LAKUKAN AKSI MITIGASI KRISIS IKLIM, BEM VOKASI UI BERSAMA BEM UI MELAKUKAN PENANAMAN 3500 BAKAU DI KABUPATEN INDRAMAYU

Aktivitas, Ekowisata, Flora, Kehutanan, Kelautan, Perubahan Iklim
LAKUKAN AKSI MITIGASI KRISIS IKLIM, BEM VOKASI UI BERSAMA BEM UI MELAKUKAN PENANAMAN 3500 BAKAU DI KABUPATEN INDRAMAYU
1 Januari 2023
412

Indramayu, 13 November 2022 - United Nations dalam laporan yang dirilis oleh IPCC
(Intergovernmental Panel on Climate Change) mencatat kenaikan suhu bumi telah mencapai 1,1
derajat Celcius sejak abad ke - 19. Beberapa ilmuwan memproyeksikan kenaikan suhu akan
mendekati angka 3 derajat Celcius. Kenaikan suhu tersebut mengakibatkan banyak dampak,
salah satunya kenaikan tinggi permukaan air laut. University of Hawaii Sea Level Center
mencatat kenaikan permukaan air laut di dunia per Januari 2018 setinggi 3,9 cm atau meningkat
1,7 kali lipat dibandingkan tahun 1970. Sementara itu, NOAA Global Climate Map dari citra
satelit menunjukkan rata-rata peningkatan permukaan air laut, yakni 3.1 mm per tahun. Kenaikan
ini terjadi karena melelehnya es dari glasier dan lempengan es lainnya karena suhu bumi yang
memanas. Fenomena kenaikan tinggi air laut ini dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia,
terlebih masyarakat yang tinggal di daerah pesisir, seperti Kabupaten Indramayu.

KLHK mengungkapkan bahwa sektor pertanian dan perikanan sebagai penopang perekonomian
Kabupaten Indramayu terkena dampak serius karena adanya krisis iklim. Pada musim kering
2015-2016, lebih dari 33 ribu hektar lahan pertanian di Kabupaten Indramayu mengalami
kekeringan. Kejadian tersebut mengakibatkan penurunan 80% hasil panen padi, termasuk di
Kecamatan Kandanghaur. Hal tersebut tentunya dapat mengganggu stok beras nasional karena
5% stok beras nasional berasal dari Kabupaten Indramayu. Selain itu, sebagai pemasok 35%
perikanan di Jawa Barat, Kabupaten Indramayu yang hanya berada pada ketinggian 1-4 mdpl
dengan lebih dari 35 ribu hektar tambak perlu antisipasi lebih untuk menghadapi kenaikan
permukaan air laut maupun banjir rob yang sangat mungkin terjadi .

Menyikapi permasalahan yang ada di Kabupaten Indramayu tersebut, Departemen Sosial
Masyarakat dan Lingkungan (Sosmasling) BEM Vokasi UI 2022 bersama Departemen
Lingkungan Hidup (DLH) Badan Eksekutif Mahasiswa UI 2022 (BEM UI) memberikan solusi
dengan melakukan aksi nyata untuk mengatasi masalah yang ada di Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu, khususnya di Desa Eretan Kulon melalui program Gerakan Tanam Bakau
(GERTAKAU) BEM Vokasi UI X BEM UI 2022. GERTAKAU yang merupakan inisiasi BEM
Vokasi UI tahun ini berkolaborasi dengan BEM UI dengan mengangkat tema “Together for

Better Nature”. GERTAKAU 2022 memiliki tiga agenda, yakni Mantion (Mangrove for
Nation), kampanye peduli sampah, dan Prove (Protect Our Mangrove).

Mantion (Mangrove for Nation ) merupakan kegiatan sosialisasi bakau yang dilaksanakan pada 5
November 2022 di Desa Eretan Kulon. Kegiatan ini diisi oleh tiga orang pemateri yaitu Bapak
Suprapto selaku Ketua Kelompok Pecinta Pantai Eretan (KPPE), Bapak Dadang Oce Iskandar
selaku Kepala Pelaksana BPBD Indramayu dan Bapak Eka Tarika selaku Ketua Bidang
Penghijauan Kelompok Pantai Lestari. Sosialisasi ini dilaksanakan di aula kantor pemerintahan
Desa Eretan kulon. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.30 - 13.00 WIB dan dihadiri oleh
perangkat desa, BPBD dan beberapa organisasi lokal. “Kegiatan sosialisasi bakau ini adalah
kegiatan yang sangat bagus karena usaha mahasiswa yang sudah menempuh perjalanan yang
sangat jauh untuk memberikan sosialisasi tentang bakau kepada masyarakat. Acara ini sangat
bermanfaat untuk masyarakat Eretan khususnya karena menambah wawasan kita tentang krisis
iklim dan juga menyadarkan kita selaku masyarakat pesisir akan pentingnya untuk menjaga
lingkungan dan menanam bakau. Saya harap acara sosialisasi ini juga dapat ditiru oleh kampus
lain,” ujar Pak Maruf selaku masyarakat Desa Eretan Kulon.

Kegiatan Mantion (mangrove for nation)

Kegiatan Mantion (mangrove For Nation) sedang berlangsung di kantor Kepala Desa Eretan Kulon

Agenda kedua adalah kampanye peduli sampah yang dilaksanakan tanggal 12 November 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk aksi bersih-bersih (cleanup) Pantai Eretan Kulon yang
dilakukan oleh panitia GERTAKAU untuk menjaga kebersihan daerah pesisir pantai yang
nantinya akan ditanami oleh bakau. Acara ini dimulai dengan briefing lalu diteruskan dengan
aksi bersih-bersih pantai dan pengambilan sampah. Lalu, sampah yang telah dikumpulkan
dibuang ke TPS (Tempat Penampungan Sementara).

Kegiatan Kampanye Peduli Sampah

Kegiatan Kampanye Peduli Sampah

Kegiatan ketiga adalah Prove (Protect Our Mangrove) yang merupakan acara puncak dari
GERTAKAU UI X BEM UI 2022. Inti dari kegiatan ini adalah penanaman bakau sebanyak 3500
bibit yang ditanam di pesisir Pantai Eretan kulon. Acara ini dilakukan bersama dengan Patriot
Desa Indramayu, UMKM Desa Eretan Kulon, Karang Taruna Desa Eretan Kulon, civitas
akademika UI, Pemerintah Kabupaten Indramayu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Eretan
Kulon, Pemerintah Desa Eretan Kulon, media massa, BPBD Kabupaten Indramayu, Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Eretan Kulon, LSM
Lingkungan dan masyarakat desa Eretan Kulon. "Kegiatan gertakau ini merupakan ide dan
langkah yang sangat bagus dari mahasiswa UI, langkah ini dapat dibilang efektif dan berdampak
besar karena dengan adanya sosialisasi mangrove dan ditanamnya mangrove dapat menyadarkan
serta menggerakan masyarakat dan juga menjaga lingkungan, harapannya gertakau ini dapat
menjadi solusi atas permasalahan lingkungan di Desa Eretan Kulon, semoga gertakau dapat
menciptakan kebermanfaatan yang lebih besar untuk masyarakat dan lingkungan” ujar Kepala
Desa Eretan Kulon saat ditanya mengenai tanggapannya terhadap GERTAKAU.

Kegiatan Prove (Protect our mangrove) berlangsung

Kegiatan Prove (Protect our mangrove) yang menjadi kegiatan inti dan utama dari rangkaian acara gertakau.

Mangrove merupakan tumbuhan yang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan manusia,
adanya mangrove di alam dapat menjadi pohon yang memiliki banyak peran yang dapat
dilakukannya, mangrove memiliki peran utama sebagai penahan abrasi dan banjir rob di kawasan
pesisir pantai, selain itu mangrove juga dapat menjadi penjernih air dan penyerap karbon. LIPI
mengungkapkan bahwa kemampuan penyerapan karbon pada hutan mangrove di Indonesia
mencapai 52,85 ton CO2/ha/tahun yang mana lebih angka tersebut besar daripada hutan darat
dan juga adanya hutan mangrove dapat mendatangkan potensi ekonomi melalui ekowisata. Maka
Adanya GERTAKAU ini merupakan upaya dan komitmen BEM Vokasi UI bersama BEM UI
untuk melakukan mitigasi dampak buruk krisis iklim dengan langkah yang sederhana, tetapi
diharapkan dapat berdampak besar, yaitu menanam bakau di daerah Pantai Utara Jawa yang
menjadi daerah paling terdampak krisis iklim. ”Dengan adanya program kerja GERTAKAU,
diharapkan mampu menciptakan dampak yang baik serta kebermanfaatan bagi lingkungan dan
masyarakat khususnya di Desa Eretan Kulon serta dapat memberdayakan ekonomi Desa Eretan
Kulon melalui kegiatan ekowisata,” ucap Arya Baskara selaku ketua pelaksana GERTAKAU
BEM Vokasi UI X BEM UI 2022.

Tentang Penulis
Rizki Aviory
Pariwisata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2023-01-01
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *