satwa

Perdagangan Orangutan di Aceh-Sumatra Utara: Pola, Rantai, dan Lemahnya Efek Jera

Dalam beberapa tahun terakhir di Aceh, khususnya pesisir timur seperti Aceh Timur dan Aceh Tamiang menjadi kantong perburuan anak orangutan sumatra (Pongo abelii). Satwa yang diambil dari habitatnya di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), seringkali memanfaatkan momen konflik manusia dan orangutan.  Konflik kerap terjadi di perkebunan perusahaan ataupun perladangan masyarakat. Anak yang dipisahkan dari induknya kemudian Perdagangan Orangutan di Aceh-Sumatra Utara: Pola, Rantai, dan Lemahnya Efek Jera

Gajah Sumatera, Harga Diri & Marwah Bangsa Indonesia

Tepat hari ini di setiap tanggal 12 Agustus di berbagai negara di dunia, Hari Gajah Sedunia atau di internasional disebut Global Elephant Day (GED) hadir untuk memberikan wacana akan pelestarian dan perlindungan gajah dunia. Hari yang menandai dimulainya gerakan global untuk bekerja membantu gajah. GED menjadi agenda yang selalu dirayakan oleh organisasi satwa liar di Gajah Sumatera, Harga Diri & Marwah Bangsa Indonesia

Bangkong tuli / Limnonectes kuhlii

Kodok yang gemuk berotot, panjang tubuh dari moncong ke anus (SVL, snout-vent length) sampai dengan 80 mm pada kodok jantan, dan sekitar 70 mm pada yang betina. Kepala lebar dengan pelipis berotot, terutama pada hewan jantan, serta tangan dan kaki pendek yang berotot

Kadal Hutan Bergaris Kuning (Sphenomorphus sanctus)

Tubuh Sphenomorphus sanctus kecil dan pipih di area dorso-ventral. Kepala segitiga dengan moncong yang meruncing tetapi tumpul. Anggota tubuhnya panjang dengan lima jari-jari, ekornya meruncing, dan sisiknya halus dan berkilau. Tubuhnya berwarna coklat keabu-abuan dengan garis tebal kuning, emas, atau keputihan dari dahi hingga ekor. Bagian bawah tubuhnya berwarna perak dengan totolan putih, dan anggota Kadal Hutan Bergaris Kuning (Sphenomorphus sanctus)

Tokek di rumah (Gecko gekko)

Bagian tubuh tokek lebih besar daripada cecak. Panjangnya total adalah 30 cm, dengan ekornya hampir setengahnya. Dia memiliki kulit perut yang lebih muda dan dasar tubuhnya berwarna abu-abu kecokelatan dan terkadang kehijauan. Punggungnya kasar dengan bintik-bintik menonjol, biasanya berwarna kemerah-merahan atau keputihan. Ekornya sama, tetapi di pangkal dan di ujungnya tidak ada bintik, tetapi ada Tokek di rumah (Gecko gekko)

Ular gadung arboreal (Ahaetulla prasina)

Ular gadung dapat mencapai panjang dua meter, tetapi biasanya hanya 1 hingga 1,5 meter. Kepalanya berbentuk runcing, mirip dengan anak panah. Matanya agak besar dan pupilnya mendatar, seolah-olah mereka memejamkan. Seperti ular pohon lainnya, ekornya panjang dan berfungsi sebagai “pencengkram” ranting.

Bunglon kecil di habitat alaminya

Gambar ini menampilkan seekor bunglon taman (Calotes versicolor) yang sedang berkamuflase di antara tanaman liar. Spesies reptil ini dikenal karena kemampuannya mengubah warna kulit untuk menyatu dengan lingkungan sekitar sebagai bentuk pertahanan diri dari predator. Foto diambil di lingkungan rumah dengan vegetasi rendah yang menjadi habitat alami bagi spesies ini.

Burung Kutilang (Pycnonotus aurigaster): Si Merdu Penyejuk Suasana

Burung kutilang, atau dalam nama ilmiahnya Pycnonotus aurigaster, adalah salah satu jenis burung kicau yang sangat familiar di lingkungan pedesaan maupun perkotaan Indonesia. Ciri khas burung ini adalah warna tubuhnya yang didominasi abu-abu kecoklatan dengan bagian kepala hitam dan ekor panjang, serta suara kicauannya yang bervariasi dan ramai. Dalam gambar , burung kutilang tampak nyaman Burung Kutilang (Pycnonotus aurigaster): Si Merdu Penyejuk Suasana

Burung Perkutut (Geopelia striata): Warisan Budaya Bernilai Tinggi

Burung perkutut (Geopelia striata) adalah salah satu jenis burung kicau yang sangat populer di Indonesia, khususnya di kalangan pecinta burung tradisional. Burung ini memiliki ciri khas tubuh ramping dengan motif garis-garis halus pada bulunya, yang memberikan tampilan elegan dan tenang. Burung ini tidak hanya dipelihara karena keindahan suaranya yang lembut dan menenangkan, tetapi juga karena Burung Perkutut (Geopelia striata): Warisan Budaya Bernilai Tinggi