![](https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/wp-content/uploads/2020/07/default2.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/543-20141230125045-Luntur-kasumba_Harpactes-kasumba_JW.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/543-20141230125045-Luntur-kasumba_Harpactes-kasumba_JW.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-cat.png)
Satwa
Luntur Kasumba
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-date.png)
30 Desember 2014
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-eye.png)
2331
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-love.png)
Berukuran besar (33 cm), berkepala hitam. Jantan: terdapat kalung merah khas yang lebar dan berbentuk bulan sabit putih pada dada. Betina: berbeda dengan betina jenis lain karena tenggorokan dan dada abu-abu kecoklatan, perut coklat muda.
Iris coklat, kulit sekitar mata biru, paruh kebiruan, kaki merah jingga.
Terdiri dari dua sub-spesies, dengan daerah persebaran:
- kasumba (Raffles, 1822) – ujung selatan Semenanjung Thailand, Semenanjung Malaysia dan Sumatera.
- impavidus (Chasen & Kloss, 1931) – Kalimantan.
Burung yang agak jarang dijumpai, menghuni hutan primer dan hutan bekas tebangan dataran rendah, di beberapa tempat sampai ketinggian 600 m. Berburu mangsa dari cabang yang rendah di hutan lebat.
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-tag.png)
Tinggalkan Balasan
Artikel
Terkait
Terkait
2019-08-08