amfibi

Si Bangkong Sungai (Phrynoidis aspera)

Bangkong yang sering ditemui di dekat sungai, di bebatuan sampai ke tebing-tebing di bagian atas. Terkadang didapati pula di ranting semak belukar yang rendah. Aktif di waktu malam (nokturnal), kodok ini di siang hari bersembunyi di balik bebatuan; kadang-kadang berendam berkelompok dalam air yang tersembunyi.

Bangkong Kolong (Bufo melanostictus Schneider)

Kodok dewasa berperut gendut dan berbintil-bintil kasar, berukuran sedang. Panjang bangkong jantan adalah 55-80 mm (dari moncong ke anus), dan betina 65-85 mm. Gigir keras menonjol yang bersambungan di atas kepala berdiri di atas timpanum, atau gendang telinga, melewati atas, depan, dan belakang mata. Biasanya, gigir ini berwarna kehitaman. Di atas tengkuk terdapat dua kelenjar Bangkong Kolong (Bufo melanostictus Schneider)

Limnonectes microdiscus I Bangkong kerdil

Limnonectes microdiscus (Bouttger, 1892) merupakan anggota dari kelompok Dicroglossidae yang berukuran kecil dan memiliki corak “V” terbalik pada bagian bahu. Beberapa variasi ditunjukkan melalui corak memanjang pada dorsal dimulai dari ujung kepala hingga anus. Panggilan suara yang dihasilkan oleh katak ini sangat khas, terkesan lucu dan memanggil-manggil dari semak belukar. Menariknya, Limnonectes microdiscus merupakan katak endemik Indonesia Limnonectes microdiscus I Bangkong kerdil

Hylarana erythraea I Kongkang Gading

Hylarana erythraea (Schlegel, 1837) atau Common Green Frog merupakan anggota dari famili Ranidae (kelompok katak sejati) yang memiliki ciri berupa warna hijau muda yang cantik. Jenis ini berukuran kecil hingga sedang yang menghuni kolam-kolam pada dataran rendah. Kongkang gading banyak menghabiskan waktunya di air dan bertengger diatas daun teratai. Persebaran H. erythraea sangat luas di dataran Asia, Hylarana erythraea I Kongkang Gading

Fejervarya limnocharis I Katak Tegalan

Fejervarya limnocharis (Gravenhorst, 1829) merupakan anggota dari Digcoglossidae yang sering disebut dengan nama lokal Katak Tegalan. Jenis ini biasa mendiami kolam, sawah, dan sungai pada dataran rendah. Memiliki ciri morfologi berupa garis memanjang pada bagian dorsal dari ujung moncong hingga anal. Katak ini menjadi salah satu sumber pendapatan ekonomi di Indonesia, banyak orang yang membudidayakan untuk Fejervarya limnocharis I Katak Tegalan

Nyctixalus margaritifer I Katak Pohon Mutiara

Nyctixalus margaritifer (Boulenger, 1882) sinonim Java Indonesian Tree-frog, dikenal dengan nama lokal Katak-pohon Mutiara merupakan famili dari Rhacophoridae marga Nyctixalus. Jenis ini memiliki warna merah menyala dengan tekstur tubuh berbintil, serta corak putih seperti mutiara yang tersebar di sepanjang kelopak mata. Nyctixalus margaritifer merupakan katak endemik asal Jawa yang berdistribusi utama di kawasan Taman Nasional Gunung Nyctixalus margaritifer I Katak Pohon Mutiara

Chalcorana chalconota I Kongkang Kolam

Chalcorana chalconota (Schlegel, 1837) merupakan anggota katak sejati atau ranidae yang terdiri atas beberapa spesies kriptik (Inger et al. 2009). Sering disebut dengan kongkang kolam atau white lipped frog karena terdapat garis putih memanjang di sepanjang mulutnya. Katak ini banyak menghabiskan waktunya di kolam untuk meletakkan banyak telur, menetas, hingga dewasa. Individu jantan dewasa berukuran sampai Chalcorana chalconota I Kongkang Kolam

Microhyla achatina I Percil Jawa

Microhyla achatina (Tschudi, 1838) merupakan anggota dari famili microhylidae dengan tubuh kecil dan ramping serta memiliki moncong yang lancip. Individu jantan dewasa berukuran sekitar 20 mm dan betina 25 mm. Katak ini biasa dijumpai pada hutan primer dan sekunder, beberapa kasus ditemukan individu yang melakukan panggilan suara di antara rerumputan atau semak yang basah didekat Microhyla achatina I Percil Jawa