Cipoh kacat

Animal
Cipoh kacat
31 May 2016
1953

Cipoh kacat (Aegithina tiphia) merupakan burung yang berukuran kecil, MacKinnon menyebutkan sekitar 14 cm ukurannya [1]. Tubuh berwarna hijau kekuningan dengan warna sayap hitam dengan dua garis putih yang melintang. Lingkar mata berwarna kuning. Cipoh kacat (Aegithina tiphia) merupakan burung penetap atau native di beberapa negara. Negara yang pernah menjadi catatan perjumpaannya adalah India, Cina barat daya, Palawan, dan negara-negara Asia Tenggara [2]. Dari negara-negara tersebut, menjadikan adanya ras-ras tersendiri, adapun ras-ras Cipoh kacat (Aegithina tiphia) adalah sebagai berikut : ·        

septentrionalis Koelz, 1939 – kaki gunung Himalayas barat-laut di India utara (Punjab, Himachal Pradesh). ·        

tiphia (Linnaeus, 1758) – kaki gunung Himalaya dari India utara (dari Punjab ke timur) sampai Bangladesh, dan kepulauan di Myanmar barat. ·        

humei Stuart Baker, 1922 – sub-benua India tengah(dari Rajasthan ke timur). ·        

multicolor (J. F. Gmelin, 1789) – ujung selatan India dan Sri Lanka. ·        

philipi Oustalet, 1885 – China selatan (Yunnan), Myanmar timur, Thailand tengah dan utara, Indochina tengah dan utara. ·        

deignani B. P. Hall, 1957 – Myanmar (kecuali bagian barat, timur dan selatan). ·        

horizoptera Oberholser, 1912 – Myanmar selatan dan Thailand tengah sampai Semenanjung Malaysia, Sumatera dan pulau satelitnya (Nias, Riau, Lingga, Bangka). ·        

cambodiana B. P. Hall, 1957 – Thailand tenggara dan Indochina selatan. ·        

aequanimis Bangs, 1922 – Filipina barat (Palawan) dan Sabah, serta kepulauan satelitnya. ·        

viridis (Bonaparte, 1850) – Kalimantan (kecuali bagian utara). ·        

scapularis (Horsfield, 1821) – Jawa dan Bali [2].  

Cipoh kacat (Aegithina tiphia) merupakan burung yang umum dijumpai pada tipe habitat terbuka seperti taman kota, hutan terbuka, dan hutan mangrove. MacKinnon menyebutkan keberadaan Cipoh kacat (Aegithina tiphia) hingga pada ketinggian 1.000 mdpl. Berdasarkan pengalaman penulis, Cipoh kacat (Aegithina tiphia) umumnya melakukan aktivitas sendirian. Akan tetapi, diwilayah Yogyakarta pernah tercatat beraktivitas dengan jumlah dua individu dipohon yang sama.

 

(Dapatkah Anda menemukan gambar Cipoh kacat pada foto diatas ? Foto hasil digiscoping oleh Rahmadiyono Widodo di kampus IPB )

Cipoh kacat (Aegithina tiphia) termasuk burung pemakan serangga kecil. Del Hoyo menyebutkan Cipoh kacat (Aegithina tiphia) juga termasuk pemakan buah berukuran kecil [3]. Pengamatan di Yogyakarta menunjukkan Cipoh kacat (Aegithina tiphia) sering mengunjungi pohon beringin (Ficus sp) entah untuk memakan buahnya atau mencari serangga yang ada di pohon.

 

(Foto Cipoh kacat (tampak ventral). Foto oleh Rahmadiyono Widodo di Yogyakarta)

Mengenai perkembangbiakannya, Cipoh kacat (Aegithina tiphia) di wilayah India tercatat pada bulan Desember/Januari – September [3]. Bersarang di percabangan pohon 1-10 m dari permukaan tanah, jumlah telur biasanya 2-3 butir [2]. Cipoh kacat (Aegithina tiphia) termasuk burung berstatus resiko rendah menurut daftar merah IUCN [4]. Akan tetapi, kicauannya yang indah seringkali membuatnya dijadikan burung kicauan diperkampungan.    

 

 

Referensi : [1] MacKinnon, Jhon, Keren Philips, & Bas van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. diterjemahkan oleh Wahyu Rahardianingtrah dkk. Bogor : LIPI-Burung Indonesia.

[2] http://www.kutilang.or.id/2012/11/11/cipoh-kacat/

[3] Wells, D. (2016). Common Iora (Aegithina tiphia). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (retrieved from http://www.hbw.com/node/58074 on 30 May 2016

[4] BirdLife International. 2012. Aegithina tiphia. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T22707433A39348550. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2012-1.RLTS.T22707433A39348550.en. Downloaded on 30 May 2016                                                                                               

 

Sumber foto :

Foto :  Dokumen pribadi

Foto Tumb :  Orientalbirdimage.org

About Author
Rahmadiyono Widodo
Yogyakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2022-01-17
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *