Keji beling | Strobilanthes crispus Bl.

Flora
Keji beling | Strobilanthes crispus Bl.
27 Juni 2015
9778

 Kiji beling | Strobilanthes crispus Bl.

 

 

Klasifikasi tanaman Kiji beling | Strobilanthes crispus Bl.
       Kingdom: Plantae
            Divisi: Magnoliophyta
                 Kelas: Magnoliopsida
                     Sub Kelas: Asteridae
                         Ordo: Scrophulariales
                             Famili: Acanthaceae
                                 Genus: Strobilanthes
                                     Spesies: Strobilanthes crispus Bl.

 

Kiji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”, "daun picah beling" (Jakarta).

Tumbuhan kiji beling Strobilanthes crispus tergolong tumbuhan semak, biasanya hidup menggerombol namun karena yang saya ambil di rumah sengaja ditanam maka tumbuh dengan teratur atau dapat dikatakan tidak menggerombol, tinggi 1-2 meter pada tumbuhan dewasa. Morfologi dari tumbuhan Strobilanthes crispus yaitu memiliki batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan diameter antara 0,12 - 0,7 cm, berbulu kasar, percabangan monopodial. Kulit batang berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda dan berubah jadi coklat setelah tua. Tergolong jenis daun tunggal, berhadapan, bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan daunnya memiliki bulu halus, tepi daunnya beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, panjang helaian daun berkisar ± 5 - 8 cm, lebar ± 2 - 5 cm, bertangkai pendek, tulang daun menyirip, dan warna permukaan daun bagian atas hijau tua sedangkan bagian bawah hijau muda. Bunganya tergolong bunga majemuk, bentuk bulir, mahkota bunga bentuk corong, benang sari empat, dan warna bunga putih agak kekuningan. Strobilanthes crispus memiliki buah berbentuk bulat, buahnya jika masih muda berwarna hijau dan setelah tua atau masak berwarna hitam. Untuk bijinya berbentuk bulat, dan ukurannya kecil. Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan berwarna putih.

Tanaman keji beling (Strobilanthes crispus) adalah tanaman terna yang biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, bisa tumbuh hampir diseluruh wilayah Indonesia. Dari berbagai penelitian diketahui tanaman keji beling mengandung zat-zat kimia antara lain : kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, dan polilenoi. Kalium berfungsi melancarkan air seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal dan kandung kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.

Manfaat dan Khasiat Keji Beling sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Kalium pekat yang terkandung dalam keji beling bisa meluruhkan batu ginjal dan batu empedu. Unsur-unsur yang terkandung dalam daun keji beling yang bersifat diuretic dapat memperlancar sekresi gula dalam darah, menghancurkan gumpalan kholesterol dalam darah, membantu memperlancar proses pembuangan tinja yang keras sehingga bisa berfungsi sebagai pencahar. Disamping itu kandungan anti racun yang disinyalir terdapat dalam daun keji beling dapat menyembuhkan sakit akibat gigitan ular berbisa atau semut hitam. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Ternyata manfaat tanaman ini sungguh luar biasa. 

 
 
Sumber :
  • H. Arief Hariana. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2 (https://books.google.co.id)
  • Lim, K. T., Lim, V. & Chin, J. H. 2012. Subacute oral toxicity study of ethanolic leaves extracts of Strobilanthes crispus in rats. Asian Pac J Trop Biomed. 2012 Dec; 2(12): 948–952.
  • Fadzelly, AB., Asmah, R., & Fauziah, O. 2006. Effects of Strobilanthes crispus tea aqueous extracts on glucose and lipid profile in normal and streptozotocin-induced hyperglycemic rats. Plant Foods Hum Nutr. 2006 Mar;61(1):7-12.
  • Nurraihana, H. and Norfarizan-Hanoon, N. A. 2013. Phytochemistry, pharmacology and toxicology properties of Strobilanthes crispus. International Food Research Journal 20(5): 2045-2056 (2013)
  • Nik Soriani Yaacob, Nik Nursyazni Nik Mohamed Kamal and Mohd Nor Norazmi. 2014.Synergistic anticancer effects of a bioactive subfraction of Strobilanthes crispus and tamoxifen on MCF-7 and MDA-MB-231 human breast cancer cell lines
Tentang Penulis
Arif Rudiyanto
Yayasan Kanopi Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2015-07-08
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *