#konservasi

Gajah Sumatera, Harga Diri & Marwah Bangsa Indonesia

Tepat hari ini di setiap tanggal 12 Agustus di berbagai negara di dunia, Hari Gajah Sedunia atau di internasional disebut Global Elephant Day (GED) hadir untuk memberikan wacana akan pelestarian dan perlindungan gajah dunia. Hari yang menandai dimulainya gerakan global untuk bekerja membantu gajah. GED menjadi agenda yang selalu dirayakan oleh organisasi satwa liar di Gajah Sumatera, Harga Diri & Marwah Bangsa Indonesia

Konservasi Harimau di Indonesia

Harimau, Raja Hutan yang Terancam Harimau (Panthera tigris sumatrae) adalah salah satu satwa liar kebanggaan hutan tropis di Indonesia. Spesies yang tersisa di Indonesia hanyalah harimau sumatra—subspesies terakhir setelah harimau bali (Panthera tigris balica) dan harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah di tahun 1950-an dan 1970-an. Populasi Harimau sumatra di alam liar kini diperkirakan Konservasi Harimau di Indonesia

Sooty-headed Bulbul | Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster)

Cucak kutilang dalam bahasa lokal sering disebut dengan Ketilang atau Genthilang (Jawa) dan Cangkurileung (Sunda). Dalam bahasa inggris, burung ini memiliki nama Sooty-headed Bulbul. ‘Sooty-headed’ disini mengarahkan pada ciri Cucak kutilang yakni memiliki warna kepala dan tengkuk yang hitam gelap, menyerupai jelaga. Sedangkan kata ‘Bulbul’ merujuk pada istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan burung-burung dalam famili Sooty-headed Bulbul | Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster)

Mangroveku Sayang Mangroveku Malang

Ekosistem mangrove mungkin salah satu ekosistem pesisir yang dianggap sangat penting keberadaannya terutama menyangkut fungsi-fungsinya baik secara fisik, ekologis maupun sebagai sumberdaya ekonomi; namun demikian apakah tindakan yang kita lakukan saat ini sudah mencerminkan upaya-upaya kita untuk melindungi ekosistem yang kita anggap penting tersebut? Dari aspek kajian spasial yang pernah kita lakukan sampai munculnya Peta Mangroveku Sayang Mangroveku Malang

Sebaran Vachellia nilotica yang Mengancam Taman Nasional Baluran

Vachellia nilotica di Taman Nasional Baluran: Dari Harapan Menjadi Ancaman Taman Nasional Baluran, yang dikenal sebagai “Little Africa” di ujung timur Pulau Jawa, menyimpan keindahan savana tropis yang langka di Indonesia. Namun, salah satu ancaman tersembunyi bagi ekosistem savana Baluran datang bukan dari perburuan atau kebakaran, melainkan dari spesies tumbuhan invasif bernama Acacia nilotica. Pohon berduri Sebaran Vachellia nilotica yang Mengancam Taman Nasional Baluran

Show Time di Savana: Aksi Merak Hijau Pikat Pasangan

Taman Nasional Baluran, yang terletak di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dikenal sebagai kawasan konservasi dengan ekosistem savana terluas di Pulau Jawa. Lanskapnya yang menyerupai padang rumput Afrika membuat kawasan ini dijuluki “Little Africa in Java”. Baluran menjadi rumah bagi beragam satwa liar, termasuk salah satu burung paling ikonik Indonesia, yaitu merak hijau (Pavo muticus). Merak Show Time di Savana: Aksi Merak Hijau Pikat Pasangan

Sanca Bodo: Ular Raksasa Tanpa Bisa

  Sanca bodo (Python bivittatus) adalah salah satu ular terbesar di dunia yang ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.Spesies ini tidak memiliki bisa, tetapi membunuh mangsa melalui konstriksi—melilit dan menekan tubuh mangsanya hingga kehabisan napas.Ukurannya dapat melebihi 5 meter dan memangsa berbagai vertebrata, mulai dari tikus hingga mamalia besar seperti babi hutan.Sanca berperan sebagai predator Sanca Bodo: Ular Raksasa Tanpa Bisa

Lutung Jawa (Trachypithecus auratus): Primata Endemik Pulau Jawa

Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) adalah primata pemalu yang hidup tenang di atas pohon-pohon hutan Jawa dan Bali. Bulu hitam legam dan ekor panjangnya jadi ciri khas, sementara makannya cukup sederhana: daun, buah, dan bunga. Ia memang tak banyak tingkah, tapi keberadaannya penting bagi keseimbangan hutan. Sayangnya, kini lutung makin sulit dijumpai karena hutan tempat tinggalnya Lutung Jawa (Trachypithecus auratus): Primata Endemik Pulau Jawa

Satwa Liar di Ujung Ancaman: Kisah Monyet, Sampah, dan Wisata

Satwa Liar di Ujung Ancaman: Kisah Monyer, Sampah, dan Wisata Satwa Liar yang Tak Lagi Liar Di berbagai kawasan wisata alam Indonesia, monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) sudah menjadi pemandangan yang akrab. Mereka duduk di pagar pembatas, menunggu di pinggir jalan, bahkan mendekati wisatawan untuk meminta makanan. Bagi sebagian orang, kehadiran mereka dianggap lucu atau Satwa Liar di Ujung Ancaman: Kisah Monyet, Sampah, dan Wisata

The Flying Lizard (Draco walkeri)

Draco merupakan salah satu kadal yang termasuk kedalam famili Agamidae dengan ciri khas berupa lipatan kulit di samping tubuh yang menyerupai sayap, disebut patagium. Patagiumnya berwarna abu-abu, atau coklat kehitaman, dengan satu sampai tiga garis yang berwarna coklat muda atau putih. Pada Jantan, terdapat lipatan kulit yang menggantung di bawah rahang bawah atau leher yang The Flying Lizard (Draco walkeri)