Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)

Flora
Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
17 Februari 2022
10283
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)

Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)  merupakan salah satu bunga nasional Indonesia. Anggrek ini ditemukan pertama kali oleh seorang ahli bitani Belanda yaitu Dr. C. L. Blume. Anggrek bulan termasuk ke dalam salah satu tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Sebaran terluas tanaman ini mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga Australia. Anggrek ini merupakan salah satu jenis yang disukai karena pesonanya yang indah dan sering dibudidayakan. Anggrek bulan memiliki ciri khas yaitu bentuk bunganya yang lebih besar dengan warna yang bervariasi dan waktu mekar bunga yang lebih lama dibandingkan jenis anggrek lainnya.

 

Berikut taksonomi dari anggrek bulan :

Kerajaan          :
Plantae
(tanpa takson):
Angiosperms
(tanpa takson):
Monocots
Ordo                 :
Asparagales
Famili               :
Orchidaceae
Subfamili         :
Epidendroideae
Genus               :
Phalaenopsis
Subgenus         :
Phalaenopsis
Spesies             :
P. amabilis

Daunnya berwarna hijau dan berbentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Selain itu, bunganya memiliki sedikit keharuman dan dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih (Wikipedia.org)

 

Habitat asli anggrek bulan yaitu di bawah pohon dan mendapat sinar matahari yang minim. Maka dari itu, anggrek bulan yang tumbuh di dataran rendah akan beradaptasi dengan menebalkan daunnya untuk mencegah penguapan yang tinggi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang mampu mempengaruhi tumbuh kembang anggrek diantaranya suhu, kelembaban udara, dan cahaya matahari (Nesiaty dan Maloedyn, 2007).

 

Cara memperoleh bunga anggrek :

1. Menanam di pot

  • Pertama-tama dilakukan pemilihan pot yang sesuai dengan tanaman anggrek. pot yang dapat digunakan beragam jenisnya diantaranya pot tanah, transparan, pot plastik, dan lain-lain. Disarankan  menggunakan pot transparan agar dapat mengontrol pertumbuhan akarnya.
  • Penyiapan media tanah yang berupa sabut kelapa, pecahan genteng, batu-bara, arang, kayu atau potongan pakis.
  • Disiapkan kawat atau bambu.
  • Bibit anggrek (bibit botolan atau anggrek muda (tray)) disiapkan dimana anggek yang digunakan sudah memiliki daun yang berukuran 1 cm dan akarnya sudah muncul 2 sampai 3 helai.
  • Setelah semua media tanam tersedia, penanaman dapat dilakukan. Untuk penanaman bibit anggrek botolan, bisa dilakukan dengan cara memindahkannya langsung pada pot dan usahakan jangan merusak helaian akarnya. Untuk mengeluarkan bibit dari botol, dapat menggunakan kawat yang sudah dilengkungkan terlebih dahulu. Dan untuk penanaman bibit dari tray yang sudah berusia 3 bulan, dapat dipindahkan ke dalam pot berdiameter 15 cm dengan 3 sampai 5 tanaman.
  • Kemudian, pada 3 bulan berikutnya, dilakukan tahapan repotting. Repotting yang dimaksud yaitu memindahkan tanaman-tanaman anggrek ke ukuran pot yang lebih besar. Satu pot berisi satu tanaman anggrek.

 

2.  Menanam dengan cara menempel

  • Anggrek diikat pada pohon dengan menggunakan tali plastik atau tali ijuk atau tali rapia.
  • Kemudian dengan sendirinya dan berjalannya waktu, anggrek akan beradaptasi dengan menjalarkan helaian-helaian akarnya ke permukaan pohon yang ditempelinya.

(Bibitbunga.com)

 

Sumber :

  1. Wikipedia.org (https://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek_bulan)
  2. Nesiaty, S dan Maloedyn, S. 2007. Kiat Sukses Memperbungakan Anggrek. Yogyakarta : Agromedia.
  3. Bibitbunga.com (https://bibitbunga.com/cara-menanam-dan-merawat-anggrek-bulan/)
Hak Cipta
Take by : Cikavca
Nama
Nama Latin
Lokasi sebaran
Status konservasi
Manfaat
[wp_ulike]
Fotografer
Viola Cantika Amadea
UGM/Mapagama

Tinggalkan Balasan

2023-01-19
Difference:

Tinggalkan Balasan