Merayap di dinding, teknologi ini meniru kemampuan melekat pada tokek

Merayap di dinding, teknologi ini meniru kemampuan melekat pada tokek
19 Desember 2014
2588
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

Siapa yang tidak pernah menonton film Spiderman? Hampir semua orang mengetahui superhero yang memiliki kekuatan super laba-laba ini. Jika anda terobsesi dengan karakter Spiderman maka bergembiralah, karena ilmuwan dari Stanfors University telah menemukan teknologi yang menyerupai kemampuan Spiderman. Meskipun bukan kemampuan menembakan jaring dari tangan atau kemampuan super menyembuhkan luka, tetapi anda akan sangat senang bila bisa merayap vertikal di tembok kaca hanya dengan tangan dan kaki anda. Ya, seperti layaknya Spiderman.

Teknologi hebat ini bukan terinspirasi dari laba-laba melainkan dari struktur bantalan telapak tokek. Tokek memiliki bantalan telapak yang lengket, yang membuatnya mampu merayap melawan gravitasi. Kemampuan merekat yang kuat pada kaki tokek bukan seperti lem, tetapi dari kemampuan mekanik jutaan rambut halus yang berada di bantalan telapaknya. Setae ini menghasilkan banyak gaya yang kecil antara molekul pada dua permukaan bantalan dan dinding. Prinsip utamanya membuat ikatan antara bantalan telapak dan dinding yang mudah rusak ketika bergerak menjadi lebih cepat untuk dilepaskan dan direkatkan kembali.

Perbandingan daya lekat tangan tokek dan teknologi telapak kaki. (Foto: Royal Society)

Teknologi meniru gaya perekat pada tokek ini tidak langsung sukses begitu saja. Para peneliti sebelumnya telah mencoba membuat setae dari wedges mikroskopis atau nanotube karbon, tetapi hal tersebut gagal. Kegagalan tersebut karena setae nanotube karbon tidak membagi beban secara merata. Kemudian ilmuwan dari Stanford menemukan solusinya, mereka menciptakan ribuan wedges mikroskopis dari silikon dan dirakit ke permukaan persegi seukuran perangko. Kemudian bagian-bagian permukaan tersebut disusun di atas piringan tangan yang membuat beban terbagi merata di seluruh telapak. Bagian tangan dan kaki juga diberi penghubung untuk membagi beban lebih merata.

Seorang pria dalam demonstrasi mampu memanjat dinding kaca setinggi 3,6 meter menggunakan teknologi bantalan kaki. (Foto: Royal Society)

Tim peneliti dari Stanford pun melakukan demonstrasi penggunaan teknologi ini. Seorang pria dengan berat 70 kilogram dalam demonstrasi mampu memanjat dinding kaca setinggi 3,6 meter menggunakan teknologi bantalan kaki berbahan silikon berukuran normal. Jika teknologi ini masih menggunakan nanotube karbon (bahan yang pertama digunakan) maka diperlukan ukuran yang 10 kali lebih besar dari ukuran normal telapak tangan manusia. Teknologi ini merefleksikan bahwa aam selalu memberikan pelajaran untuk manusia, keanekaragaman hayati sekecil apapun dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dan lingkungan.

 

Referensi: [Royal Society] [IFL]

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan