Archives: Artikel

Kecoak Berubah jadi Robot Super

Memang geli kalau melihat kecoak yang tiba-tiba terbang dan bolak-balik membentur dinding. Aneh, kenapa dia tak langsung mendarat saja dan malah membenturkan kepalanya ke dinding? Ternyata alasannya adalah kecoak akan merayap lebih baik dengan menabrakkan kepalanya ke dinding. Kepala kecoak berfungsi seperti bumper mobil, mampu meredam momentum tumbukan. Tetapi Kaushik Jayaram dan rekannya dari Universitas Kecoak Berubah jadi Robot Super

Pepohonan sebagai Obat Jiwa dan Raga

Rindangnya pepohonan tidak hanya memberikan udara segar kaya oksigen yang baik bagi pernafasan. Bahkan penelitian terbaru dari Harvard T.H Chan School of Public Health menyebutkan, bahwa berada di sekitar pepohonan dan tanaman hijau membantu remaja terhindar dari depresi. Di antara 9000 remaja usia 12-18 tahun, mereka yang tinggal di lingkungan dengan vegetasi hijau tinggi memiliki gejala Pepohonan sebagai Obat Jiwa dan Raga

Mulai Bersahabat dengan Semut, lewat Antibiotik

Sering kita terganggu dengan semut yang menjajah berbagai makanan di rumah, tak cuma karena makanan tidak lagi bisa dimakan tetapi gigitan mereka yang panas dan gatal. Tetapi penemuan baru para ilmuwan North dari Carolina State University mungkin bisa menjadi awal persahabatan kita dengan semut. Mereka berhasil menemukan efek antibiotik dari 12 spesies semut, yang berasal Mulai Bersahabat dengan Semut, lewat Antibiotik

Warna-Warni Kelinci Laut

Hewan menggemaskan ini sekilas terlihat seperti kelinci, dia adalah nudibranchia. Hewan laut bertubuh lunak yang tidak bercangkang, bahkan insang bisa dilihat dengan mata telanjang. Nudibranchia memiliki tentakel panjang di bagian kepala yang membuatnya terlihat serupa dengan kelinci, sehingga dia mendapat julukan sebagai kelinci laut. Tentakel berfungsi sebagai indra yang sangat sensitif sentuhan, rasa, dan bau. Warna-Warni Kelinci Laut

Biodiversity Warriors di Science Fair Sekolah Highscope Indonesia

Foto 1: Indeka Dharma Putra, salah satu anggota Biodiversity Warriors menyampaikan materi tentang Keanekaragaman Hayati Perkotaan pada kegiatan Science Fair yang diselenggarakan oleh Sekolah Highscope Indonesia, Jumat, (23/2) Foto 2: M.Syarifullah, Edukasi Outreach & Fundraising KEHATI mengenalkan Biodiversity Warriors dan KEHATI pada kegiatan Science Fair yang diselenggarakan oleh Sekolah Highscope Indonesia, Jumat (23/2) Foto 3: Biodiversity Warriors di Science Fair Sekolah Highscope Indonesia

Bakteri Emas, Mengubah Limbah jadi Mulia

Bakteri Cupriavidus metallidurans dan Delftia acidovarans dapat mengumpulkan emas dengan mengubah senyawa emas klorida menjadi emas berharga. Frank Reith, seorang peneliti dari University of Adelaide berhasil memanfaatkan dua jenis bakteri tersebut untuk memisahkan emas dari limbah elektronik. Perbedaannya C. metallidurans mengumpulkan emas di dalam selnya sedangkan D. acidovarans di luar. Emas klorida merupakan senyawa berbahaya Bakteri Emas, Mengubah Limbah jadi Mulia

Tinju Secepat Peluru dari Udang Sentadu

Udang sentadu memiliki tinju super cepat yang bahkan lebih cepat dari peluru kaliber 22, yaitu mencapai 80 km/jam. Meski berada dalam air, mereka bisa meninju dengan cepat karena didukung oleh bentuk tinju yang hidrodinamik seperti tetesan air mata. Sehingga mengurangi resistensi air dan bisa memecah air. Tak hanya tinju, ketajaman cakar udang sentadu juga tidak Tinju Secepat Peluru dari Udang Sentadu

Marmot Anti Sosial Hidup Lebih Lama

Hidup dengan umur panjang bagi marmot, artinya adalah hidup yang anti-sosial. Seorang ahli Biologi dari University of California yaitu Daniel T. Blumsten meneliti 11 koloni marmot perut kunig selama 13 tahun sejak 2002 dan berhasil menemukan fakta terbaru ini. Penelitian Blumsten menunjukan bahwa marmot dengan interaksi sosial lebih aktif akan cenderung mati lebih muda. Blumsten Marmot Anti Sosial Hidup Lebih Lama

Disinari UV, Bunglon Mengeluarkan Beragam Pola

Bunglon tidak hanya pandai berkamuflase, tetapi juga bisa membuat dirinya berpendar di bawah sinar UV. Pendaran pada bunglon membentuk pola tertentu yang berbeda antar spesies. Bahkan juga ada perbedaan pola antara jantan dan betinanya. Jantan cenderung memiliki pola lebih banyak dan rinci dibandingkan betina. Penelitian dilakukan oleh peneliti asal Jerman terhadap 300-an spesies bunglon. Baca Disinari UV, Bunglon Mengeluarkan Beragam Pola

Dracaena cantleyi, Balsamnya Orangutan

Pengamatan panjang pada populasi orangutan di hutan Sabangau, Kalimantan Tengah menunjukan satu fakta menarik. Orangutan juga suka memakai balsam. Sejak pengamatan tahun 2003 tertangkap tujuh momen dimana orangutan menggunakan ‘balsam’ dari ekstrak tanaman Dracaena cantleyi untuk pengobatan. Daun-daun D. cantleyi akan dikunyah sampai mengeluarkan busa putih, lalu busa inilah yang digosok-gosokan ke bagian tubuh mereka. Dracaena cantleyi, Balsamnya Orangutan