Bukan Ular Biasa, Indotyphlops braminus Semuanya Betina

Kehutanan, Satwa, Taksonomi, Urban Biodiversity
Bukan Ular Biasa, Indotyphlops braminus Semuanya Betina
27 August 2025
89
2
By MH Herpetology - Own work, CC BY 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=168774074

Ular Indotyphlops braminus By MH Herpetology - Own work, CC BY 4.0

Ular Buta, atau Indotyphlops braminus mungkin merupakan salah satu nama ular yang cukup jarang didengar oleh masyarakat umum. Meski sekilas mirip cacing tanah ular ini menyebar di hampir seluruh penjuru dunia. Salah satu hal menarik dari ular buta selain persebarannya adalah tidak ada ular jantan di jenis ini. Bayangkan saja sebuah dunia di mana semua individu dalam satu spesies adalah betina dan mereka mampu menghasilkan keturunan tanpa perlu pembuahan dari pejantan. Yap tentu saja fenomena ini disebut partenogenesis,bentuk reproduksi aseksual yang sangat langka di kalangan vertebrata.

Perkembangbiakan Partenogenesis

Partenogenesis secara sederhana terjadi ketika sel telur betina mulai berkembang dan membelah secara mandiri, tanpa adanya sperma sehingga menghasilkan keturunan yang lahir secara genetik sama dengan induknya. Keturunan ular buta akan menjadi betina, melanjutkan siklus yang unik. Sejauh ini, tidak pernah ada seekor pun pejantan Indotyphlops braminus yang ditemukan di alam liar.

Secara evolusioner kemampuan partenogenesis akan memberikan keuntungan yang lebih pada persebaran di geografis yang luas. Seekor ular buta betina saja, jika tidak sengaja terbawa oleh manusia misalnya dalam pot tanaman dapat dengan mudah menghasilkan populasi baru di benua lain. Kemampuan unik ular buta menjadikan ular ini salah satu dengan persebaran terluas di dunia mulai dari Asia, Afrika bahkan Afrika.

Meski bereproduksi secara aseksual, Ular Buta tetaplah ovipar yang artinya mereka bertelur. Setelah embrio di dalam tubuhnya berkembang, sang induk akan mencari tempat yang aman dan lembap untuk bertelur. Biasanya, tempat ini berada di bawah tanah yang gembur, di bawah tumpukan daun, atau di celah-celah batu. Setiap induk ular buta umumnya akan menghasilkan 2 hingga 8 telur dan akan menetas setelah beberapa waktu tergantung pada kelembapan dan suhu lingkungan. Setelah menetas ular ini dapat langsung mandiri dan mencari makan sendiri yang biasanya adalah semut serta rayap.

Kehidupan di bawah tanah yang gelap menjadi keuntungan bagi ular buta. Ular unik ini tidak memiliki mata yang berfungsi, melainkan hanya titik kecil di kepala yang sensitif terhadap cahaya sehingga nama mereka "ular buta". Keterbatasan ini membuat mereka bergantung pada indra peraba dan penciuman untuk berburu dan bertahan hidup.

Strategi Bertahan Hidup yang Hebat

Selain partenogenesis, ada beberapa faktor lain yang membuat Indotyphlops braminus menjadi salah satu spesies ular paling sukses di dunia. Ukuran tubuh yang ramping sekitar 10-15 cm memungkinkan mereka bergerak bebas di dalam tanah dan diantara akar tumbuhan untuk menghindari predator. Makanan utama mereka umumnya adalah serangga kecil seperti rayap dan semut menjadikan mereka dapat berkembang cepat karena sumber pangan ini melimpah di hampir seluruh wilayah non es di dunia. Ular buta sepenuhnya tidak berbahaya bagi manusia karena tidak adanya gigi untuk menyuntikan bisa dan mereka lebih memilih menghindar ketika terancam.

Ular Buta adalah pengingat bahwa di alam ini strategi bertahan hidup bisa datang dalam berbagai bentuk yang tak terduga. Kemampuan mereka untuk bereproduksi tanpa perlu pasangan, dikombinasikan dengan adaptasi fisik yang sempurna untuk kehidupan di bawah tanah, menjadikan mereka spesies yang sangat hebat dalam bertahan hidup dan menyebar di seluruh planet.

Jadi, lain kali Anda melihat cacing yang tampak aneh di kebun, perhatikan lebih dekat. Mungkin saja itu adalah Ular Buta yang sedang melanjutkan siklus kehidupannya yang ajaib dan unik.

#herpetofauna, Reptil, Ular Indotyphlops braminus, ular
Tentang Penulis
Yoga Putra Aliyani
Universitas Negeri Yogyakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2025-08-27
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *