Hazman, Pendiri Taman Hutan Mikro

Sosok
Hazman, Pendiri Taman Hutan Mikro
4 Desember 2021
Lampung

Semenjak kecil, Hazman sudah senang terhadap pohon dan hutan, dimana kebetulan saat itu di daerahnya hutan masih terjaga dengan baik. Hazman juga hobi membaca buku di bawah pepohonan, bahkan sering hingga larut malam, dengan bermodalkan senter kecil. Hazman biasa berlama-lama menyendiri di sana untuk menenangkan diri. Bahkan ketika rumah-rumah pendatang baru bermunculan Hazman tidak pernah malu untuk tetap duduk di bawah pepohonan sambil membaca. Terkadang, satu atau dua teman datang untuk duduk dan diskusi kecil. Hal ini terus berjalan, sampai suatu hari Hazman mulai mengenal pesan-pesan terkait konservasi. Untuk membuat naungan melakukan hobinya membaca, Hazman mulai mendirikan sebuah gubug untuk bersantai, sehingga dia tidak harus pulang ketika hujan turun.

 

Lama kelamaan, Hazman tersadarkan bahwa di sekitar komplek tempat tinggalnya, rumah penduduk sudah semakin banyak, dan satu per satu pohon ditebang. Hal ini membuatnya sangat takut, jikalau kedepannya dia tidak dapat lagi duduk dinaungi banyak pepohonan. Sejak saat itu, dia tergerak untuk menanam beberapa pohon kayu hasil bibitan sendiri dan merawatnya. Pada saat yang bersamaan, dia juga mulai banyak mencari tahu tentang konservasi.

 

Menanam pohon untuk mitigasi perubahan iklim di sekitar gubug Taman Hutan Mikro, Desa Serbajadi, Natar, Lampung Selatan

 

Kegusarannya membuahkan hasil. Projek “Taman Hutan Mikro” terbentuk pada tahun 2016. Dia tak kenal lelah untuk terus menanam. Kegiatannya pun mulai menampakan hasil. Pohon-pohon yang ditanamnya tumbuh besar. Dia pun mulai menempelkan papan pengumuman tentang pentingnya menjaga pohon yang ada, dan memberikan nama latin di setiap pohon. Walaupun terdapat beberapa cemoohan, dia tetap melanjutkan misi konservasinya.

 

Perjuangannya pun membuahkan hasil. Sedikit demi sedikit, pemuda di lingkungan tempat dia tinggal mulai datang berkunjung ke hutan kecilnya untuk bersantai sambil membaca buku.  Bahkan tak jarang dari mereka yang meminta pendapat tentang konservasi, berdiskusi tentang hutan, iklim, sampah dll. Hazman mulai senang, bahwa banyak teman-teman muda seumurannya yang mulai sadar pentingnya menjaga alam sekitar.

 

Edukasi tentang Flora dan fauna serta konservasinya kepada murid-murid TK Tri Sukses

 

Taman hutan mikro seluas 170 m2 itu sendiri diberikan nama baru sekitar 2 tahun, atau 3 tahun setelah program konservasinya berjalan.

Beberapa tanaman yang berhasil ditanam di  “Taman Hutan Mikro,” yaitu:

 

Selain pohon yang ditanamnya, terdapat juga berberapa tumbuhan liar (tanpa dia tanam) yang terdata seperti:

 

 

Tinggalkan Balasan