Kodok Buduk, kita biasa menyebutnya untuk jenis yang satu ini. Kodok Budu memiliki nama ilmiah Duttaphrynus melanostictus yang masuk ke dalam famili Bufonidae. Secara morfologi, jenis ini memiliki bintil kasar dan halus diseluruh tubuhnya. Memiliki kelenjar paratoid yang panjang dan jelas. Membran timpani yang jelas dan besar sekaligus terdapat garis hitam di atas mata yang jelas.
Kodok Buduk umum kita jumpai di sekitar rumah kita, ini jenis yang umum dijumpai di pemukiman masyarakat. Jenis yang paling bersahabat dengan manusia karena mampu adaptif dengan perubahan lingkungan sekitar. Tidak banyak syarat untuk jenis ini hidup, asal ada genangan air jenis ini mampu hidup dengan bahagia dan sentosa. Peranan air untuk jenis ini adalah untuk berkembang biak karena umumnya amfibi adalah hewan yang hidup di dua alam. Saat fase berudu (kecebong) lebih dominan di air, sedangkan sudah dewasa akan ke daratan.
Peranannya Kodok Buduk di alam sangat penting loh! meski sudah hidup berdampingan dengan manusia, jenis ini juga perlu diperhatikan keberadaannya. Karena apabila mulai jarang ditemui Kodok Buduk di alam, artinya ada kerusakan di ekosistem, seperti sudah adanya pencemaran air, tanah, dan Kodok Buduk juga sebagai pengendali serangga kecil atau konsumen tingkat 2.
Memang penampilannya tidak seindah untuk dilihat, tapi kita perlu juga memperhatikan keberlangsungan hidupnya di alam karena Kodok Buduk punya peranan yang penting bahkan sebagai pelengkap di rantai makanan dan lingkup ekosistem. Rawat dan jaga habitat satwa di sekitar karena kita perlu hidup berdampingan dengan satwa tersebut untuk keseimbangan ekosistem.
Salam Lestari, Salam Konservasi, Lestari Amfibi Indonesia
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait