Kalacemeti, Makhluk Gua yang Menakutkan

Satwa
Kalacemeti, Makhluk Gua yang Menakutkan
10 Juli 2016
2354

Kalacemeti merupakan kelompok Arachnida atau kelompok hewan invertebrata Arthropoda. Kalacemeti dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama “whip-spider” atau “tailess whip-scorpiones”, lebih dikenal dengan nama Amblypygi karena memiliki perut atau abdomen yang membulat.  Kalacemeti merupakan kerabat dari kalajengking, kalacuka, laba-laba dan bangsa lain dalam  kelas Arachnida.

Di Indonesia belum banyak orang yang mengenal kalacemeti meskipun beberapa orang terkadang rancu menyebut kalacemeti sebagai laba-laba meskipun secara keilmuan antara laba-laba dan kalacemeti sangat jauh berbeda. Kalacemeti memiliki bagian tubuh yang unik dan berbeda dengan laba-laba yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita. Bagian tubuh kalacemeti dibedakan menjadi dua bagian yaitu kepala-dada (cephalothorax) dan perut (abdomen). Di bagian kepala-dadanya inilah berbagai macam alat tubuh menempel seperti kaki, capit, alat mulut bahkan kaki yang telah temodifikasi menjadi antena.

Kalacemeti memiliki sepasang cambuk yang sebenarnya merupakan modifikasi sepasang kaki terdepan. Kalacemeti berjalan hanya menggunakan tiga pasang kaki tidak seperti laba-laba atau kalajengking pada umunya. Sepasang kaki terdepan inilah yang berfungsi menjadi alat peraba karena memiliki rambut-rambut halus yang terdapat di puluhan ruas yang ada cambuknya. Cambuk tersebut tersusun oleh ruas-ruas pendek berjumlah puluhan bahkan ratusan di beberapa suku di kalacemeti. Cambuk ini memiliki peran yang sangat penting untuk mencari mangsa dan ketika bereproduksi.

Selain cambuk, mereka juga memiliki sepasang alat makan berupa capit yang dilengkapi dengan duri-duri yang tajam. Capit berfungsi untuk manangkap dan memegang mangsa ketika mangsa berhasil ditangkap. Mereka menggunaka sepasang alat makan berupa chelicera yang tersusun dari dua ruas yang bagian ujung tajam dan bergigi. Sedangkan bagian dasarnya dilengkapi rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menyaring cairan mangsanya.

Kalacemeti sangat menyukai tempat-tempat yang gelap dan lembab, mereka juga banyak ditemukan hidup di dalam gua. Di dalam gua, mereka banyak ditemukan merayap di dinding gua bahkan di atap gua-gua yang tinggi. Mereka berburu dan aktif di malam hari dan ketika siang hari, mereka banyak bersembunyi di celah batuan atau di bawah batu di hutan-hutan atau bahkan di sekeliling rumah kita.

Mereka memiliki kaki yang dilengkapi semacam kuku berjumlah sepasang yang tajam dan juga organ seperti karet yang membantu menempel di dinding. Dengan alat itu, mereka dapat hilir mudik di dinding gua untuk mencari mangsa atau mencari pasangan hidup untuk meneruskan generasinya. Selain di dinding gua, sebagian kelompok lainnya memilih hidup di lantai gua bersembunyi di bawah batu atau lembaran daun yang terbawa banjir masuk ke dalam gua.

Kalacemeti merupakan salah satu hewan pemangsa yang mempunyai penampilan sangat menakutkan. Tubuhnya yang berkulit keras, dilengkapi dengan capit dengan duri-duri panjang dan tajam dengan cambuk yang melengkung untuk mencari mangsa memberi kesan seperti monster yang berbahaya.

Mereka selalu menunggu mangsa dan sangat jarang untuk aktif berburu atau membuat jebakan seperti laba-laba pada umumnya. Jika ada mangsa yang mendekat, semacam rambut-rambut halus di kakinya (trichobothria) mampu menangkap perubahan angin dan perubahan kimia lingkungan sekitarnya.

Untuk lebih meyakinkan keberadaan mangsanya, Kalacemeti menggunakan sepasang kaki terdepan yang telah mengalami penyesuaian menjadi semacam antena untuk mengetahui keberadaan mangsa. Dia memangsa binatang seperti jangkrik, kecoak, dan serangga lainnya.

Keanekaragamannya di Indonesia, saat ini hanya dikenal sekitar 14 jenis yang tersebar dari Sumatera hingga Papua dari berbagai suku dan marga dan berbagai ukuran dari yang kecil hingga sebesar telapak tangan. Di Indonesia dikenal ada tiga suku yaitu Charontida, Charinidae dan Phrynidae dengan berbagai suku. Saat ini banyak jenis baru yang masih menunggu untuk dideskripsi dan kebanyakan mempunyai sebaran yang sangat terbatas khususnya jenis-jenis yang hidup di gua.

Sumber bacaan dan gambar:

Kalacemeti, Monster Dari Kegelapan Gua

Tentang Penulis
tri rahmaeti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-07-14
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *