KABESAK (Acacia leucophloea) di Kebun Raya ITERA

Flora
KABESAK (Acacia leucophloea) di Kebun Raya ITERA
6 Maret 2020
1780

Acacia phlebophylla , sejenis akasia yang juga dikenal dengan nama Buffalo sallow wattle  merupakan salah satu koleksi pepohonan yang di Kebun Raya ITERA yang termasuk dalam  famili Fabaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan yang tumbuh di sepanjang aliran sungai Amazon. Victoria amazonica dapat tumbuh baik pada tanah yang kaya unsur hara dan mendapatkan intensitas cahaya matahari yang cukup. Cara mengembangbiakkannya pun tidak sulit, tanaman air ini dapat diperbanyak melalui bijinya dan dari bagian tanaman.

 

Kabesak dapat ditumbuhkan dengan penaburan langsung, menaburkan biji yang telah berkecambah atau penanaman bibit. Penaburan langsung benih yang sudah diskarifikasi lebih disukai karena akar bibit yang besar bisa menghambat penanaman. Direkomendasikan metode berikut, segera sebelum musim hujan, lokasi penaburan harus dibersihkan dari gulma dan tanahnya dibudidayakan dengan baik. Saat hujan tiba benih yang telah diskarifikasi ditaburkan pada kedalaman 1 cm. Perkecambahan dimulai dalam waktu seminggu. Bibit kabesak peka terhadap kompetisi vegetatif dan kerusakan akibat herbivora. Pengendalian gulma harus dijaga minimal selama dua tahun. Adanya tanaman budidaya tahunan di sekitar bibit meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Meski spesies ini tumbuh dengan lambat namun kabesak adalah spesies reboisasi yang baik untuk tanah yang miskin hara dengan curah hujan yang rendah.

 

Kegunaan kabesak sangat beragam antara berbagai daerah, di India kabesak dideskripsi merupakan astringent, demulcent, thermogenic, anthelmintic dan expectorant yang digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit seperti batuk, luka, penyakit kulit, leukoderma, diare, karies gigi dan demam. Selain itu, kabesak di India sering digunakan sebagai jenis tumbuhan untuk reklamasi karena mampu bertahan pada tanah miskin hara dan air, sebagai tanaman sekat bakar karena tahan kebakaran. Serat dari kulit bagian dalam kabesak sering digunakan untuk membuat jaring ikan dan tali kasar, disamping itu batang kabesak dapat digunakan untuk konstruksi bangunan dan mebel. Di Pulau Jawa, kulit batang kabesak pada tahun 1925 digunakan sebagai bahan penyamak kulit sapi pada industri kulit.

 

Tentang Penulis
Febriansyah Naufal
Institut Teknologi Sumatera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2020-03-06
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *