Widuri, si Cantik dari Pesisir

Widuri, si Cantik dari Pesisir
3 Juli 2014
3231

Deskripsi:

Widuri yang memiliki nama latin Calotropis gigantea merupakan tumbuhan perdu besar yang dapat mencapai 4m. Bunganya berlapis lilin dengan warna putih atau ungu. Daunnya berbentuk bulat telur, dengan warna khas hijau pucat dan batang yang mengeluarkan getah (lateks) berwarna putih seperti susu. Buahnya berbentuk bulat telur memanjang seperti bumbung dengan ujung yang berbentuk kait, berwarna hijau, dan panjang 9-10 cm. Bijinya kecil, lonjong, pipih, berwarna cokelat, berambut pendek dan tebal, rumbai rambut serupa sutera panjang, sehingga biji bisa diterbangkan oleh angin.

Spesies :

Calotropis gigantea

Nama Latin :

Calotropis gigantea

Klasifikasi :

Scientific classification
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Gentianales
Family : Asclepiadaceae
Genus : Calotropis
Species : Calotropis gigantea

Nama Lokal :

Calotropis gigantea memiliki nama lokal yang bermacam-macam : Sumatera: rubik, biduri, lembega, rembega, rumbigo. Jawa: babakoan, badori, biduri, widuri, saduri, sidoguri, bidhuri, burigha. Bali: Manori, maduri. Nusa Tenggara: muduri, rembiga, kore, krokoh, kolonsusu, modo kapauk, modo kampauk. Sulawesi: rambega.

Habitat :

Widuri pada umumnya merupakan tumbuhan liar yang hidup di daerah pesisir pantai, di tanah-tanah lapang, dan di padang rumput yang banyak mendapatkan cahaya matahari.

Distribusi :

Tumbuhan yang bisa dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia, dan tumbuhan ini juga ditemukan di wilayah lain misalnya: China, Malaysia, Inggris, Thailand, Filipina ,dan lain lain.

Manfaat/Keunikan :

Widuri mengandung senyawa aktif yang bersifat racun dan senyawa - senyawa yang bisa dimanfaatkan sebagai obat, yaitu saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin, flavonoid, polifenol, alban, tannin, uskarin, kalaktin, gigantin, kalsium oksalat, dan harsa. Karena kandungan zat kimia tersebut maka Widuri bisa dimanfaatkan sebagai obat. Beberapa penyakit yang dapat diobati antara lain adalah : Batuk, kudis, sifilis, bisul, campak, sesak nafas, dan sakit perut. Karena adanya kandungan saponin dan sapogenin maka wanita yang sedang hamil tidak dianjurkan menggunakan tumbuhan ini sebagai obat karena dapat membahayakan kandungan.

Tentang Penulis
Agus Adhiyatsyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2014-07-08
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *