Saat sedang jalan-jalan sore di kawasan Pulau Serangan, terhentak saya berhenti karena seekor burung berhenti pas di hadapan saya. Berukuran sekitar 20 cm dengan warna bulu abu-abu kecoklatan. Pada bagian atasnya cokelat kehijauan dan berbintik. Warna paruhnya hitam dan kakinya kekuningan. Terdengar bunyi dari burung ini “cii-cii-cii”. Ternyata setelah mengetahui cirri-cirinya burung ini adalah Trinil semak (Tringa glareola) atau kedidi kayu. Burung migran yang berbiak di Erasia utara dan bermigrasi ke Australia termasuk Indonesia. Burung tersebut memang menyukai habitat pantai yang berlumpur dan ada juga di sawah dan rawa. Sering hidup berkelompok dalam jumlah yang banyak.
(MacKinnon dan Wikipedia)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait