan menyusuri jalan trans Kalimantan untuk sampai ke tujuan dengan kecepatan maksimal!. Mengingat jarak yang jauh antar kabupaten/provinsi di Kalimantan, Pengiriman ini harus dilakukan secepat mungkin. Hal ini dikarenakan Langsat Balap