![](https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/wp-content/uploads/2020/07/default2.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/543-20141229211631-manyar5.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/543-20141229211631-manyar5.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-cat.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-date.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-eye.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-love.png)
Kecil (15 cm), berwarna kuning emas dengan muka hiam. Burung jantan pada masa berbiak memiliki mahkota, tungging, dan bulu bagian bawah kuning; sisi muka, dagu, dan tenggorkan hitam; mantel hitam dengan pinggir kuning pada bulunya; sayap dan ekor hitam dengan pinggir keputih-putihan pada bulunya. Burung betina dan jantan tidak berbiak memiliki alis kuning tua dan tubuh bagian bawah kekuningan.
Iris coklat, paruh hitam atau coklat, kaki coklat.
Global dan ras: Asia tenggara (kecuali semenanjung Malaysia)
- P. h. hymenaicus (Deignan, 1947): Myanmar bagian tengah, barat daya, dan selatan (termasuk Tenasserim), Thailand bagian tengah, barat laut, dan timur laut, Laos wilayah selatan, Kamboja dan Vietnam bgaian selatan.
Lokal dan ras: Sumatera dan Jawa.
- P. h. hypoxanthus (Sparrman, 1788): Sumatra tengah bagian timur dan Jawa
Jarang dijumpai, hidup di dalam kelompok atau koloni di semak-semak dan gelagah, di rawa atau di daerah terbuka yang banyak rawanya. Kadang-kadang juga bersarang di tempat yang kering. Terdapat catatan berbiak di Danau Toba, Sumatera utara dan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-tag.png)
Tinggalkan Balasan
Terkait