Kambing hutan Sumatera | Sumatran serow | Capricornis sumatraensis ssp. sumatraensis (Bechstein, 1799)

Animal
Kambing hutan Sumatera | Sumatran serow | Capricornis sumatraensis ssp. sumatraensis (Bechstein, 1799)
28 June 2015
3925
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

Kambing hutan Sumatera | Sumatran serow | Capricornis sumatraensis ssp. sumatraensis Bechstein, 1799

 

 

Termasuk kedalam kelompok antelop-goat, Kambing hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis ssp. sumatraensis) ukuran tubuh agak kecil dengan panjang 140-180cm dan tinggi bagu 85-94 cm, dengan warna gelap pada bagian punggung dan berwarna agak keputihan di bagian perut dan dada. Rambut penutup pada area belakang leher (tengkuk) panjang dan kasar, dan berwarna putih, sedangkan pada bagian leher berwana cokelat atau hitam. Baik individu jantan dan individu betina memiliki perawakan yang mirip. Tanduk sedikit melengkung yang berfungsi untuk pertahanan diri. Telinga panjang, sempit dan tegak kaku, terdapat kelenjar bau di bawah mata, dan ekor cukup lebat, dengan panjang 8-16 cm. Kambing hutan Sumatera memiliki berat berkisar antara 50-140 kg.

Kambing hutan Sumatera umumnya binatang soliter, meskipun kadang-kadang bergerak dalam kelompok dengan beberapa individu saja. Kambing hutan Sumatera mendiami daerah kecil yang baik ditandai dengan jalan, tumpukan kotoran, dan aroma dari binatang ini. Daerah yang kecil ini merupakan habitat yang dipilih, karena dapat menyediakan semua kebutuhan, seperti rumput yang cukup, tunas dan daun yang memakan selama pagi dan malam, dan terdapat tempat berlidung untuk beristirahat seperti gua-gua atau di bawah menggantung batu dan tebing. 

Meskipun kurang khusus untuk mendaki pegunungan dibandingkan dengan kerabatnya yang lain, Kambing hitan Sumatera memiliki gaya berjalan agak lambat dan canggung, dan mahir menuruni lereng yang curam dan berbatu, dan bahkan ada catatan kalo Kambing hutan sumatera ini dapat berenang antar pulau kecil di Malaysia.

Musim kawin Kambing hutan Sumatera antara bulan Oktober dan November dengan kehamilan berlangsung selama sekitar tujuh bulan, dan melahirkan di musim semi. Individu betina biasanya mencapai kematangan seksual pada umur sekitar 30 bulan, sedangkan  individu jantan  antara 30 dan 36 bulan.

Kambing hutan Sumatera menghadapi sejumlah ancaman yang signifikan dan bervariasi, dan dampak dari masing-masing ancaman tersebut tergantung pada lokasi. Kambing hutan Sumatera diburu untuk diambil daging dan bulu, serta untuk bagian tubuh lain yang diyakini memegang beberapa nilai obat. Perusakan habitat merupakan ancaman yang cukup besar, dengan penebangan dan pembukaan lahan untuk pertanian sangat mempengaruhi habitat Kambing hutan Sumatera di berbagai daerah, dan Selain ituKambing hutan Sumatera sering terperangkap dalam jerat yang dipasang untuk hewan lainnya

 

Sumber :

  • http://animaldiversity.org/accounts/Capricornis_sumatraensis/
  • http://www.iucnredlist.org/details/3812/0
  • http://www.arkive.org/sumatran-serow/capricornis-sumatraensis/
  • http://www.redorbit.com/education/reference_library/animal_kingdom/mammalia/1112686094/sumatran-serow-capricornis-sumatraensis/
  • http://www.researchgate.net/publication/267573544_Observations_of_Illegal_Trade_in_Sumatran_Serows_in_Malaysia
  • Nowak, R.M. (1999) Walker's Mammals of the World. Johns Hopkins University Press, Baltimore, Maryland.
  • CITES (June, 2015) http://www.cites.org
  • Macdonald, D.W. (2006) The Encyclopedia of Mammals. Oxford University Press, Oxford.
  • Wilson, D.E. and Reeder, D.M. (2005) Mammal Species of the World. A Taxonomic and Geographic Reference. Third Edition. The Johns Hopkins University Press, Baltimore. Available at: http://www.bucknell.edu/MSW3/
  • Shackleton, D.M. (1997) Wild Sheep and Goats and their Relatives. Status Survey and Conservation Action Plan for the Caprinae. IUCN, Gland, Switzerland and Cambridge, UK.
  • Galstaun, B., J. West. 1982. Notes on Breeding the Sumatran Serow (Capricornis sumatraensis). Zoologische Garten, 53(2): 66-72.
  • Santiapillai, C., W. Ramono. 1994. The serow (Capricornis sumatraensis) - its status, distribution and conservation in Sumatra. Tigerpaper, 21(3): 15-19.
  • West, J. 1979. Notes on the Sumatran serow Capricornis sumatraensis at Jakarta Zoo. International Zoo Yearbook, 19: 252-254.
About Author
Arif Rudiyanto
Yayasan Kanopi Indonesia

Leave a Reply

2015-07-08
Difference:

Leave a Reply