Burung-sepatu Teratai

Animal
Burung-sepatu Teratai
1 June 2016
2110

Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus) mempunyai ciri-ciri berukuran agak besar (33 cm), berwarna hitam dan putih, berekor panjang. Pada waktu terbang, sayap putih mencolok. Pada waktu tidak berbiak: bulu mahkota, punggung, dan dada bergaris-garis coklat keabu-abuan; alis, dagu, tenggorokan, dan perut putih, sayap keputih-putihan. Terdapat strip hitam pada mata dan bagian sisi bawah leher serta bercak emas pada tengkuk bagian bawah. Iris kuning, paruh kuning abu, kaki abu-abu coklat [1]. Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus) termasuk salah-satu burung habitat lahan basah yang unik karena mempunyai dua bulu yang panjang pada ekornya. Berdasarkan pengamatan penulis di wilayah Klaten, ketika sedang tidak musim berbiak, ekornya tampak pendek, belum muncul dua bulu ekor yang panjang. Nama burung-sepatu teratai sendiri diberikan karena kebiasannya yang sering berjalan diatas tumbuhan mengapung seperti tumbuhan teratai.

(Foto Burung-sepatu teratai pada musim tidak berbiak. Foto oleh Rahmadiyono Widodo @Klaten)

 

Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus) merupakan burung penetap atau native di beberapa negara. Negara yang pernah menjadi catatan perjumpaannya adalah India, Asia tenggara, Filipina [2].  Selain menetap pada negara-negara tersebut, Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus) tercatat sebagai burung pengunjung di negara-negara Australia, Afganistan, Qatar dan Yaman [3]. 

Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus) merupakan burung yang sangat umum dijumpai pada habitat lahan basah seperti sawah, danau, dan rawa. Berdasarkan pengamatan penulis, Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus) umumnya beraktivitas dalam kelompok kecil, 2-3 individu. Pengamatan di Klaten menunjukkan Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus) sering berjemur ketika sinar matahari cukup terik. Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus) termasuk burung pemakan serangga dan invertebrata air [2].

(Foto dua individu Burung-sepatu teratai (non-berbiak). Foto oleh Rahmadiyono Widodo @Klaten)

 

Mengenai perkembangbiakan Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus), di dekat India tercatat pada bulan Juni – awal September [4]. Burung-sepatu Teratai (Hydrophasianus chirurgus) termasuk burung dengan status konservasi beresiko rendah, tetapi dalam daftar merah IUCN disebutkan populasinya menurun.    

 

 

Referensi :

[1] MacKinnon, Jhon, Keren Philips, & Bas van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. diterjemahkan oleh Wahyu Rahardianingtrah dkk. Bogor : LIPI-Burung Indonesia.

[2] http://www.kutilang.or.id/2012/10/09/burung-sepatu-teratai/.

[3] BirdLife International. 2012. Hydrophasianus chirurgus. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T22693543A38797473. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2012-1.RLTS.T22693543A38797473.en. Downloaded on 01 June 2016

[4] Jenni, D.A. & Kirwan, G.M. (2016). Pheasant-tailed Jacana (Hydrophasianus chirurgus). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (retrieved fromhttp://www.hbw.com/node/53741 on 1 June 2016).                                                                                                          

Sumber foto :

Foto : Dokumen Pribadi   

Foto Tumb :  Dokumen Pribadi

About Author
Rahmadiyono Widodo
Yogyakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2022-01-17
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *