INOVASI  APLIKASI ANDROID  PANILPO (Panduan Ilmiah Pencegah Obesitas) DALAM PENCEGAHAN OBESITAS INDONESIA  

INOVASI  APLIKASI ANDROID  PANILPO (Panduan Ilmiah Pencegah Obesitas) DALAM PENCEGAHAN OBESITAS INDONESIA  
23 Agustus 2022
1103

              

  1. PENDAHULUAN

Negara Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia yang begitu tinggi. Pastinya dengan memiliki Sumber Daya Manusia yang banyak tentunya dalam pemenuhan gizipun harus seimbang sesuai kapasitas Suber Daya Manusia di Indonesia. Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Dapat diartikan bahwa masalah gizi teratasi sepenuhnya, sementara sudah muncul masalah gizi lebih. Kelebihan gizi yang menimbulkan obesitas dapat terjadi baik pada anak-anak hingga usia dewasa. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis seperti pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan (Aini, 2012). Jika keadaan ini berlangsung terus menerus (positive energy balance) dalam jangka waktu cukup lama, maka dampaknya adalah terjadinya obesitas. Obesitas merupakan keadaan indeks massa tubuh (IMT) anak yang berada di atas persentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya (Depkes, 2010). Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan     antara     asupan     energi dengan    keluaran    energi    sehingga    terjadi kelebihan  energi  yang  selanjutnya  disimpan dalam  bentuk  jaringan  lemak.  Asupan  energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan yang berlebihan,  sedangkan  keluaran  energi  rendah disebabkan oleh rendahnya metabolisme tubuh, aktivitas fisik, dan efek termogenesis makanan yang   ditentukan   oleh   komposisi   makanan (Kemenkes.2017).

Data Obesitas Dari     data     Riskesdas     tahun     2013, prevalensi kelebihan berat badan nasional pada remaja   usia   16-18   tahun   sebanyak   7,3%. Meningkatnya  prevalensi  obesitas  pada  anak-anak  dan  remaja  dianggap  sebagai  salah  satu masalah   kesehatan   masyarakat   yang   paling umum di abad ini (Kyung and Yoo, 2018). Pada  tahun  2016,  secara  global  sekitar 17% remaja mengalami kelebihan berat badan, termasuk  obesitas. Data tahun  2018  pevalensi berat  badan  lebih  dan  obesitas  sebesar  16,0% pada  remaja  usia  13-15  tahun  dan  13,5% pada remaja    usia    16-18    tahun.    Data    tersebut merepresentasikan  kondisi  gizi  pada  remaja  di Indonesia  yang  harus  diperbaiki.  Berdasarkan baseline  survey UNICEF  pada  tahun  2017, ditemukan  adanya  perubahan  pola  makan  dan aktivitas fisik pada remaja (Kemenkes, 2019). Dari data tersebut peran remaja milenial sangat diperlukan perannya dalam pencegahan obesitas di Indonesia.

Pemuda dengan segala kemampuannya di era 4.0 hingga kini akan menempuh era society 5.0 di mana teknologi kini menjadi ajang tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Dengan hal inilah peran pemuda sangat dibutuhkan dalam era 5.0 sekarang yang sangat mengandalkan ilmu tekonologi sebagai ajang peraduan. Dengan adanya pengembangan aplilasi android guna untuk menyongsong era society 5.0 diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita obesitas terutama dikalangan remaja dan mencegah adanya kelonjakan obesitas di Indonesia.

  1. ISI

PANILPO merupakan inovasi dalam aplikasi android untuk menurunkan angka obesitas dan mencegah adanya kelonjakan jumlah penderita obesitas. PANILPO yang merupakan singkatan dari Panduan Ilmiah Pencegah Obesitas yang memiliki banyak fitur yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Fitur-fitur PANILPO di Antaranya Makespo, Pandusil, Remilpo, GEO, dan PO. Fitur-fitur tersebut nantinya akan membatu seseorang dalam pencegahan obesitas terutama pada remaja.

Fitur yang pertama yaitu Makespo, singkatan dari makanan sehat pencegah obesitas. Dalam fitur Makespo ini berisi makanan-makanan sehat pencegah obesitas yang ditampilkan dengan menarik disertai dengan gambar-gambar menarik terkait makanan tersebut, juga dilengkapi dengan kandungan gizi pada makanan tersebut sebagai pencegah obesitas. Perlu diketahui bahwa penyebab tingginya obesitas di Indonesia terutama remaja yaitu karena asupan makanan yang dikonsumsinya. Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food), rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik, pengaruh iklan, faktor psikologis, status sosial ekonomi, program diet, usia, dan jenis kelamin merupakan faktor-faktor yang berkontribusi pada perubahan keseimbangan energi dan berujung pada kejadian obesitas (Basari,2007). Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa maknan cepat saji (fast food) merupakan salah satu penyebab obesitas. Jenis fast food yang sering dikonsumsi adalah fast food lokal. Fast food yang sering dikonsumsi oleh subjek pada kelompok obesitas adalah beef burger, burger ring on, es krim, steak, mie ayam, bakso, mi instan, batagor, siomay, sosis, tempura, dan tela-tela sedangkan pada kelompok non-obesitas meliputi beef burger, cheese burger, burger regular, es krim, steak, mi ayam, bakso, mi instan, siomay, batagor, dan sosis. Makanan-makanan tersebutlah yang biasanya disukai para remaja dikarenakan cepat dam mudah disajikan begitu juga penampilan yang menggoda pandangan, namun dengan kelebihan dari fast food tersebut jika terlalu banyak mengonsumsinya maka akan timbul obesitas. Hal ini karena fast food merupakan jenis makanan cepat saji yang mengandung tinggi energi, banyak mengandung gula, tinggi lemak, dan rendah serat (Zulfa, 2017). PANILPO mempunyai fitur makespo yang nantinya dapat menarik ketertarikan para remaja untuk beralih terhadap makanan-makanan yang sehat terutama untuk mencegah obesitas. Makespo nantinya akaan memberikan info-info terkait dengan makanan sehat pencegah obesitas yang disajikan dengan menarik, semenarik makanan cepat saji namun tetap mengutamakan kesehatan.

Fitur yang kedua pada aplikasi PANILPO yaitu Pandusil (Panduan Hidup Sehat Ilmiah). Dikatahui bahwa penyebab obesitas salah satunya yaitu perilaku hidup sehat yang kurang diterapkan. Hidup dengan pola makan yang tidak teratur, porsi makan yang melebihi target, memakan suatu makanan tanpa kebersihan yang memadai, makan tanpa cuci tangan sebelumnya, dan masih banyak lainnya yang menyebabkan suatu penyakit. Contohnya saja kebiasaan tidak sarapan pagi, Pada penelitian ini diketahui jumah terbanyak subjek yang tidak sarapan pagi ada pada kelompok obesitas (65,3%). Kebanyakan subyek yang tidak sarapan pagi karena terbatasnya waktu pada saat pagi, mereka memilih tidak sarapan dikarenakan apabila mereka sarapan terlebih dahulu mereka akan terlambat masuk sekolah sehingga mereka biasanya makan pada saat istirahat siang hari. Subjek yang tidak sarapan umumnya hanya minum susu atau teh, makan roti tawar, dan ada juga yang tidak makan sama sekali. Rerata asupan subjek yang tidak sarapan yaitu sebesar 365,256 kalori. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak dikatakan sarapan karena asupan pada saat sarapan kurang dari 25% AKG (±600 kkal). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak anak yang tidak sarapan cenderung obesitas. Sarapan sering disepelekan untuk beberapa alasan. Padahal tubuh memerlukan nutrisi sekaligus energi untuk melakukan aktivitas sepanjang hari. Selain itu sarapan sangat penting untuk memepertahankan pola makan yang baik (Strauss, 2001). Melewatkan sarapan akan mengakibatkan merasa sangat lapar dan tidak dapat mengontrol nafsu makan sehingga pada saat makan siang akan makan dalam porsi yang berlebih (overreacting) (Sudikno, 2010). Saat kita melewatkan sarapan, kita cenderung untuk makan berlebihan saat makan sang. Padahal saat melewatkan makan, metabolisme tubuh melambat dan tidak mampu membakar kalori berlebihan yang masuk saat makan siang tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat bahwa anak atau remaja yang meninggalkan sarapan akan berisiko untuk menjadi overweight atau obesitas dibandingkan mereka yang sarapan (WHO. 2003).

Pandusil ini nantinya akan memberikan informasi mengenai tata cara hidup sehat, bagaimana pola makan yang benar, alarm pengingat makan sesuai aturan kesehatan, pentingnya kebersihan dalam suatu makanan, dan masih banyak yang lain yang nantinya akan dijadikan penduan hidup sehat. Pandusil (Panduan Hidup Sehat Ilmiah) ini diambil atas dasar penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sehingga sudar terbukti bahwa panduan hidup sehat yang tertera pada fitur Pandusil ini sudah teruji. Fitur pandusil ini juga disajikan dengan menarik, di mana panduan hidup sehat tersebut disajikan dalam bentuk cerita komik yang pastinya nanti menjadi daya tarik tersendiri terutama remaja.

Fitur selanjutnya pada aplikasi PANILPO yaitu Remilpo (Resep Makanan Ilmiah Pencegah Obesitas). Makanan pencegah obesitas di Antaranya seperti kacang almond, buah segar yang mengandung vitamin C, telur, ikan, kedelai, tomat, singkong, kentang, dll. Dari makanan-maknan pencegah obesitas tersebut nantinya dalam fitur Remilpo ini akan disajikan dengan resep-resep makanan yang unik. Seperti contohnya resep cara membuat cookies dari kacang almond, cookies dari kentang hitam, dan masih banyak resep-resep yang lainnya. Resep yang disajikan dalam remilpo ini tentunya saja juga berkaitan dengan kreativitas anak bangsa, seperti resep cookies dari kentang hitam, lalu resep-resep maknan yang menggunakan bahan makanan yang sudah terbuangkan tapi dijadikan sebagai makanan pencegah obesitas.

GEO (Game Edukasi Obesitas) merupakan salah satu fitur dari aplikasi PANILPO tersebut. Kita ketahui bahwa remaja sekarang pastinya sudah tidak asing lagi mengenai game. Salah satu cara untuk mengedukasi mengenai pencegahan obesitas ini dengan menggunakan GEO tersebut. Dalam GEO (Game Edukasi Obesitas) nantinya secara perlahan akan dikenalkan cara pencegahan obesitas juga dengan bahaya obesitas untuk kehidupan manusia melalui game tersebut nantinya. GEO ini juga bertujuan untuk menciptakan game yang bermanfaat untu para remaja dengan kebermanfaatan untuk mencegah obesitas guna mengurangi jumlah obesitas di Indonesia.

Fitur yang terakhir yaitu PO (Pendeteksi Obesitas). Aplikasi PANILPO ini juga menyajikan pendeteksi obesitas bagi pengguna aplikasinya. Dengan cara pengguna aplikasi mengisi data berat badan dan juga tinggi badan, nantinya aplikasi akan memunculkan  nilai BMI. Bila hasil nilai BMI dibawah 18.5 itu artinya berat  dibawah standar atau terlalu kurus. Lalu bila nilai BMI 18.5 – 22,9 berarti berat badan  normal. Bila nilai BMI ≥ 23,0 berarti  memiliki berat badan lebih. Selain dengan menggunakan hitungan, dalam fitur PO (Pendeteksi Obesitas) ini juga memunculkan ciri-ciri penderita obesitas. Seperti sesak napas, mual, menstruasi tidak teratur, sakit punggung, dan masih banyak lainnya ciri-ciri penderita obesitas pada fitur PO (Pendeteksi Obesitas).

Fitur-fitur tersebutlah yang berada pada aplikasi PANILPO, aplikasi yang di mana fitur-fiturnya sangat begitu bermanfaat untuk mencegah dan mengurangi obesitas di Indonesia terutama pada remaja. Perbedaan aplikasi PANILPO dengan aplikasi obesitas yang lainnya yaitu pada aplikasi ini dilengkapin dengan resep-resep makanan ilmiah yang disajikan untuk pengguna, maknan ilmiah ini nantinya diambil dari bahan seperti kulit pisang, singkong, kentang, dll. Selanjutnya pada aplikasi MAPO ini yang membedakan dengan aplikasi obesitas yang lain yaitu pada fitur game edukasi obesitas. Pada fitur ini pengguna akan dapat memainkan game yang tentunya sangat berguna untuk mempengaruhi pengguna dalam hidup sehat untuk menghindari obesitas. Keunggulan lainnya dari aplikasi PANILPO ini yaitu pada fitur pandusil ( Panduan Sehat Hidup Ilmiah) disajikan dengan cerita komik yang nantinya menjadi daya tarik tersendiri untuk pengguna.

 

  1. PENUTUP

Obesitas yang kini menjadi permasalah kesehatan yang belum bisa teratasi di Indonesia terutama para pemuda. Obesitas ini nantinya akan membahayakan manusia jika tidak segera dicegah ataupun dikurangi jumlahnya. Dengan adanya inovasi aplikasi android PANILPO yang memiliki 5 fitur utama yang di Antaranya  Makespo (Makanan Sehat Pencegah Obesitas), Pandusil (Panduan Hidup Sehat Ilmiah) , Remilpo ((Resep Makanan Ilmiah Pencegah Obesitas), GEO (Game Edukasi Obesitas), dan PO (Pendeteksi Obesitas). Diharapkan dengan adanya aplikasi android PANILPO ini nantinya dapat menurunkan jumlah obesitas dan mencegah obesitas di Indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

Aini AN. Faktor risi ko yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada remaja di perkotaan. Unnes Journal of Public Health 2012;1(2).

Barasi ME. At a Glance ilmu gizi. Jakarta: Erlangga; 2007.

Depkes. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Depkes; 2010.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Panduan Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas. ≥ 200mg/dl http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2017 /11/PedumGentas.pdf

Strauss RS, Mir HM. Smoking and weight loss attempts in overweight and normal-weight adolescents. Int. J. Obes. 2001; 25(9):1381-1385.

Sudikno, Herdayati M, Besral. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Orang Dewasa di Indonesia. Gizi Indones. 2010;33(1):37–49.

WHO. Obesity and Overweight. Glob Strateg Diet, Phys Act Heal. 2003;1–2.

Zulfa F. Peran kesehatan masyarakat dalam pencapaian MDG’s di Indonesia. Prosiding; 12 April 2011; Jakarta.

 

Tentang Penulis
Zidni Amaliya
Biologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2022-08-23
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *