Macam Pestisida Organik untuk Tanaman

Flora
Macam Pestisida Organik untuk Tanaman
11 August 2018
3102

Pestisida organik atau pestisida nabati adalah pestisida yang dibuat dari bahan-bahan organik seperti tumbuhan/tanaman atau hewan. Dari sekian banyak bahan-bahan organik yang mengandung zat aktif pengendali hama dan penyakit tanaman didominasi oleh tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan tersebut banyak terdapat disekitar kita, hanya saja mungkin sebagian besar belum diketahui.Untuk mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida kimia, upaya perlindungan tanaman dilakukan berbasis pada pengelolaan ekosistem secara terpadu dan berwawasan lingkungan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan tanaman sebagai pengendali hama
Inilah 10 jenis tanaman yang berpotensi menjadi pestisida organik untuk tanaman
1. Ajeran (Bidens pilosa)
>Tumbuhan Ajeran, ketul, atau ketulan mengandung flavonoid terpen, fenilpropanoid, lemak dan benzenoid. Dapat digunakan untuk mengendalikan hama serangga (insekta). Bagian tumbuhan yang digunakan adalah biji, batang, daun dan seluruh bagian tanaman yang berada diatas permukaan tanah
2. Bandotan / Babadotan (Ageratum conyzoides)
Kandungan kimia yang terdapat pada babadotan/bandotan adalah saponin, flavanoid , polifenol, kumarine, eugenol 5%, HCN dan minyak atsiri. Bagian tanaman yang yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun. Babadotan berfungsi sebagai penolak hama (repellent) dan menghambat perkembangan serangga
3. Bawang (Allium cepa)
Kandungan kimia yang terdapat pada bawang merah antara lain minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, lavonglikosida, saponin, peptida, fitohormon, kuersetin. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida organik adalah umbi. Ekstrak bawang merah bekerja sebagai penolak hama (repellent) dan pengendali serangga.
4. Bawang putih (Allium sativum)
Bawang putih mengandung beberapa senyawa kimia , antara lain tanin, minyak atsiri, dialilsulfi da, aliin, alisin, enzim aliinase. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida alami adalah seluruh bagian tanaman, yaitu umbi, daun dan bunga. Bawang putih bekerja sebagai penolak hama (repellent) dan bersifat sebagai insektisida, nematisida, fungisida dan antibiotik
5. Bayam duri ( Amaranthus spinosus
Bayam duri diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bio pestisida adalah daunnya. Ekstrak daun bayam duri merupakan salah satu agen penginduksi ketahanan sistemik tanaman cabai merah terhadap serangan Cucumber Mosaik Virus (CMV) dan virus kuning Gemini.
6. Bengkuang (Pachyrhizus erosus
Senyawa kimia yang terdapat pada bengkuang antara lain rotenon dan pachhyrizid. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida organik adalah batang, daun dan biji. Pestisida nabati bengkuang berguna untuk mengendalikan Pengisap buah (Dasybus piperis CHINA) dan pengisap bunga ( Diconocoris hewitti DIST), Spodoptera litura, beberapa jenis serangga dari ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Lepidoptera dan Orthoptera.
7. Bijanggut / janggot ( <em>Mentha spp</em>.)
Tumbuhan ini diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu spearmint, flavonoid, tannin, menthol, menthone dan carvone. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun. Ekstrak tumbuhan bijanggut bersifat sebagai bakterisida.
>8. Brotowali (<em>Tinospora rumphii</em> )
Senyawa kimia yang terkandung pada brotowali antara lain alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin). Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestnab adalah akar dan batang. Ekstrak brotowali bersifat sebagai insektisida.
9. Buah Maja (<em>Aegle marmelos</em> (
Buah tanaman maja mengandung zat lemak senyawa tannin yang merupakan salah satu senyawa dengan rasa pahit yang konon tidak disukai oleh serangga yang menjadi hama pada tanaman. Ekstrak buah maja efektif untuk mengendalikan hama serangga dan penggerek buah kakao (C. cramerella).
19. Lombok Rawit (<em>Capsicum frutescens</em> L)</h3>
<p>Senyawa kimia yang terdapat pada buah cabai adalah kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karo ten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin dan clan lutein. Selain itu juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Bagian yang digunakan sebagai pestisida alami adalah buah dan biji. Ekstrak buah dan biji cabai bersifat sebagai insektisida dan penolak hama (repellent)

About Author
ichszan mochammed

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2018-08-11
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *