Akhir 2017, Spesies Rafflesia Ke-31 di Dunia Ditemukan di Indonesia

Akhir 2017, Spesies Rafflesia Ke-31 di Dunia Ditemukan di Indonesia
27 Desember 2017
1420

Temuan spesies baru Rafflesia kembali dipublikasikan dalam Jurnal Phytotaxa 27 Oktober 2017. Bernama Rafflesia kemumu, spesies baru ini menjadi spesies Rafflesia ke-31 di dunia dan ke-15 di Indonesia. Nama kemumu diambil dari lokasi ditemukannya bunga, yaitu hutan Palak Siring yang berada di Desa Kemumu, Bengkulu Utara, Bengkulu.

Bunga Rafflesia kemumu sekilas mirip dengan R. gadutensis dalam hal ukuran bunga saat mekar. Sehingga pada tahun 2015, tepatnya sebelum International Symposium on Indonesia Giant Flowers – Rafflesia and Amorphophallus jenis ini masih dianggap sebagai R. arnoldii ataupun R. gadutensis. Tetapi setelah dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Agus Susatya dkk ternyata morfologi dan karakter bunga berbeda, sehingga dideskripsikan sebagai jenis baru.

Seperti karakter tanaman Rafflesia, jenis R. kemumu juga termasuk tumbuhan parasit. Dia menggunakan tanaman Tetrastigma pedunculare sebagai inangnya. Habitat mereka adalah hutan Palak Siring yang berada di kawasan hutan lindung Bukit Daun. Hutan ini merupakan tipe hutan hujan dataran rendah. Sayangnya meski baru ditemukan, peneliti menggolongkan R. kemumu ke dalam spesies terancam punah. Alasannya tingkat kematian tinggi, populasi rendah, dan daerah persebaran terbatas.

Palak Siring termasuk tempat wisata terkenal di Bengkulu Utara dan satu dari empat populasi R. kemumu berada dekat dengan jalur pendakian di hutan Palak Siring. Sehingga populasi di sana sangat sering dilewati dan terkena dampak parah dari wisatawan yang berjalan tanpa guide. Sementara tiga populasi lainnya cukup aman karena berada di habitat alami yang jauh dari jangkauan manusia.

Sumber : http://www.mongabay.co.id/2017/12/18/inilah-jenis-rafflesia-baru-yang-ditemukan-di-bengkulu/

Susatya A, Hidayat SN, Riki S. 2017. Rafflesia kemumu (Rafflesiaceae), a new species from Northern Bengkulu, Sumatra, Indonesia. Phytotaxa 326 (3): 211–220 [http://ksdae.menlhk.go.id/assets/uploads/R%20kemumu-1.pdf] https://biotaxa.org/Phytotaxa/article/view/phytotaxa.326.3.5

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *