Dringo , tanaman obat sekaligus biopestisida

Dringo , tanaman obat sekaligus biopestisida
11 Juni 2015
3269

Dringo atau jeringau biasa tumbuh di tempat yang lembab seperti di tepi danau dan sungai. Tumbuhan yang disebut sweet flag ini dapat ditemui di tempat yang lembab seperti di tepi danau dan sungai. Dringo dapat berkembang biak dengan rimpang, ujung rimpang tanpa daun dan akar halus dapat ditanam untuk perbanyakan.

Ternyata tumbuhan dengan nama ilmiah Acorus calamus ini  berkhasiat sebagai obat penenang, lambung dan obat limpa. Diketahui bahwa rimpang dan daun acorus calamus mengandung saponin flavonoida.  Di samping itu daringo merupakan bahan baku kosmetika dan pengusir serangga.

Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berbentuk Herba, (tahunan, tinggi + 75 cm). Tumbuhan ini basah dan pendek, membentuk rimpang yang putih kotor. Daunnya tunggal bentuk lanset dengan ujung runcing dan tepi rata. Pangkal daunnya memeluk batang, dengan panjang daun ± 60 cm, lebar ± 5 cm, pertulangan sejajar, berwarna hijau.

Sumber:

[prohati]

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *