Menimbah yang Jauh

Perubahan Iklim
Menimbah yang Jauh
1 Maret 2024
354
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

Memasuki musim kemarau, warga Kampung Banggae di Kelurahan Bonto Langkasa, Minasatane, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Kembali menjalani parade berjalan melewati pematang sawah menuju sumur yang disebut bujung lempa, secara harfiah berarti: sumur (bujung) yang berdampingan (ma’lempa).

Penamaan sumur itu oleh Daeng Saguni (58), merujuk pada cerita yang dituturkan tetua Kampung Banggae mengenai adanya dua sumur yang berdampingan (ma’lempa). “Ini ada dua sumur yang berdampingan, seperti ma’lempa,” ujarnya menirukan cerita yang didengarkan turun temurun.

Bujung lempa berada di area persawahan warga, berjarak sekitar satu kilo meter dari permukiman. Masih menurut Daeng Saguni, aktivitas warga mengambil air sudah terjadi sejak dekade 1970. Ia mengingat waktu ia masih remaja, warga yang datang bukan hanya dari Banggae, ada juga dari kampung tetangga seperti Japing-Japing, Kalibone, dan kampung-kampung sekitar.

“Dulu itu ramai sekali, seperti pasar kalau musim kemarau,” kenangnya.

Hak Cipta
F Daus AR
Nama
F Daus AR
Nama Latin
F Daus AR
Lokasi sebaran
Pangkajene dan Kepulauan
Status konservasi
Tidak ada
Manfaat
Untuk memenuhi kebutuhan air warga di musim kemarau
air, ikilim, sumur, warga
[wp_ulike]
Fotografer
Daus

Tinggalkan Balasan

2024-03-01
Difference:

Tinggalkan Balasan