Ekologi Capung Kawasan Karst Menoreh Kulon Progo

Ekowisata, Flora, Kehutanan, Satwa
Ekologi Capung Kawasan Karst Menoreh Kulon Progo
1 Desember 2021
1731

Kegiatan Pendataan serangga dalam rangka Biodiversity Warriors Sponsorship Program 2021 Termin II yang didukung penuh oleh Yayasan KEHATI, Tim Lepidonata Warriors mengambil lokasi di perbukitan Menoreh tepatnya di Desa Jatimulyo, Kulon Progo. Perbukitan Menoreh Desa Jatimulyo ini merupakan Kawasan Karst yang seringkali dipandang sebagai daerah yang gersang karena memiliki karakteristik drainase yang khas dan tidak banyak memiliki hutan. Akan tetapi, di Kawasan Karst Menoreh menyimpan air tanah dan vegetasi yang cukup terjaga serta suhu udara yang relatif rendah khas dataran tinggi. Banyaknya mata air yang keluar dari dalam tanah menjadikan Kawasan Karst Menoreh memiliki tumbuhan yang beraneka ragam. Masyarakat lokal pun memanfaatkan air untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, sumber air tersebut menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi, salah satunya capung.  

 

Tercatat 71 spesies capung di DIY atau 41% dari sekitar 172 spesies tercatat di Pulau Jawa dan 34 spesies berada di Kawasan Karst Menoreh.  Hampir separuhnya jenis capung di DIY ada di kawasan ini. Berdasarkan hasil pendataan terdapat spesies capung yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi sampai rendah. Capung dengan tingkat sensitifitas tinggi memerlukan kondisi ekosistem yang baik dan biasanya dekat dengan sumber mata air. Capung dengan tingkat sensivitas tinggi akan cepat merespon jika terjadi perubahan lingkungan. Hal tersebut yang membuat capung sering digunakan sebagai bioindikator perairan. Di Kawasan Karst menoreh sendiri ditemukan beberapa jenis capung dengan sensitifitas tinggi antara lain Drepanosticta gazella, Drepanosticta sundana, dan Nososticta insignis. Capung-capung tersebut sulit untuk ditemukan dan biasanya hidup pada ekosistem yang bersih atau dekat dengan sumber mata air. Hal ini menjadi indikasi bahwa lingkungan perairan di Kawasan Karst menoreh masih terjaga dan memiliki kualitas yang baik.

Drepanosticta sundana Capung Endemik Jawa

 

Dengan adanya perkembangan keilmuan saat ini, capung tidak hanya dimanfaatkan sebagai bioindikator perairan tetapi juga dapat digunakan sebagai pemantauan kualitas dan upaya konservasi kawasan. Berhubungan erat bahwa sebagian besar jenis capung membutuhkan vegetasi, terutama vegetasi riparian yang terjaga, selain kondisi perairan yang bersih. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, pemerintah dan seluruh pihak untuk bekerjasama dalam melakukan upaya konservasi demi menjaga ketersediaan vegetasi dan kebersihan lingkungan serta keanekaragaman hayati di dalamnya. Melalui kegiatan ini, didapatkan hasil berupa data jenis-jenis capung di Kawasan Karst Menoreh. Data ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam upaya konservasi dan meningkatkan daya tarik wilayah baik di sektor edukasi minat khusus maupun wisata.

Tentang Penulis
Qadriyah Fitri Catur Wijayanti
Pendidikan Biologi

Tinggalkan Balasan

2021-12-01
Difference:

Tinggalkan Balasan