Masih adakah rasa cinta lingkungan di dalam diri mu?

Marine
Masih adakah rasa cinta lingkungan di dalam diri mu?
31 March 2020
706

Kalau lihat dunia kita sekarang, apakah kalian akan berpikir ini masih layak di tinggali?, atau berpikiran kalau bumi ini sudah tua?, atau hal lain yang membuat sebuah analogi baru tentang perubahan yang terjadi pada bumi entah itu siklus kehidupan, air, iklim, tanah, atau komponen pembentuk bumi lain nya?. Tentu nya kita sebagai manusia sudah pasti merasakan hal itu. Manusia sendiri sudah hidup di dunia ini sejak berjuta atau bermiliar tahun yang lalu, tepat setelah adam dan hawa  di turunkan di bumi dan mempunya keturunan. Pada saar itu manusia mulai berkembang dan mulai mempelajari yang ada di lingkungan nya, entah itu tanaman, hewan, astronomi dan yang lain. Ketika manusia semakin berkembang ke zaman modern, manusia mulau menemukan alat-alat yang dinamakan sesuai keinginan si penemu nya. Hal ini terjadi sangat cepat, bahkan kalau di fikir memakai analogi manusia sekarang, seharusnya, teknologi belum sepesat itu pada zaman dahulu. Lantas siapa yang menemukan penemuan itu?, apakah hanya tersirat atau ketidak sengajaan?, kita tidak pernah tahu. Nah, yang menjadi masalah untuk bumi kita ini adalah dampak dari penemuan-penemuan tersebut. Ada penemuan berbahan dasar nuklir, dan benda berbahaya lain yang bisa merusak bumi. Manusia zaman modern sangat menginginkan kecepatan, entah dalam produksi, distribusi dan konsumsi. Hal-hal seperti mesin di tunjukan untuk mempercepat proses pengerjaan, di tambah lagi dengan senyawa kimiawi untuk pengawetan atau yang lain nya. Hal ini yang menyebabkan terjadinya kerusakan alam, baik tanah, air maupun udara di sekitar. Karena hasil limbah produksi sangat berbahaya untuk lingkungan, untuk lingkungan saja berbahaya apalagi untuk manusia itu sendiri. Kita kembali ke masa lalu, dahulu dikatakan ada penemuan yang baik bagi lingkungan, yaitu adalah mobil air. Mungkin sebagian orang ada yang tau atas penemuan ini?. Tetapi pada akhirnya, baik penemu dan penemuan nya di binasakan habis oleh orang-orang yang notaben nya dia adalah seorang pengusaha minyak. Kasus lain nya aalah penemuan mobil listrik dimasa itu, tetapi nasib nya sama penemu dan penemuan nya di binakasan. Dari kasus seperti ini saja kita sudah bisa menyimpulkan, bahwa manusia juga tidak mendukung adanya penemuan ramah lingkungan. Padahal air sudah tersedia banyak di bumi daripada minyak bumi dan listrik adalah energi yang mampu di manfaatkan dan lebih ramah lingkungan dari bensin. Masih menjadi mister atau teka-teki, kenapa manusia tidak ingin adanya ramah lingkungan, padahal dalam analogi atau logika mereka masing-masing sudah sering tersirat "oh iya, bumi ini sudah tua" atau "lingkungan ku rusak, dasar manusia" padahal manusia itu sendiri yang membuat. Bagaimana cara agar kita dapat menggunakan energi ramah lingkungan?, belum ada yang tau, tetapu saya mempunyai solusi, tanamkan dalam benak anda bahwa, kalian di bumi ini hanya menumpang saja, bumi ini bukan milik kalian, bayangkan ketika rumah kalian di tumpangi seseorang tetapi malah di rusak, apa anda tidak marah?. Hal yang sama akan di rasakan oleh tuhan kalian masing-masing bukan?. Nah untuk itu saya mengajak teman-teman yang membaca ini, mari kita sama-sama jaga bumi kita dengan baik, agar lingkunan, baik air, tanah, dan udara tidak tercemar dan mari kita menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk kegiatan kita sehari-hari demi mengurangi limbah yang terjadi pada bumi kita ini. Mulai tanam ini di dalam hati dan pikiran anda agar anak cucu kita masih bisa melihat alam yang di ciptakan oleh tuhan. Jadilah pemuda yang cinta lingkungan khusus nya lingkungan sendiri dan negara Indonesia.

About Author
Rahadian Bimo Wicaksono
IPB University

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2020-03-31
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *