Karakterisasi dan Konservasi Tanaman Kemiri di Hutan UNPAD Guna Mendukung Pelestarian Plasma Nutfah sebagai Tanaman Induk dari Agen Reforestasi di Jawa Barat

Aktivitas, Flora, Kehutanan, Tumbuhan
Karakterisasi dan Konservasi Tanaman Kemiri di Hutan UNPAD Guna Mendukung Pelestarian Plasma Nutfah sebagai Tanaman Induk dari Agen Reforestasi di Jawa Barat
31 Desember 2023
307

Disusun Oleh     : "The Divergent Team"

Tanggal                 : 31 Desember 2023

Tanaman kemiri atau candlenut merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang tumbuh di hutan hujan tropis. Tanaman kemiri tersebar luas di Indonesia yang dapat ditemukan di berbagai wilayah, termasuk Jawa Barat (Tanaka, 2002). Universitas Padjadjaran di Jatinangor memiliki koleksi tanaman kemiri yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan biodiesel. Meskipun tanaman kemiri memiliki distribusi yang luas, tanaman ini masih belum mendapatkan perhatian yang memadai di wilayah Hutan kampus Unpad Jatinangor Sumedang. Kurangnya regulasi yang mengatur dan minimnya pendataan atau informasi mengenai tanaman ini menjadi kendala utama dalam pengembangan tanaman kemiri di wilayah tersebut. Konservasi tanaman kemiri di wilayah Hutan Kampus Unpad merupakan salah satu upaya untuk menjaga keberlangsungan spesies ini. Langkah yang dapat dilakukan melibatkan karakterisasi dan pendataan tanaman kemiri sebagai sumber data untuk mendukung regulasi konservasi yang lebih efektif. Identifikasi tanaman kemiri menjadi langkah awal dalam upaya konservasi untuk menjaga kelestarian tanaman kemiri. Dengan mengkonservasi tanaman tersebut maka plasma nutfah yang dapat menjadi sumber bahan genetik berharga akan terlindungi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyediakan benih kemiri khususnya untuk Perhutani yang akan digunakan sebagai kebutuhan tanaman reboisasi. Benih tersebut akan diperoleh dari hasil perbanyakan benih yang berasal dari tanaman induk yang sudah diidentifikasi, karakterisasi, dan sertifikasi.

Salah satu pohon kemiri di hutan Unpad

 

Beberapa pohon kemiri di hutan Unpad

Metode

Kegiatan ini meliputi dua kegiatan utama, yaitu : 1) wawancara dan karakterisasi. Wawancara dilakukan dengan pihak Fakultas Pertanian Unpad, dan Badan Sertifikasi Perbenihan Tanaman Hutan (SPTH) untuk mencari informasi mengenai sejarah, metode identifikasi dan karakterisasi tanaman kemiri yang layak untuk dijadikan sumber benih di Hutan Kampus Unpad. Kemudian, karakterisasi tanaman kemiri dilakukan menggunakan metode sampling acak dengan membagi area menjadi petakan berukuran 200 x 200 meter melalui Google Earth. Setelah pembagian area selesai, pengamatan dilakukan untuk menentukan jumlah tanaman yang akan di sampling dalam setiap petak. Sampling dilakukan sebanyak 10 persen dari total tanaman kemiri, dimana untuk mewakili setiap petak tersebut juga diambil 10 persen tanaman untuk dilakukan karakterisasi. Parameter karakterisasi meliputi pengukuran tinggi tanaman menggunakan laser, pengukuran luas batang dengan menggunakan meteran, serta penandaan tanaman yang akan digunakan dalam identifikasi tanaman. Selanjutnya, luas daun diukur dengan menggunakan software ImageJ untuk mendapatkan data secara cepat. Dilakukan pula pengukuran massa buah dengan menimbang buah dengan biji tunggal dan biji ganda, serta membelah biji untuk mengamati karakteristik biji dari sampel tersebut. Data hasil observasi digunakan untuk karakterisasi spesies dari tanaman kemiri yang ada di Area Hutan Kampus Unpad Jatinangor.

Wawancara dengan SPTH

 

Pengambilan sampel (sampling)

 

Menimbang massa buah

Hasil

Berdasarkan hasil karakterisasi, tanaman kemiri yang tumbuh di Hutan Kampus Unpad dapat diidentifikasi sebagai spesies Aleurites Moluccana (L.) Willd. Observasi yang dilakukan sejalan dengan temuan Sahid dan Ratnaningsih (2021) yang menyatakan bahwa tanaman kemiri adalah pohon besar dengan tinggi mencapai 40 m, memiliki banyak percabangan pada tajuknya, bentuk daun kemiri bervariasi tergantung pada stadia pertumbuhan contohnya daun muda berlekuk tiga atau lima, dan daun dewasa berbentuk bulat dengan ujung meruncing.  Bunga kemiri termasuk dalam kategori bunga majemuk berumah satu, memiliki tangkai pendek, dan berwarna putih dengan 5 helai kelopak.

Hasil karakterisasi tanaman kemiri di Hutan Kampus Unpad menunjukkan variasi dalam tinggi tanaman, berkisar antara 10 - 16 m, serta lingkar batang yang bervariasi antara 138 - 351 cm. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti umur tanaman, kondisi tanah dan penyerapan nutrisi yang berbeda. Perbedaan bentuk daun pada stadia pertumbuhan tanaman kemiri juga mengakibatkan perbedaan besar dalam luas daun, yang berkisar antara 58 - 278 cm2. Variasi ini dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman, di mana tanaman yang menerima cahaya lebih banyak cenderung memiliki daun yang lebih besar. Secara keseluruhan, variasi ini merupakan adaptasi tanaman untuk menjaga stabilitas metabolismenya. Tanaman kemiri spesies Aleurites Moluccana (L.) Willd dapat menghasilkan buah dengan biji tunggal dan ganda. Menurut hasil wawancara, buah dengan biji tunggal disebut sebagai buah jantan, sementara buah dengan biji ganda disebut sebagai buah betina. Buah jantan sering digunakan dalam permainan "adu muncang" dan bijinya dapat dijadikan sumber minyak dan bahan masakan dengan ukuran biji relatif lebih besar. Di sisi lain, biji betina lebih sering digunakan sebagai sumber benih karena menghasilkan lebih banyak biji dengan ukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan buah jantan. Morfologis buah jantan cenderung lebih bulat dengan masa buah yang lebih ringan (46-77 gram), sedangkan buah betina cenderung lebih berat (62-137 gram).

Konservasi

Dilihat dari hasil karakterisasi tanaman kemiri di Hutan Kampus Unpad, tanaman ini memiliki potensi besar menjadi sumber benih ataupun bibit untuk agen reforestasi. Namun, kondisi lapangan menunjukkan bahwa tanaman ini belum mendapatkan pemeliharaan yang intensif, lingkungannya tidak bersih, terdapat pembangunan fasilitas kampus di area konservasi, dan tidak ada perlindungan yang memadai karena kurangnya regulasi. Untuk menjaga keberlangsungan tanaman kemiri, diperlukan upaya konservasi seperti pembuatan regulasi terkait perlindungan plasma nutfah tanaman kemiri Unpad, pembuatan SOP teknik budidaya pemeliharaan tanaman kemiri, sertifikasi tanaman untuk menjamin mutu benih, dan kerjasama dengan Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan untuk perawatan dan pemeliharaan tanaman.

Kondisi area sekitar pohon kemiri

 

Kondisi area sekitar tanaman kemiri

 

Referensi

Sahid, A., & Ratnaningsih, Y. (2021). Potensi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Kemiri (Aleurites moluccana) di Kawasan BKPH Tambora Kabupaten Bima. Jurnal Silva Samalas: Journal of Forestry and Plant Science, 4(1):39-44.

Tanaka, Koji. (2002). Kemiri (Aleurites moluccana) and Forest Resource Management in Eastern Indonesia: An Eco-historical Perspective. 2. 10.14956/asafas.2.5.

Yanto, F., Subhan, S., & Mopulana, R. (2022). Kontribusi tanaman kemiri di hutan desa agusen bagi pendapatan masyarakat agusen. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 7(3), 639-649.

#Aleurites, #Aleurites Moluccana (L.) Willd, #Unpad, #candlenut, #flora, #hutanunpad, #kemiri, #konservasi, #muncang, #observasi, #reforestasi, #sampel, #sampling, #tumbuhan
Tentang Penulis
Reyki S
Agroteknologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2023-12-31
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *