Deskripsi Kunci:
12-15 cm. Jantan: kepala, punggung dan dada merah, perut abu-abu gelap, ekor tengah tidak memanjang. Betina: hijau kekuningan.
Deskripsi Lengkap:
Ukuran: Sedang (12-15 cm).
Persebaran: Indocina-Sunda Besar-Sulawesi. 14(4). Penetap di Sumatra dan Kalimantan (siparaja), Natuna (natunae) dan Jawa (heliogona), absen di Bali. Cukup umum (Sumatra dan Kalimantan), jarang (Jawa), di hutan bakau, hutan sekunder, tepi hutan, hutan perkebunan, hingga 1.500 m.
Ciri: Kepala, leher, dada dan punggung merah, area depan mata hitam, mahkota dan setrip malar biru tua metalik, sayap hijau kekuningan, ekor ungu, perut abu- abu gelap (siparaja). Betina: kepala abu-abu, tubuh atas hijau kekuningan, tubuh bawah bersapuan kuning lebih terang. Paruh dan iris hitam, kaki kehitaman. Ras heliogona: tunggir kuning, perut abu-abu gelap. Ras natunae: perut abu-abu terang. Suara: Ocehan tajam “wi ci tu wi tut”.
Kebiasaan: Sendiri atau berpasangan, aktif di tajuk tengah dan atas.
Perkembangbiakan: April (Sumatra dan Kalimantan), Desember-Juli, September (Jawa). Sarang berbentuk bulat dari rumput, serat akar dan lumut, menggantung rendah. 1-3 telur.
Spesies mirip: Burung-madu jawa jantan spot dahi merah, perut putih bersih. Betina sisi perut bersapuan putih. Burung-madu ekor-merah jantan mahkota dengan area merah dikelilingi biru metalik, ekor merah. Betina tubuh bersapuan oranye.
Sumber:
Taufiqurrahman, I., P.G. Akbar, A.A. Purwanto, M. Untung, Z. Assiddiqi, M. Iqbal, W.K. Wibowo, FN. Tirtaningtyas & D.A. Triana. 2022. Panduan lapangan burung-burung di Indonesia Seri I: Sunda Besar. Birdpacker Indonesia-Interlude: Batu.