Tanaman cendana memeliki ciri-ciri seperti berikut pohon kecil sampai sedang,menggugurkan daun, dapat mencapai tinggi 20 m dan diameter 40 cm, tajuk ramping atau melebar, batang bulat agak berlekuk-lekuk, akar tanpa banir,daun tunggal,berhadapan,agak bersilangan, bertangkai daun, gundul,bentuk elip, tepi rata,ujung runcing tetapi kadang-kadang tumpul atau bulat,perbuangan terminal atau eksiler,recimus articulatus, bunga pedicel 3-5 cmm,gundul,tabung perigonium berbentuk campanulatus, panjang 3 mm dan diameter ± 2 mm,memiliki 4 cuping perigonium,bentuk segi tiga, tumpul pada bagian ujung dan kedua permukaan gundul. Cendana memiliki buah batu dan bulat, waktu masak daging kulit buah berwarna hitam,mempunyai lapisan eksocarp,mesocarp berdaging,endocarp keras dengan garis dari ujung ke pangkal.
Di daerah asalnya pohon cendana dikenal dengan nama hau meni atau ai nitu (Pulau Timor) dan sendana dalam bahasan melayu. Dalam dunia perdagangan cendana dikenal dengan nama sandal wood.
sumber gambar : wikimedia.org
Cendana mempunyai penyebaran alami terbatas di Indonesia antara lain Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi dan Maluku. Tanaman ini tumbuh baik pada ketinggian antara 50 – 1200 meter dpl Kayu dan minyaknya digunakan untuk upacara agama maupun upacara tradisional di berbagai negara. Minyak atsiri yang dihasilkan merupakan bahan baku untuk produksi parfum,sabun,obat-obatan dan kosmetik. Kayunya digunakan untuk barang-barang kerajinan. Kualitas tertinggi kayu cendana berasal dari bagian paling bawah pohon yang telah berumur lebih dari 50 tahun dan tumbuh di hutan.
Tinggalkan Balasan
Terkait