KETERKAITAN MASALAH AIR DAN PERUBAHAN IKLIM

Marine
KETERKAITAN MASALAH AIR DAN PERUBAHAN IKLIM
29 March 2020
4710

    Air adalah zat kimia anorganik, transparan, tidak berasa, tidak berbau, dan hampir tidak berwarna, yang merupakan unsur utama hidrosfer bumi dan cairan dari sebagian besar organisme hidup. Sangat penting untuk semua bentuk kehidupan yang diketahui, meskipun tidak memberikan kalori atau nutrisi organik. Air adalah nama keadaan cair H20 pada suhu dan tekanan lingkungan standar. Ini membentuk presipitasi dalam bentuk hujan dan aerosol dalam bentuk kabut. Awan terbentuk dari tetesan air dan es yang menggantung, keadaan padatnya. Ketika halus dibagi, es kristal dapat mengendap dalam bentuk salju. Keadaan air gas adalah uap atau uap air. Air bergerak terus menerus melalui siklus air penguapan, transpirasi, kondensasi, presipitasi, dan limpasan, biasanya mencapai laut.

    Air menutupi 70% dari permukaan bumi, sebagian besar di laut dan samudera. Sebagian kecil air terjadi sebagai air tanah, di gletser dan lapisan es Antartika dan Greenland, dan di dalam air sebagai uap, awan, dan curah hujan. 

    Air memainkan peran penting dalam ekonomi dunia. Sekitar 70% dari air tawar yang digunakan oleh manusia digunakan untuk pertanian. Memancing di badan garam dan air tawar adalah sumber makanan utama bagi banyak bagian dunia. Sebagian besar perdagangan komoditas jarak jauh dan produk-produk manufaktur diangkut dengan kapal melalui laut, sungai, danau, dan kanal. Air, es, dan uap dalam jumlah besar digunakan untuk pendinginan dan pemanasan, di industri dan di rumah-rumah. Air adalah pelarut yang sangat baik untuk berbagai macam zat mineral dan organik; karena itu banyak digunakan dalam proses industri, dan dalam memasak dan mencuci. Air, es, dan salju juga merupakan pusat dari banyak olahraga dan bentuk hiburan lainnya, seperti berenang, berperahu, balap perahu, selancar, memancing ikan, menyelam, seluncur es, dan bermain ski. 

    Air pada permukaan bumi dipenuhi dengan kehidupan.  Bentuk kehidupan paling awal muncul di air;  hampir semua ikan hidup secara eksklusif di air, dan ada banyak jenis mamalia laut, seperti lumba-lumba dan paus.  Beberapa jenis hewan, seperti amfibi, menghabiskan sebagian hidupnya dalam air dan sebagian lagi di darat.  Tumbuhan seperti rumput laut dan ganggang tumbuh di dalam air dan merupakan dasar bagi beberapa ekosistem bawah laut.  Plankton umumnya merupakan dasar dari rantai makanan laut. 

    Vertebrata air harus mendapatkan oksigen untuk bertahan hidup, dan mereka melakukannya dengan berbagai cara. Ikan memiliki insang, bukan paru-paru, meskipun beberapa spesies ikan, seperti lungfish, memiliki keduanya. Mamalia laut, seperti lumba-lumba, paus, berang-berang, dan anjing laut perlu permukaan secara berkala untuk menghirup udara. Beberapa amfibi mampu menyerap oksigen melalui kulit mereka. Invertebrata menunjukkan berbagai modifikasi untuk bertahan hidup di perairan yang kekurangan oksigen termasuk tabung pernapasan dan insang. Namun karena kehidupan invertebrata berevolusi di habitat perairan, sebagian besar memiliki sedikit atau tidak ada spesialisasi untuk respirasi dalam air.

    Zaman sekarang kualitas air sudah menurun. Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Di samping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.

 

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah), pengurangan lahan hijau/hutan (perumahan dan bangunan), limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida) Limbah pengolahan kayu, penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut, rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu baterai, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

    Penyebab pencemaran yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya.Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan.Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian.Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida.Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.  

    Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang.Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

    Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.

    Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen, air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, jumlah air yang tersedia tidak cukup sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri, air sebagai media untuk hidup vector penyakit.

    Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

    Tanpa disadari pencemaran air juga dapat membawa masalah pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas. Kenaikan suhu ini mengakibatkan perubahan iklim, menyebabkan berubahnya pola cuaca yang dapat menimbulkan peningkatan curah hujan yang tidak biasa, semakin ganasnya angin dan badai bahkan terjadinya bencana alam yang memakan banyak korban.

    Laut menutupi 70% permukaan bumi dan memegang peranan penting dalam lingkungan global. Laut mengatur iklim bumi, laut juga berfungsi sebagai daerah wisata, media transportasi, tempat berkumpulnya informasi genetika dan biologi, dan sebagai penampungan limbah. Sekitar 20% penduduk bumi hidup di kawasan pesisir laut. Kawasan pesisir merupakan lingkungan yang paling beragam dan prodiktif di antara kawasan-kawasan lainnya di dunia. Namun saat ini laut dan kawasan pesisir di dunia telah mengalami tekanan yang disebabkan oleh berbagai faktor sepperti tekanan pertambahan penduduk di kawasan pesisir, eksploitasi dan penghancuran habitat, meningkatnya pencemaran baik dari atmosfer, darat, maupun dari sungai. Berbagai tekanan tersebut akan meningkatkan kerentanan kawasan pesisir dan laut terhadap perubahan iklim menurut Mclean dan Tsyban (2001).

    Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.

    Cara mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

    Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.

    Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan, diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman, pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem, pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran, memperluas gerakan penghijauan, tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan, memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya, melakukan intensifikasi pertanian. Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan sebutan banjir pun ada dua macam banjir bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang mengakibatkan air meluap. Banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan.

    Dalam merencanakan jalan – jalan lingkungan baik itu program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok – blok adukan beton yang disusun dengan rongga – rongga resapan air disela–selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran / drainase lingkungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut.

    Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang – ruang terbuka, buatlah sumur–sumur resapan air hujan sebanyak–banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita yang cukup baik dan banyak serta tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan–lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah. Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan – selokan rumah/talang – talang rumah, air dapat dialirkan kesumur – sumur resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri. Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu-satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjir. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara mendetail. Kendala dalam mengatasi pencemaran air yaitu kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada tempatnya, Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan, limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehingga mencemari lingkungan sekitar, Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan. Pemanasan global yang terjadi saat ini sangat memberi dampak pada kawasan pesisir dan laut, dimana pada kawasan tersebut terdapat ekosistem yang kompleks seperti hutan mangrove, batu karang dan rawa payau. Pada berbagai ekosistem tersebut, pemanasan global mempengaruhi sifat-sifat fisik, biologi dan biokimia laut dan pesisir sehingga merubah struktur ekologis, fungsi dan penyediaan barang serta jasa yang diberikan oleh laut dan pesisir. Terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim menimbulkan berbagai kejadian ekstrim yang berdampak pada laut dalam skala luas diantaranya kenaikan muka air laut kenaikan suhu air laut meningkatnya intensitas dan frekuensi kejadian badai dan angin topan. 

    Global   warming dan climate   change adalah   dua   fenomena   yang   berbeda   yang menyebabkan perubahan drastis di bumi. Global warming yang menyebabkan climate change dalam beberapa   kasus, seperti   peningkatan suhu   menghasilkan lebih banyak curah hujan danmemodifikasi suhu terendah dan tertinggi di wilayah tertentu. Campur   tangan manusia   adalah faktor   umum, yang   baik   mempercepat,   seperti   polusi udara   berkontribusi   untuk   pemanasan global dan perubahan iklim. Kedua adalah dua fenomena yang berbeda, namun saling terkait,dengan salah satu mempengaruhi yang lain. 

  a.       Dampak Pemanasan Global

    Pemanasan global memberikan dampak yang luas dan sangat mempengaruhi kehidupan bagi manusia, hewan dan tumbuhan di bumi. Berikut beberapa dampak dari pemanasan global,antara lain:

1. Mencairnya lapisan gletser yang ada di gunung Gletser yaitu merupakan lapisan es yang terdapat pada ketinggian gunung. Lapisan es ini terbentuk dari proses penumpukan salju   dalam jangka waktu yang lama, dari puluhan hingga ratusan tahun. Lapisan es ini akan   mengalami pencairan di musim panas, yang mana airnya mengaliri sungai ataupun mengisi danau. Pada saat ini lapisan gletser telah menyusut dalam jumlah yang drastis sebagai akibat dari   pemanasan   global.   Lapisan es Quelcayya di Peru misalnya, telah mengalami penyusutan sejauh lebih dari 600 kaki atau 182 meter tiap tahunnya. Atau seperti yang terjadi di   Kilimanjaro, dimana lapisan   gletser   telah mengalami penyusutan   hingga 80% semenjak tahun   1912.   Besarnya   jumlah lapisan   gletser   yang   mencair   dapat menyebabkan   bencana   banjir   karena   ketidakmampuan   sungai   atau   danau   untuk menampung volume air yang semakin   bertambah. Di samping itu, gletser menyimpan sekitar 69 % dari sumber air tawar dunia. Di samping bencana banjir, dunia berada dalam ancaman krisis air tawar mengingat tingginya jumlah penduduk dunia sekitar 75% di antaranya yang menggantungkan sumber kebutuhan air tawarnya dari lapisan gletser.

2. Mencairnya lapisan es serta meningkatnya tinggi permukaan air laut meningkatnya suhu permukaan bumi dan lautan menyebabkan mencairnya lapisan es yang terdapat di Antartika dan Greenland. Hal ini dapat menambah volume air laut dan menyebabkan peningkatan tinggi   permukaan air laut, yang dapat membanjiri hingga menenggelamkan daerah pantai ataupun daerah-daerah berketinggian rendah. Tentu saja fenomena ini merupakan ancaman mengingat banyaknya negara kepulauan ataupun sebagian besar penduduk dunia tinggal di daerah pantai. Salah satu negara yang merasakan dampak langsung dari kenaikan permukaan air laut adalah Maladewa. Negara yang berada di Samudera Hindia ini hanya memiliki ketinggian rata-rata 1,5 meter di atas permukaan air laut, dengan puncak ketinggiannya pada 2,3 meter di atas permukaan air laut. Dengan meningkatnya tinggi permukaan air laut, maka diramalkan   pada abad selanjutnya akan terjadi kenaikan air laut hingga 59 cm, dimana akan banyak pulau   dari Maladewa yang tenggelam. Tidak hanya Maladewa, negara di kepulauan Pasifik seperti Tuvalu juga menghadapi permasalahanyang sama.

3. Pencemaran sumber air tawar sebagai dampak dari pemanasan global disebabkan karena dua hal, banjir dan   adanya   intrusi air laut. Pada   saat   terjadi banjir, banyak   material   yang hanyut terbawa air – termasuk berbagai jenis limbah – maka limbah inilah yang dapat mencemari   sumber   persediaan   air tawar. Sedangkan   intrusi air   laut   disebabkan   oleh meningginya tinggi permukaan   air laut,   dan   menyebabkan   pencampuran   air   tawar   dipermukaan dan lapisan akuifer dengan air laut.

4. Mempengaruhi ekosistem, baik darat maupun laut.Pemanasan   global   memberikan pengaruh   terhadap ekosistem   darat maupun   laut. Contohnya dapat diamati pada Great Barrier Reef, Australia dimana peningkatan suhu airlaut   telah   menyebabkan   kerusakan   parah   pada   terumbu   karang   –   dikenal   sebagai pemutihan terumbu karang atau coral bleaching – hingga 95%. Kerusakan ini dapat mengancam   berbagai   jenis   spesies   yang   menjadikan Great   Barrier   Reef sebagai habitatnya. Mencairnya lapisan es di kutub juga merupakan ancaman bagi beruang kutub dan penguin. Tidak hanya di laut, pemanasan global   juga mempengaruhi ekosistem di darat. Tingginya suhu permukaan bumi dapat mempengaruhi hutan hujan tropis dan berbagai spesies yang ada di dalamnya, termasuk di antaranya menciptakan kebakaran hutan. Contoh spesies yang terancam akibat   pemanasan   global   di   antaranya beruang, Andes, burung hutan Tanzania, dan harimau Benggala.

     Terdapat beberapa   solusi   untuk   mengurangi   potensi   pemasan   global   yang   semakin parah,dibawah ini merupakan beberapa solusi yang kami tawarkan untuk mereduksi dampak buruk dari Pemanasan Global:

a. Reboisasi (penanaman kembali hutan yang gundul) banyak tindakan dari manusia yang digunakan untuk mencapai keuntungan sesaat yaitu merusak hutan. Hutan yang memiliki fungsi vital sebagai penyeimbang alam terus dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Solusi dari masalah ini adalah yaitu membuat dan menegaskan regulasi atau aturan yang ada tentang perhutanan dan melakukan reboisasi terhadap hutan – hutan yang gundul. Selain aksi dari penebangan hutan secara liar hutan gundul juga bisa disebabkan karena kebakaran dan tanah longsor. Selain bisa mencegah terjadinya Global Warming hutan juga bisa mencegah terjadinya   banjir, tanah longsor dan akan menjadikan suhu menjadi sejuk dan segar.

b. Menggunakan angkutan umum, dengan menggunakan kendaraan pribadi maka akan   menyebabkan borosnya penggunakan bahan bakar. Dapat kita sadari bahwasannya setiap   kendaraan yang menggunakan BBM pasti akan mengeluarkan gas buangan berupa CO2 dan CO, gas tersebut jika berada dalam jumlah yang besar maka dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang signifikan hingga akhirnya terjadi global wrming atau pemansaan global yang semakin parah. 

c. Tidak menebang pohon sembarangan, pohon adalah sebagai penghasil O2 atau oksigen terbesar di dunia. Dalam sehari hari kita bernafas menggunkan oksigen setiap hari kita bernafas   membutuhkan Oksigen, dan pohon-pohonlah yang setiap harinya menyediakan oksigen untuk kita. Semakin sedikit pohon akan menyebabkan gas CO2 (karbon dioksida) bisa dengan leluasa berkeliaran dan akhirnya membuat bumi semakin panas.

d. Hemat energi, menghemat energi adalah hal yang perlu dilakukan dan hal yang mudah   dilakukan, contohnya adalah mematikan lampu di siang hari, dan menggunakan lampu hemat   energi. Dimana pada saat ini mulai banyak inovasi untuk lampu hemat energi seperti halnya lampu LED. Mengapa harus menghemat energi?, ini dilakukan kerena jika kita boros dalam menggunkan energi maka semakin banyak batu bara yang digunakan untuk menumbuhkan energi seperti listrik. Namun jika kita bisa berhemat maka pembakaran batubara bisa dihemat pula. Pembakaran batubara ternyata juga menyumbangkan gas penyebab Global warming yang sangat besar.

e. Membangun desain rumah dengan ventilasi yang cukup, pada saat akan membangun rumah,   alangkah baiknya untuk merancang pembuatan fentilasi yang cukup dan tepat, jadi tidak perlu menggunakan AC setiap saat hal ini dikarenakan CFC yang dihasilkan oleh AC dapat memicu pemanasan global. 

f. Tanamlah Pohon di pekarangan rumah, global warming yang saat ini terjadi bukan terjadi begitu   saja. Manusia telah menyebabkan jumlah karbondioksida meningkat, padahal dari hari-kehari jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbon dioksida semakin berkurang. Ibaratnya kita   menambah jumlah karbon dioksida namun kita mengurangi bahan yang bisa   menghilangkan karbon dioksida. Manfaatkanlah pekarangan tersebut untuk menanam berbagai   macam tanaman. Tidak harus menanam pohon jati atau mahoni, bisa menanam tanaman hias atau tanaman lain yang memiliki daun hijau serta memiliki potensi untuk bisa menghasilkan oksigen. Bayangkan jika semua masyarakat   melakukan   hal   yang serupa maka kebutuhan akan oksigen dapat terpenuhi dalam lingkungan terdekat.

#bwkehati

#hariairsedunia

#bwchallenge

About Author
Mutiara Dani Fadilah
Institut Pertanian Bogor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2020-03-29
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *