Bantu Melepaskan Tukik ke Laut, Baik atau Buruk?

Bantu Melepaskan Tukik ke Laut, Baik atau Buruk?
24 Januari 2017
1675

Tukik si penyu cilik bolehkah kita pegang dan antarkan mereka ke laut? Tidak! Tidak boleh. Membawa tukik (anak penyu) dan mengantarnya dengan tangan kita bukanlah pilihan untuk konservasi mereka. Mengapa? Karena tukik perlu belajar menggerakan tubuhnya, beradaptasi, dan mengenali pantai tempat dia dilahirkan. Namun, kesalahan ini masih banyak ditemui dalam ekowisata pelepasliaran tukik di berbagai tempat. Terlihat sederhana tetapi tidak bagi siklus hidup penyu.

Sejak tukik menetas mereka harus merangkak dari sarangnya menuju ke arah laut untuk mengaktifkan semua indranya. Bagaimanapun tukik ini baru lahir dan harus mengenal kondisi lingkungan seperti tekstur pasir, aroma udara dan air laut. Mereka juga harus berlatih menggerakkan kaki dengan merangkak agar siap berenang ketika sampai di laut. Sejak menetas tukik juga melakukan proses pengenalan geomagnetik terhadap pantai di mana dia lahir, yang nantinya digunakan sebagai navigasi magnetik untuk kembali ketika dewasa.

Proses di awal kehidupan tukik memang kompleks. Sehingga sebaiknya kita membiarkan tukik menetas sesuai kondisi alaminya, tanpa diantarkan manusia. Kondisi lain, pemeliharaan tukik selama beberapa minggu di penangkaran dengan alasan membesarkan ukuran tukik untuk meningkatkan keselamatan juga tidak benar. Hal ini pernah diteliti di Florida oleh Department of Nature Recourse selama 30 tahun lalu dihentikan karena tidak memberikan bukti.

Tukik yang pernah tinggal di penangkaran instingnya tumpul dan terlambat beradaptasi. Sehingga mereka tidak mampu mencari makan sendiri (tangkap ikan) dan setelah beberapa minggu kembali ke pantai asal dalam kondisi kurus. Bagaimana mereka akan tumbuh dewasa? Memprihatinkan.

Sumber :
https://www.nps.gov/pais/learn/nature/hatchlingreleases.htm * http://www.livescience.com/49468-turtles-migration-magnetic-field.html

Brothers JR, Lohmann KJ. 2015. Evidence for geomagnetic imprinting and magnetic navigation in the natal homing of sea turtles. Curr Biol: 25(3):392-6 (https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiPmqWSlcvRAhVBwI8KHX_hAFsQFggoMAI&url=https%3A%2F%2Fwww.ncbi.nlm.nih.gov%2Fpubmed%2F25601546&usg=AFQjCNGKFMYLb_uKxIdwGDsqRakoDTNMnQ&sig2=pjGdSHwrKqkKQMq5fnSb9Q) * http://www.profauna.net/id/kampanye-penyu/membesaran-tukik-eksploitasi-penyu-atas-nama-konservasi#.WH8SXlOLS01

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *