habitat paska kebakaran hutan dan lahan terhadap harimau sumatera

Animal
habitat paska kebakaran hutan dan lahan terhadap harimau sumatera
15 October 2019
697

Menurut konservasi Indonesia warsi luasan hutan pulau sumatera mencapai 11,9 juta hektar yang menjadi habitat hidup flora dan fauna menjadi menurun. Penurunan luasan hutan pada pulau Sumatra diakibatkan oleh pengalih fungsian lahan dengan pembakaran hutan yang mengakibatkan dampak negatif kepada ekosistem. Pembakaran hutan yang terjadi di sumatera pada tahun 2015 (1.021.929 juta ha) - 2019 (83.338 ribu ha) menghasilkan kabut asap yang dapat mempengaruhi penglihatan serta pernapasan bagi manusia, serta mempengaruhi stabilitas habitat hidup flora dan fauna endemik di pulau sematera, salah satunya adalah harimau sumatera.

Menurut Sanderson (2016) harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatrae) merupakan salah satu satwa yang adaptif karena dapat ditemukan di berbagai habitat mulai dari hutan tropis, rawa, hutan bakau. Menurut WWF, di pulau Sumatera harimau dapat ditemukan dari ujung utara Aceh sampai selatan Lampung namun mulai dari tahun 1985 hingga sekarang maraknya ahli fungsi hutan menjadi lahan perkebunan yang tidak bertangung jawab mengakibatkan menurunnya populasi satwa liar seperti harimau sumatera.

Conservasi Internasional Indonesia menyatakan bahwasanya rata-rata kerapatan harimau adalah 1,1 harimau/100m², perbandingan antara harimau jantan dan betina berdasarkan identifikasi positif adalah 3:1, artinya harimau jantan memiliki jumlah 3 kali lebih banyak dibanding harimau betina. Penyebaran harimau sumatera cendrung pada lokasi di tengah hutan yang jauh dari pemukiman dengan ketingian yang bervariasi mulai dari 0 – 2400 mdpl. Menurut WWF harimau sumatera merupakan salah satu harimau terkecil yang ada didunia dengan bobot 91-140 kg, panjang harimau sumatera mencapai panjang 190-250 cm dan tinggi 60 cm, warna kulit harimau sumatra yang paling gelap dibandingkan dengan harimau lain, dalam sekali makan harimau bisa menghabiskan 18 kg. Setiap indifidu harimau mempunyai batas wilayah tergantung kepada kerapatan mangsanya, untuk luas jelajah harimau sumatera jantan mencapai 280 km sedangkan betinaya hanya sepertiga dari luas jantan.

Pembukaan lahan hutan dengan cara membakar memberi dampak langsung terhadap perubahan habitat Harimau Sumatera, mulai dari lingkungan tinggal, pengurangan populasi, ketidakstabilan rantai makanan, ketersediaan makanan dan memicu perpindahan tempat tinggal hewan liar tersebut. Faktor-faktor tersebut menjadi faktor krusial yang akan menjadi masalah baru bagi kelangsungan hidup harimau sumatera yang saat ini jumlahnya berkisar 603 ekor (KLHK-2019). Dalam usaha mempertahankan keberlangsungan keturunan, harimau sumatera tidak memerlukan waktu khusus untuk melahirkan generasi baru, harimau sumatera betina membutuhkan waktu selama 103 hari dan biasanya melahirkan 2 sampai 3 ekor anak.

Jika ditilik lebih jauh lagi, pembakaran hutan juga mempengaruhi habitat hidup satwa liar lain seperti Babi, kijang, kancil, rusa, orang utan dan hewan lainnya. Dengan begitu, kondisi ini mempengaruhi rantai makanan dari suatu kawasan hutan yang mengakibatkan keterbatasan sumber makanan pada habitat pasca terbakar dan habitat baru tempat berpindahnya harimau sumatera. Hewan yang termasuk kedalam golongan kucing besar ini akan melakukan aklimatisasi terhadap teritorial baru, mereka butuh waktu unutk melakukan perburuan dalam usaha mempertahankan hidup. tidak jarang dalam usahanya menandai daerah teritorial baru, harimau memasuki wilayah pemukiman warga, sehingga dengan sepihak, hewan yang dilindungi ini menjadi sasaran pemburu untuk dikuliti dan di jual secara ilegal.

Dalam usaha mempertahankan jumlah populasi dan melakukan pengontrolan harimau sumatera, KLHK sudah membuat sebuah sistem informasi menggunakan tekonologi berupa pemasangan chip “GPS” pada harimau. Untuk saat ini, sistem ini terbilang efektif dan efisien karena sitem ini juga sudah digunakan oleh amerika pada hewan peliharaan.      

https://m.detik.com (populsi harimau sumatera tresisa 603 ekor )

liputan6.com (kenal lebih dekat harimau sumatera

gosumatera.com (harimau sumatera, si buas penghuni hutan sumatera

About Author
muhammad fairus hadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2019-10-15
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *