Bertanam Sansevieria: Memperindah Halaman Rumah, Polusi Udara Berkurang

Flora
Bertanam Sansevieria: Memperindah Halaman Rumah, Polusi Udara Berkurang
26 Juni 2016
2142

 

Penulis (Anggun Fitria Agung)

Artikel Populer Ilmiah

Bertanam Sansevieria: Memperindah Halaman Rumah, Polusi Udara Berkurang

Sobi, sebagian dari kalian pasti pernah mendengar kata Sansivieria, kan?. Nah, bagi Sobi yang masih asing dengan kata ilmiah tersebut, mungkin kata-kata “Lidah Mertua” tidak asing lagi, bukan. Sansevieriaatau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam maupun luar rumah. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset. Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembap atau basah, sanseviera bisa tumbuh subur.             Jenis Sansiviera yang biasa ditanam di Indonesia bermacam-macam ya Sobi. Jenis Sansevieria yang paling sering kita jumpai adalah jenis Sansevieria trifasciata. Jenis ini masih terbagi menjadi beberapa sub spesies lagi nih, Sobi. Yang pertama adalah Sansevieria trifasciata golden hahnii. Sansevieria jenis ini mempunyai warna daun yang hijau muda dengan kombinasi warna kuning emas, dan berbentuk pita pada bagian tepi daun. Yang kedua adalah Sansevieria trifasciata lorentii. Jenis yang ini memilki daunnya rata dan tumbuh tegak dengan tinggi 40 cm-100 cm. Pinggir daun berwarna kuning dan tampak tegas, sedang di bagian tengahnya ada warna kuning yang menyebar tidak beraturan. Jumlah daunnya bisa mencapai lebih dari 10 helai dan pertumbuhannya paling cepat dibandingkan jenis lainnya. Masih dengan spesies yang sama, Sansevieria trifasciata future memiliki ciri-ciri mirip dengan lorentii, tapi daunnya lebih lebar dan lebih pendek. Corak dan warna daunnya juga lebih jelas. Selain itu, bentuknya menyerupai kelopak bunga mawar. Nah, dari beberapa jenis Sansevieria yang udah sering kita jumpai, pasti Sobi penasaran tentang budidaya tanaman ini. Ternyata ya Sobi, tanaman ini mudah tumbuh di lingkungan mana pun lho. Untuk menanamnya mudah, siapkan media tanamnya dengan tingkat kelembapan sedang, yaitu campuran satu bagian tanah, satu bagian kompos atau pupuk kandang, dan satu bagian pasir. Setiap 4 hingga 5 kg media sebaiknya ditambah 1 sendok teh super phospate 20% dan 2 sendok teh pupuk. Penyiraman dilakukan sehari sekali jika cuaca panas. Saat musim hujan, cukup siraman dari air hujan saja. Agar tumbuh subur, lakukan pemupukan setiap 3-4 bulan sekali. Bagi tanaman baru, pemupukan harus menunggu 4-6 bulan kemudian. Perbanyakan tanaman ini juga cukup mudah, yakni dengan menanam langsung potongan rimpang (rhizome) yang sudah ditumbuhi anakan. Pada beberapa jenis Sansevieria, anakan tumbuh dari batang yang terdapat di atas permukaan tanah. Bila menemukan hal semacam ini, jangan terburu-buru melepasnya dari indukan. Tunggu sampai si anak itu berakar dan tumbuh kuat. Sobi, tanaman ajaib yang populer di Indonesia ini memiliki banyak manfaat juga lho. Berbagai manfaat diantaranya untuk menyuburkan rambut, mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian. Selain itu, keistimewaan Sansevieria adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Tanaman ini dapat menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene. Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu mengurangi polusi udara. Secara umum yang dimaksud polusi udara adalah suatu kondisi dimana udara tercemari oleh bahan kimia, zat/partikel dan bahan biologis lain yang bisa membahayakan kesehatan dan makhluk hidup serta organisme lainnya. Polusi udara bisa mengakibatkan rusaknya lapisan atmosfer dan tercemarinya oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Polusi yang diserap bukan hanya polisi dari kendaraan bermotor namun polusi dari asap rokok dan sejenisnya juga bisa diserap oleh tanaman ini. Menurut penelitian NASA, Sansevieria mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan yang ada dan berbahaya di udara. Kemampuan menyerap zat polutan itu, karena Sansevieria memiliki bahan aktif Pregnane Glikosid, yang berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam organik, gula dan asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut menjadi tidak berbahaya lagi bagi manusia. Selain itu, Sansevieria juga menjadi objek penelitian tanaman penyaring udara NASA untuk membersihkan udara di stasiun ruang angkasa. Sementara menurut Wolfereton Environmental Service, satu helai lidah mertua dalam satu jam bisa menyerap 0.938 mikrogram polutan. Wah, nggak kebayang ya, Sobi. Disamping itu, Sansevieria bisa menangani sick building syndrome juga, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida, nikotin dari rokok, dan penggunaan AC. Tanaman ini memiliki kemampuan untuk menyedot debu dan gas polutan. Saat tanaman bernapas, akan menyerap polutan seperti karbon dioksida dan gas beracun lainnya. Sansivieria menggunakan stomata sebagai vacuum cleanernya untuk menyedot polutan atau gas beracun dan akan memasuki sistem metabolisme dalam tubuh tanaman. Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam proses pernapasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia yaitu berupa oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selama tanaman masih hidup. Karena Sansevieria mempunyai jalur metabolisme CAM (Crasulaceaen Acid Metabolism), yaitu di malam hari penyerapan oksigen hanya sedikit sehingga tidak akan mengganggu proses pernafasan manusia. Dengan manfaat yang dimiliki Sansevieria maka, untuk warga kota besar yang sudah lama memiliki persoalan dengan polusi udara, sangat disarankan untuk menanam tanaman hias ini. Selain memperindah halaman rumah, Sobi telah memberi kontribusi untuk mengurangi tingkat pencemaran udara di tanah air kita Indonesia. Semoga bermanfaat ya, Salam Sobat Bumi ! Salam Lestari !.   Sumber: Amelia, Asha. 2014. Online diambil http://sehatsatu.com/pengertian-dan-dampak             polusi-udara/, 1 Juni 2016. Anonim. 2015. Online diambil dari http://bacaterus.com/tanaman-lidah-mertua dan-manfaatnya/, 1 Juni 2016. Anonim. 2016. Online diambil dari http://manfaat.co.id/manfaat-tanaman-lidah mertua, 1 Juni 2016.

Tentang Penulis
Anggun Fitria Agung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-06-26
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *