![](https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/wp-content/uploads/2020/07/default2.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/thumb_bw tumb img_0667_1066189846.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/thumb_bw tumb img_0667_1066189846.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-cat.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-date.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-eye.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-love.png)
Kangkok ranting (Cuculus saturatus) berukuran kecil (26 cm), berwarna abu-abu dengan garis-garis hitam lebar pada perut dan sisi perut. Jantan dan betina: perut dan tubuh bagian atas abu-abu, ekor abu-abu kehitaman tidak bergaris-garis, tubuh bagian bawah kuning tua bergaris-garis hitam. Anak burung dan betina bentuk hepatik: tubuh bagian atas coklat kemerahan, bergaris-garis hitam tebal, tubuh bagian bawah keputih-putihan, bergaris-garis hitam sampai ke dagu. Ras penetap lepidus di Sumatera dan Jawa: ukuran kecil. Ras penetap insulindae di Kalimantan: lebih gelap dan lebih kecil daripada ras migran. Perbedaannya dengan Kangkok India dan Kangkok Erasia: garis-garis dada lebih lebar dan lebih hitam, penutup ekor bawah kuning tua, dan suara yang khas. Betina hepatik berbeda dengan Kangkok Erasia pada tunggirnya yang bergaris-garis. Iris kuning, lingkaran mata kuning, paruh keabuan, kaki kuning kejinggaan (MacKinnon, 2010).
(Foto oleh Rahmadiyono Widodo)
Referensi :
MacKinnon, Jhon, Keren Philips, & Bas van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. diterjemahkan oleh Wahyu Rahardianingtrah dkk. Bogor : LIPI-Burung Indonesia.
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-tag.png)