#konservasi

Merawat Cinta Yang Tak Bertepi

Menurut kajian para ahli geologi, sekitar 300 juta tahun lalu daratan di Bumi masih berupa satu benua yang dinamakan Pangea. Benua tersebut dikelilingi oleh satu samudra besar Panthalasa. Pangea kemudian terpecah menjadi dua benua besar yakni Laurasia (di utara) dan Gondwana (di selatan) pada kisaran waktu 200 juta tahun lalu. Benua inilah yang kemudian terpecah Merawat Cinta Yang Tak Bertepi

Apakah Indonesia Masih Layak Disebut Negara Megabiodiversitas?

Perayaan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) pada tiap tanggal 5 November dapat menjadi sebuah momentum untuk kembali menengok siapa diri kita, sebagai bangsa pewaris kekayaan hayati yang luar biasa. Namun, di balik gegap gempita kampanye cinta alam, seiring hilangnya hutan, terjadinya krisis iklim, dan tingginya tekanan pembangunan, muncul pertanyaan reflektif: masihkah Indonesia layak Apakah Indonesia Masih Layak Disebut Negara Megabiodiversitas?

Chelonia mydas | Penyu hijau

Chelonia mydas atau Penyu Hijau memiliki perisai berbentuk hati dengan tepi yang rata, mampu hidup berukuran maksimal sekitar 200 kilogram. Chelonia mydas biasa menetas pada bulan Maret hingga Mei dengan total 43 hari menuju penetasan. Upaya konservasi Penyu Hijau yang telah dilakukan mulai menunjukkan keberhasilan, karena pada Oktober silam jenis ini naik statusnya dari Terancam Chelonia mydas | Penyu hijau

Leptophryne cruentata | Kodok merah

Leptophryne cruentata (Tschudi, 1838) Dikenal dengan sebutan Kodok darah, Kodok merah yang menjadi anggota dari Bufonidae. Amfibi eksotis ini berukuran kecil 20 mm hingga 40 mm. Jenis ini dapat dijumpai di hutan primer dekat dengan aliran sungai cukup deras dan bersih. Kodok darah menjadi salah satu amfibi yang harus diperhatikan karena kini memiliki status terancam Leptophryne cruentata | Kodok merah

Nasib Malang Para Pencari Suaka Berbulu

World Migratory Bird Day (hari burung migrasi sedunia) diperingati tiap tahunnya pada Sabtu kedua bulan Mei dan Oktober sebagai sarana penyadartahuan kepada masyarakat luas tentang pentingnya pelestarian burung yang bermigrasi serta habitatnya yang semakin terancam oleh perubahan iklim, polusi, kehilangan habitat dan tentunya, perburuan.   Setiap tahunnya, burung-burung dari bumi bagian utara bermigrasi untuk menghindari Nasib Malang Para Pencari Suaka Berbulu

Pelangi Darat | Xenopeltis unicolor

Xenopeltis unicolor (Boie, 1827), merupakan ular akuatik dengan ciri khas sisik yang dapat memantulkan cahaya sehingga memiliki kesan berwarna pelangi. Ular ini memiliki bisa rendah dan relatif aman untuk manusia. Meski demikian, beberapa kasus dari ular ini ditemukan cukup mengerikan seperti memangsa Ular Sanca (Pyton reticulated) dan Welang (Bungarus candidus). Ular ini aktif di air Pelangi Darat | Xenopeltis unicolor

Ahaetulla prasina | Ular Pucuk Daun

Ahaetulla prasina (Boie, 1827) menjadi salah satu reptil yang umum ditemukan di hutan sekunder hingga perkebunan warga. Ciri utamanya memiliki bentuk kepala lonjong dan mata yang sipit, ular ini biasanya berwarna kuning kehijauan di bagian kepala, sisi perut diberkahi garis kuning di sepanjang sisi tubuh, Panjang ular ini bisa mencapai 185 cm. Ular jenis ini Ahaetulla prasina | Ular Pucuk Daun

Homalopsis buccata | Pemburu Ikan

Homalopsis buccata atau ular kadut belang merupakan ular dari famili Homalopsidae yang berbisa rendah dan tersebar luas di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia, hingga Bangladesh dan Timur Laut India. Corak dan warna yang dimiliki sangat beragam dan relatif menyesuaikan habitatnya untuk berkamuflase dengan baik. Meskipun berbisa rendah, gigitan dari ular ini menimbulkan rasa gatal dan Homalopsis buccata | Pemburu Ikan

Pembelajaran Identifikasi Reptil | Edukasi Cinta Lingkungan

Memasuki usia remaja, perlu ditanamkan sikap peduli lingkungan termasuk kepada seluruh organisme yang tinggal didalamnya. Melalui edukasi satwa berbasis kontekstual, kami melakukan latihan identifikasi “Apa yang dimaksud reptil?” melalui dua objek utama, yaitu Bunglon taman Calotes versicolor dan Ular siput Pareas carinatus. Kami mulai mengidentifikasi ciri-ciri reptil, dan perbedaan antara dua hewan dari kelas reptil tersebut. Pembelajaran Identifikasi Reptil | Edukasi Cinta Lingkungan

Konservasi Penyu Sisik dan Penyu Hijau Pulau Sangiang, Banten

Pada hari Minggu, 12 Oktober 2025 kami berangkat dari sekolah yang berlokasi di Bogor. Menuju Pulau Sangiang, surga kecil yang tersembunyi di Selat Sunda, Banten. Kami mengunjungi Area Konservasi Satwa yang dilindungi, yaitu Penyu Sisik () dan Penyu Hijau (Chelonia mydas). Menurut keterangan pengurus, kedua jenis ini kini terancam di alamnya karena kerusakan habitat, perburuan, Konservasi Penyu Sisik dan Penyu Hijau Pulau Sangiang, Banten