Pada tanggal 5 Agustus 2025, di Desa Pantai Mekar, Tim PPK Ormawa HIMITEKA 2025 melaksanakan kegiatan nyata untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa melalui acara Edukasi Aksi Sadar Lingkungan. Kegiatan ini berlangsung di ruang kelas SMK Islam Madinahtul Ilmi dengan melibatkan 29 siswa, mulai dari kelas 9 SMP hingga kelas 10 dan 11 SMK. Kehadiran siswa-siswi ini diharapkan menjadi titik awal dalam menanamkan pola pikir peduli lingkungan sejak usia sekolah.
Tujuan utama dari acara ini adalah memperkuat kesadaran para siswa sebagai generasi muda agar peduli terhadap kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem mangrove dan wilayah pesisir yang menjadi tumpuan hidup masyarakat sekitar. Sebab, kawasan pesisir memiliki peran penting sebagai benteng alami dari abrasi dan gelombang laut, sekaligus tempat berkembang biaknya berbagai biota laut yang bernilai ekologis maupun ekonomis.
Bang Bagus, selaku Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa HIMITEKA 2025, membuka sesi dengan penyampaian materi mengenai pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Ia menjelaskan bahwa aktivitas manusia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca berkontribusi besar pada pemanasan global dan perubahan iklim. Dampaknya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga merambah ke aspek sosial dan ekonomi, misalnya penurunan hasil perikanan, banjir rob, hingga kesehatan masyarakat. Karena itu, Bang Bagus mengajak para siswa untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga ikut terlibat dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim demi menjaga keberlanjutan lingkungan.
Setelah sesi materi, suasana semakin interaktif. Para siswa dibagi ke dalam enam kelompok kecil. Tugas mereka adalah mengidentifikasi persoalan lingkungan yang ada di desa masing-masing. Ada yang menyoroti masalah sampah rumah tangga yang menumpuk, abrasi pantai yang kian parah, hingga minimnya kepedulian masyarakat terhadap pentingnya hutan mangrove. Menariknya, setiap kelompok juga diminta untuk mencari solusi kreatif dan langkah nyata yang bisa dilakukan. Semua ide tersebut dituangkan di atas kertas karton berwarna agar lebih mudah divisualisasikan.
Kegiatan semakin kaya makna dengan hadirnya Bang Zul dari komunitas pelestari lingkungan Terasijo. Ia berbagi pengalaman mengenai aksi-aksi nyata, seperti pembersihan pantai, kampanye penyelamatan mangrove, hingga kegiatan menanam bibit mangrove. Dari ceritanya, para siswa dapat melihat bahwa menjaga lingkungan tidak harus menunggu program besar. Tindakan kecil seperti mengurangi sampah plastik, ikut menanam pohon, atau menjaga kebersihan lingkungan sekolah pun bisa memberikan dampak positif bagi alam dan masyarakat jika dilakukan secara berkelanjutan.
Di penghujung acara, setiap kelompok siswa diberi kesempatan mempresentasikan hasil diskusi mereka. Ada yang mengusulkan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan pantai, hingga program penanaman mangrove untuk melindungi pesisir dari abrasi. Presentasi ini tidak hanya melatih keberanian mereka berbicara di depan umum, tetapi juga menjadi wadah untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan serta menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama.
Kegiatan Edukasi Aksi Sadar Lingkungan ini pada akhirnya memberikan bekal penting bagi para siswa. Mereka bukan hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga dorongan untuk bertindak nyata di lingkungannya masing-masing. Dengan cara ini, kesadaran hijau dapat tumbuh sejak dini, sehingga ke depan diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya peduli, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian bumi. Melalui langkah sederhana yang dilakukan bersama, mimpi untuk mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan bukanlah sesuatu yang mustahil.
Leave a Reply
Terkait
