Cica-daun sayap-biru / Cucak Ijo

Satwa
Cica-daun sayap-biru / Cucak Ijo
23 Mei 2016
5148

 

Cica-daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis) mempunyai ciri-ciri berukuran sedang (17 cm), berwarna terang dengan sayap biru dan tenggorokan hitam (jantan). Perbedaannya dengan burung Cica-daun lain yaitu sayap dan sisi ekornya biru. Betina tidak mempunyai lingkar mata kuning. Jantan mempunyai lingkaran kekuningan di sekitar bercak tenggorokannya yang hitam. Kedua jenis kelamin mempunyai setrip malar biru. [1].

 

(Foto : Cica-daun sayap-biru jantan. Foto oleh Swiss Winnasis)

(Foto : Cica-daun sayap biru remaja. Foto oleh : Swiss Winnasis)

Cica-daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis) merupakan burung penetap atau native di beberapa negara. Negara yang pernah menjadi catatan perjumpaannya adalah India, China, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam [2]. Dari 8 negara tersebut, menjadikan adanya ras-ras tersendiri, adapun ras-ras Cica-daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis) adalah sebagai berikut : ·        

chlorocephala (Walden, 1871) – ujung timur Bangladesh dan India timur-laut (Assam) ke timur sampai Myanmar dan Thailand barat. ·        

kinneari B. P. Hall & Deignan, 1956 – China selatan (Yunnan selatan), Indochina utara dan Thailand timur-laut. ·        

auropectus Wells et al., 2003 – Thailand tenggara dan Indochina selatan. ·        

serithai Deignan, 1946 – Semenanjung Malaysia utara. ·        

moluccensis (J. E. Gray, 1831) – Semenanjung Malaysia selatan, Sumatera dan pulau satelitnya serta Kep. Natuna. ·        

viridinucha (Sharpe, 1877) – Kalimantan (kecuali kawasan utara-jauh). ·        

cochinchinensis (J. F. Gmelin, 1789) – Jawa [3].

Selain 7 ras diatas, MacKinnon (2010) menambahkan adanya ras flavocincta yang ditemukan dari Pegunungan Kinabalu sampai Usun Apau.

Cica-daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis) merupakan burung yang hidup didataran rendah dan perbukitan. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa ditemukan sampai ketinggian 1.500 mdpl. Hutan primer dan sekunder menjadi habitatnya [3]. Biasanya dijumpai pada bagian kanopi pohon [4]. Selain itu, juga pernah ditemukan pada hutan rawa gambut [4]. Cica-daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis) termasuk burung pemakan serangga, buah-buahan dan nektar bunga [3]. Salah satu kelompok serangga yang menjadi makanannya adalah kelompok Orthoptera yang berukuran cukup besar [4]. Untuk mengamati cica-daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis) perlu kejelian. Warnanya yang hijau seringkali menyerupai warna daun pepohonan. Biasanya dapat teramati ketika sedang mencari makan karena ketika sedang mencari makan burung cica-daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis) bergerak dengan lincah.

Mengenai perkembangbiakannya,  di India tercatat pada bulan Mei. Sedangkan di Malaysia pada bulan Juni dan Juli [4]. Sarang dibuat pada percabangan dahan dengan telur berjumlah 2-3 butir [3]. Cica-daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis) berstatus resiko rendah, tetapi populasinya menurun [2]. Selain berkurangnya habitat, populasinya yang menurun juga disebabkan oleh banyaknya perburuan terhadapnya untuk dijadikan burung kicauan. Umumnya di pasar burung, Cica-daun sayap-biru (Chloropsis cochinchinensis) dikenal sebagai Cucak Ijo.

 

 

Referensi :

[1] MacKinnon, Jhon, Keren Philips, & Bas van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. diterjemahkan oleh Wahyu Rahardianingtrah dkk. Bogor : LIPI-Burung Indonesia.

[2] BirdLife International. 2013. Chloropsis cochinchinensis. The IUCN Red List of Threatened Species 2013: e.T22734235A50447698. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2013-2.RLTS.T22734235A50447698.en. Downloaded on 05 April 2016.

[3] http://www.kutilang.or.id/2012/11/12/cica-daun-sayap-biru/

[4] Wells, D. (2016). Blue-winged Leafbird (Chloropsis cochinchinensis). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (retrieved from http://www.hbw.com/node/58066 on 5 April 2016)    

Sumber foto :

Foto :  Foto oleh Swiss Winasis melalui www.kutilang.or.id

Foto Tumb : Foto oleh Amar Singh melalui www.orientalbirdimages.org   

Tentang Penulis
Rahmadiyono Widodo
Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2022-01-17
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *