Aku si cantik yang bertahan di perkotaan

Satwa
Aku si cantik yang bertahan di perkotaan
4 Juli 2014
1995

Daerah urban (perkotaan) merupakan salah satu tempat yang dapat digunakan sebagai salah satu habitat setiap hewan yang bertahan hidup di daerah ini, salah satunya kota Jakarta. Daerah urban yang kita ketahui identik sekali dengan perubahan-perubahan lahan untuk kepentingan manusia, mulai dari pembangunan gedung perkantoran, perumahan, kawasan industri. Perubahan yang terjadi di daerah urban, membuat ruang hijau di perkotaan makin tersingkirkan. Hal ini tentunya mempengaruhi satwa yang terdapat di dalamnya.

Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang bertahan di daerah urban. Perubahan-perubahan yang terjadi di setiap detil perkotaan mempengaruhi keberadaan serangga penyerbuk ini. Pembangunan yang terjadi di daerah perkotaan menyebabkan perubahan fungsi lahan, habitat dan sumberdaya yang dapat digunakan oleh kupu-kupu. Sebagian besar jenis kupu-kupu sangat bergantung pada vegetasi yang tersisa di perkotaan, hal ini dikarenakan kupu-kupu memiliki hubungan yang spesifik dengan pohon atau tanaman inang yang dipilih oleh kupu-kupu betina untuk menaruh telurnya.

Kupu-kupu selama siklus hidupnya sangat bergantung dengan tanaman yang tersedia di habitat tempat ia bertahan hidup, mulai dari membutuhkan tanaman berbunga untuk memperoleh nektar, tanaman inang yang spesifik untuk larva-larva (ulat) kupu-kupu dapat bertahan hingga memasuki tahapan pupa dan berkembang menjadi kupu-kupu dewasa. Graphium doson (common jay) dan Graphium agamemnon (tailed jay) merupakan salah satu kupu-kupu urban .

Keberadaan kedua jenis Graphium ini mungkin memang sangat banyak dan seringkali kita temui, terutama di kota Jakarta. Apakah kalian mengetahui bagaimana sedihnya si cantik ini bertahan hidup di daerah urban seperti kota Jakarta?

Si cantik ini bertahan hidup di daerah perkotaan dengan menjadi serangga herbivor (phytophagous insect) selama fase larva, dengan memakan beberapa jenis tanaman inang yang terdapat dalam keluarga (family) Annonaceae. Kebiasaan jenis kupu-kupu ini untuk memakan beberapa jenis tanaman inang.. membuatnya disebut sebagai salah satu oligophagous insect. Tanaman inang yang digunakan oleh kedua jenis kupu-kupu ini antara lain: glodokan tiang (Polyalthia longifolia dan Polyalthya fragrans), sirsak (Annona muricata), srikaya (Annona squamosa).

ulat tailed jay (Graphium agamemnon)

ulat common jay (Graphium doson)

Kedua jenis kupu-kupu ini bertahan hiidup di daerah perkotaan di daerah yang terdapat tanaman inang tersebut, entah di pohon-pohon glodokan yang terdapat di pinggiran jalan, SPBU, ataupun yang terdapat di ruang terbuka hijau (taman maupun halaman rumah) yang menyediakan pohon inang dan source bunga.

Coba kita bayangkan bila pembangunan yang terjadi di perkotaan semakin parah dan membuat ruang terbuka hijau makin sedikit? tentunya jenis kupu-kupu yang masih banyak ini pun lama kelamaan akan tersingkirkan.

Tentang Penulis
Putri Diana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-02-04
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *