Mengenal Salah Satu Kegiatan Utama Konservasi, Perlindungan

Animal
Mengenal Salah Satu Kegiatan Utama Konservasi, Perlindungan
8 April 2020
1305

 

Keterlibatan generasi Milenial dalam kerja-kerja yang berhubungan dengan penyelamatan satwa liar di Indonesia kian minim. Oleh karena itu Tropical Forest Conservation Action (TFCA), menggagas sebuah kelompok anak muda yang memiliki kepedulian dan komitmen untuk turut serta dalam konservasi satwa liar sebagai relawan ataupun profesional yang ditunjang dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai yang dinamakan WILDILIFE WARRIOR (WW).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan dan mempertajam pemahaman konsep dan praktek berbagai aspek teori dan implementasi tentang upaya  perlindungan dan penyelamatan satwa liar khususnya satwa kunci dengan tingkat kepunahan tinggi, seperti Badak Sumatera.. TFCA kemudian melakukan seleksi di tiga provinsi (Jambi, Padang dan Lampung) guna mendapatkan kader WW ini, dan diberikan kesempatan magang di lembaga mitra yang bergerak dalam isu penyelamatan satwa, salah satunya Yayasan Badak Indonesia (YABI).

Peserta magang WW yang ditempatkan di YABI, yaitu saya Yessi Marcellya Nasution (Fakultas Kehutanan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat) dan dua orang teman saya, Yuni Khairunnisa serta Nenti Yasni Putri Ayu dari Fakultas Pertanian, Universitas Andalas. Selama dua bulan tepatnya tanggal 08 Januari 2020 hingga 10 Januari 2020, kami diberikan kesempatan untuk mengenal salah satu kegiatan konservasiyang dilakukan oleh YABI yaitu Perlindungan, di Rhino Protection Unit (RPU) Way Kambas, Lampung.

Kami diikut sertakan dalam  kegiatan patroli dan survey monitoring RPU sebanyak 8 kali, yaitu 4 patroli trip dan 4 patroli preventif, dengan total wilayah pengamanan sebanyak 3 Seksi dengan 9 Resort diantaranya, Margahayu, Kuala Penet, Way Kanan, Sekapuk, Rawa Bunder, Toto Projo, Susukan Baru, Cabang dan Umbul Salam, hampir seluruh resort yang ada di Taman Nasional Way Kambas.

Selama kegiatan patroli kami ikut mengamankan tindakan ilegal dalam kawasan seperti jerat lontar, jerat burung, bubu ikan, dll. Kami juga sempat berpapasan dengan tiga orang pelaku illegal fishing dalam kawasan. Bersama ketua unit polisi hutan dan anggota RPU lainnya kami mendata pelaku, mengamankan barang bukti dan memberikan pengarahan agar pelaku tidak mengulanginya lagi. Ini merupakan hal yang tidak terbayangkan oleh kami sebelumnya.

Selain patroli kami juga diajarkan cara mengetahui tanda-tanda sekunder keberadaan satwa dengan kegiatan survey jejak, cakaran, gesekan, bekas pakan, kubangan, scrub, dan kotoran satwa. Pencatatan tanda-tanda keberadaan satwa lain penting dilakukan guna mengetahui irisan hubungan antara satu satwa dengan satwa lainnya. Selama di lapangan kami juga diberi pengetahuan identifikasi  jenis-jenis tanaman pakan badak diantaranya pakan favorit badak seperti Kiteja-Machilus rimosa, dan  Plangas-Antidesma neurocarpum.

Kami juga diikut sertakan dalam kegiatan restorasi habitat, dengan tujuan utama  penanaman pakan badak guna memenuhi kebutahan pakan badak yang berada di Suaka Rhino Sumatera (Sanctuary), di Rawa Kijang Resort Margahayu. Selain itu, kami juga diberi kesempata untuk berdisusi dengan dokter hewan serta manager SRS, sehingga kami mengetahui pola aktifitas harian badak di penangkaran, perlakuan apa yang dilakukan agar badak tetap sehat, dan dapat bertemu langsung hewan yang langka ini.

Pengalaman magang selama dua bulan di RPU-YABI, merupakan salah satu pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Di RPU kami belajar bahwa pengamanan merupakan salah satu aspek terpenting yang menjadi garda terdepan dalam pelestarian satwa liar. Menjaga kawasan dari kegiatan ilegal sekecil apapun, berarti menjaga kelestarian satwa.

Kami sangat mendukung upaya konservasi habitat dan badak yang dilakukan oleh YABI, dan dengan semua ilmu yang kami dapatkan selama magang, kami berharap semoga program magang ini dapat berlanjut sehingga dapat mengedukasi kehidupan satwa liar tetap terjaga untuk generasi selanjutnya.

Terimaksih juga kami ucapkan kepada teman-teman YABI yang tidak hanya mengajarkan kami tentang pentingnya perlindungan kawasan dan satwa liar, akan tetapi juga telah menerima kami selama dua bulan menjadi keluarga.

If you prefer in english, please click link below :

http://badak.or.id/student-internship-experience-getting-to-know-one-of-the-conservation-protection-activities/

About Author
Yessi Marcellya Nasution
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2021-06-20
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *