Cempala Kuneng

Satwa
Cempala Kuneng
20 Juni 2017
3392

Mengenal Fauna khas Nanggroe Aceh Darussalam seperti burung Kucica Ekor-kuning yang dalam bahasa lokal lebih sering disebut sebagai Cempala Kuneng. Burung ini telah menjadi burung kebanggaan di Aceh sejak masa Sultan Iskandar Muda (1607 -1636) dan banyak disebut dalam hikayat Aceh. oleh karena itu dianggap sebagai maskot fauna dari  Nanggroe Aceh Darussalam .

Burung ini adalah anggota famili Muscicapidae yang masih berkerabat dekat dengan burung Kacer (Kucica Kampung) dan Murai Batu (Kucica Hutan). Nama latin hewan ini adalah Trichixos pyrropygus Lesson, 1839 yang bersinonim dengan Trichixos pyrropyga Lesson, 1839. Dalam bahasa Inggris burung khas Aceh ini dinamai Rufous-tailed Shama.

Burung asli Indonesia ini berukuran sedang. Panjang tubuhnya hingga kepala sekitar 21 cm. Bulu pada kepala, punggung, dan sayap berwarna coklat keabuan tua mengkilap. Sedangkan dada dan perut sampai pangkal ekor dan punggung berwarna kuning kemerahan. Ujung ekor berbulu warna hitam. Selain itu memiliki ciri khas berupa alis berwarna putih diatas matanya pada burung jantan. Burung betina lebih coklat serta tidak mempunyai alis putih. Burung remaja lebih coklat berbintik-bintik kuning merah karat. Iris coklat; paruh hitam; kaki hitam.

Suara kicauan Kucica Ekor-kuning biasanya terdiri dari siulan merdu, nada tunggal dan nada ganda, “pi-uuu”, meningkat dan menurun bergantian secara tidak tetap.

Hewan khas provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dikenal sebagai burung cempala kuneng merupakan hewan asli yang mendiami Indonesia, Semenanjung Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Di Indonesia, Kucica Ekor-kuning (Trichixos pyrropygus) tersebar bukan hanya di Aceh saja namun dapat dijumpai hampir di seluruh pulau Sumatera dan Kalimantan.

Burung ini disinyalir telah mengalami penurunan populasi yang sangat besar dan mulai menjadi hewan langka di beberapa daerah. Penurunan populasi diakibatkan oleh tingkat kerusakan hutan yang tinggi di wilayah Sumatera dan Kalimantan serta adanya perburuan liar untuk diperjualbelikan sebagai burung peliharaan.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Passeriformes; Famili: Muscicapidae; Genus: Trichixos; Spesies: Trichixos pyrropygus.

https://alamendah.org/2013/03/30/burung-cempala-kuneng-maskot-aceh/

Tentang Penulis
Desi Arida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2017-07-13
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *