Kategori: Satwa

Kadal Hutan Bergaris Kuning (Sphenomorphus sanctus)

Tubuh Sphenomorphus sanctus kecil dan pipih di area dorso-ventral. Kepala segitiga dengan moncong yang meruncing tetapi tumpul. Anggota tubuhnya panjang dengan lima jari-jari, ekornya meruncing, dan sisiknya halus dan berkilau. Tubuhnya berwarna coklat keabu-abuan dengan garis tebal kuning, emas, atau keputihan dari dahi hingga ekor. Bagian bawah tubuhnya berwarna perak dengan totolan putih, dan anggota Kadal Hutan Bergaris Kuning (Sphenomorphus sanctus)

Si Bangkong Sungai (Phrynoidis aspera)

Bangkong yang sering ditemui di dekat sungai, di bebatuan sampai ke tebing-tebing di bagian atas. Terkadang didapati pula di ranting semak belukar yang rendah. Aktif di waktu malam (nokturnal), kodok ini di siang hari bersembunyi di balik bebatuan; kadang-kadang berendam berkelompok dalam air yang tersembunyi.

Capung Sambar Hijau (Orthetrum Sabina)

Dada orthetrum sabina berwarna hijau tua-kuning, dengan garis-garis hitam di sisi dan kaki berwarna hitam. Abdomen kecil yang dihiasi warna hitam dan putih. Sayapnya transparan, dengan pteristigma berwarna coklat dan fenula tidak berwarna di setiap ujungnya. Matanya memiliki warna hijau muda. Bagian lamina anterior memiliki seberkas rambut berbulu orange gelap yang mencolok.

Bangkong Kolong (Bufo melanostictus Schneider)

Kodok dewasa berperut gendut dan berbintil-bintil kasar, berukuran sedang. Panjang bangkong jantan adalah 55-80 mm (dari moncong ke anus), dan betina 65-85 mm. Gigir keras menonjol yang bersambungan di atas kepala berdiri di atas timpanum, atau gendang telinga, melewati atas, depan, dan belakang mata. Biasanya, gigir ini berwarna kehitaman. Di atas tengkuk terdapat dua kelenjar Bangkong Kolong (Bufo melanostictus Schneider)

Si Bunglon Hutan (Gonocephalus chamaeleontinus)

Bunglon hutan tinggal di hutan hujan yang basah. Bunglon hutan jantan berwarna cokelat kebiruan dengan bercak-bercak kuning, merah, dan oranye lebih besar daripada betina, dan panjangnya sekitar 30 hingga 40 cm. Bunglon hutan betina berwarna hijau kecokelatan dan ukurannya lebih kecil.

Tokek di rumah (Gecko gekko)

Bagian tubuh tokek lebih besar daripada cecak. Panjangnya total adalah 30 cm, dengan ekornya hampir setengahnya. Dia memiliki kulit perut yang lebih muda dan dasar tubuhnya berwarna abu-abu kecokelatan dan terkadang kehijauan. Punggungnya kasar dengan bintik-bintik menonjol, biasanya berwarna kemerah-merahan atau keputihan. Ekornya sama, tetapi di pangkal dan di ujungnya tidak ada bintik, tetapi ada Tokek di rumah (Gecko gekko)

Ular gadung arboreal (Ahaetulla prasina)

Ular gadung dapat mencapai panjang dua meter, tetapi biasanya hanya 1 hingga 1,5 meter. Kepalanya berbentuk runcing, mirip dengan anak panah. Matanya agak besar dan pupilnya mendatar, seolah-olah mereka memejamkan. Seperti ular pohon lainnya, ekornya panjang dan berfungsi sebagai “pencengkram” ranting.

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet dewasa berukuran sedang dan kecil, dengan berat betina 3–4 kg dan jantan dewasa 5–7 kg. Panjang tubuh dan kepala 400–470 mm, ekor 500–600 mm, dan kaki belakang 140 mm. Rambut berwarna cokelat abu-abu, dengan sisi bawah rambut yang lebih pucat. Jambang pipi sering membuat orang terlihat. Bayi-bayi itu kehitaman.