Burung Cabai Jawa

(Atas : Burung Cabai Jawa jantan (Dicaeum trochileum) di pohon beringin. Bawah : Burung Cabai Jawa Betina. Foto oleh Rahmadiyono Widodo)

Burung cabai jawa (Dicaeum trochileum) merupakan burung famili Dicaeidae yang berukuran kecil. Burung jantan mempunyai ciri yang khas yaitu kepala hingga dada bagian atas berwarna merah dan bagian perut berwarna abu-abu, bagian kepala belakang hingga tunggir juga berwarna merah, sayap berwarna hitam. Burung betina mempunyai ciri-ciri kepala dan badan berwarna abu-abu dan tunggir berwarna merah.

Burung cabai jawa (Dicaeum trochileum) umum dijumpai pada kebun dan daerah terbuka dataran rendah. Menurut MacKinnon (2010) burung tersebut mempunyai kebiasaan mengunjungi pekarangan dan daerah terbuka termasuk kota, pantai, dan hutan mangrove. Burung cabai jawa (Dicaeum trochileum) seringkali mengunjungi tumbuhan berbiji seperti talok (Muntingia calabura) dan beringin (Ficus sp.). Burung cabai jawa (Dicaeum trochileum) sering pula memakan biji tumbuhan benalu hingga seringkali disebut "Petani Benalu".

Burung cabai jawa (Dicaeum trochileum) mempunyai status Least Concern (LC) atau resiko rendah/tidak mengkhawatirkan menurut IUCN RedList 2015-4. Akan tetapi meskipun beresiko rendah, burung cabai jawa (Dicaeum trochileum) sering kali ditangkap sebagai burung kicau peliharaan. Jika populasi burung cabai jawa (Dicaeum trochileum) dialam semakin berkurang, tidak menutup kemungkinan pemencaran biji dari tumbuhan tertentu akan terganggu karena burung cabai jawa (Dicaeum trochileum) bermanfaat dalam memencarkan biji tumbuhan.

Daftar Pustaka :

MacKinnon, Jhon, dkk. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Bogor : Burung Indonesia - LIPI.

http://www.iucnredlist.org/details/22717587/0 diakses pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 11.01 WIB.